Eramuslim – Tanggal 25 Ramadhan tahun 463 Hijriyah atau bertepatan dengan 1070 Masehi menjadi saksi sejarah kemenangan umat Islam yang dipimpin oleh Alp Arsalan merebut kota Malazgirt (Turki modern) dari tangan Kekaisaran Bizantium yang dipimpin oleh Kaisar Romanos IV Diogenes.
Memiliki nama lengkap Muhammad bin Daud Chagir, sultan kedua dari bani Seljuk ini dengan gagah berani mengalahkan pasukan Binzantium yang berjumlah antara 200-400 ribu pasukan, menurut J.F.C Fuller.
Menghadapi pasukan musuh yang lebih banyak, Alp Arsalan yang bermakna singa yang gagah berani menggunakan taktik hit and run untuk memancing pasukan musuh selama pertempuran yang berlangsung.
Taktik ini berhasil dengan baik ketika kegelapan mulai menyelimuti daerah Malazgirt. Kaisar Romanos IV yang sudah dilanda keraguan untuk maju terus ke depan menghadapi pasukan Muslimin yang terus lari dan bersembunyi, atau kembali ke kemah tanpa hambatan mustahil.
Strategi ini yang diterapkan Alp berhasil setelah Kaisar Romanos IV memerintahkan pasukannya untuk kembali ke kemah dan melanjutkan usahanya memerangi pasukan Muslimin keesokan harinya.
Pasukan Seljuk dengan tangkas mengejar pasukan Romawi, dan ketika pasukan Seljuq sudah mendekati pasukan Romawi, Kaisar Romanus segera memerintahkan pasukannya untuk berbalik dan menghadapi mereka.
Namun hanya ada pasukan yang berada di dekatnya yang menanggapi perintah tersebut, sementara pasukan garis belakang tidak menanggapinya karena tidak adanya kabar dari garis depan.
Dengan gagah berani Romanus dan pasukan garis depan yang berjumlah sedikit menghadapi pasukan Seljuq. Pasukan Romanus melawan dengan keras, namun Allah Subhanahu Wata’ala menolong kaum muslimin dengan berhasil menawan Kaisar Romanus IV, yang kelak menjadi besan Sultan Alp Arsalan.
Pertempuran Manzikert memainkan peran penting dalam kehancuran Bizantium dan membuka jalan bagi Sultan Mehmet II atau yang dikenal sebagai Muhammad Al Fatih untuk menaklukan ibukota Konstantinopel setelah 300 tahun kemudian.
Tercatat 10 tahun setelah kemenangan umat Muslim di perang ini, Bani Seljuk yang dipimpin oleh Alp Arsalan bertolak dari kota ini merebut kota Nicaea yang berada di tepi Selat Bosporus, seberang Konstantinopel, Ibu kota Kekaisaran Bizantium. (Almasryalyoum/Ram)