Eramuslim – Buka puasa tak lengkap rasanya jika dipenuhi dengan beragam hidangan seperti teh manis, gorengan, hingga sop buah. Tak sedikit pula menu yang dihidangkan terlampau banyak dan membuat tubuh mengonsumsi secara berlebihan.
Padahal, kalap saat berbuka puasa dapat memicu kelebihan gula darah secara mendadak. Kondisi ini bisa memicu rasa kantuk dan tentu menjadi masalah di pencernaan.
“Lambung dalam posisi yang biasa mencerna (misalnya) satu kilo, sekarang banyak. Akhirnya terasa sakit, radang di lambung dan akan berdampak ke tekanan darah,” ujar Ahli gizi Prof. Hardinsyah, MS, PhD di kawasan Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Untuk mencegah kalap saat berbuka puasa, Dokter Ahli Gizi dr. Jovita Amelia, MSc, SpGK, mengatakan bahwa saat sahur sebaiknya konsumsi asupan yang tinggi serat. Selain itu, berbuka puasa bisa dikontrol dengan mengonsumsi kurma.
“Kurma 3 buah cukup untuk perbaiki kehilangan elektrolit, recovery tubuh, dan memperbaiki gula darah dengan cepat,” kata dia di kawasan Gondangdia, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia menyarankan untuk memberi jeda antara berbuka dengan takjil dan menu berat agar lambung dapat beradaptasi terlebih dahulu. Selain itu, dokter Jovita mengatakan tak ada salahnya untuk bergerak dengan berolahraga menjelang berbuka puasa.
“30 menit berolahraga yang moderate intensity-nya, bisa membuat tubuh tidak konsumsi berlebihan saat buka puasa. Baiknya berikan jeda 1 jam antara berbuka puasa dan olahraga,” kata dia. (vv)