Eramuslim – Bulan suci Ramadhan telah menjadi saksi banyak peristiwa penting yang mengubah sejarah peradaban umat Islam dari sejumlah penaklukan dan kemenangan perang seperti perang Badr, Fathu Makkah dan lain-lainnya.
Akan tetapi tahukah kita bahwa bulan suci Ramdhan juga telah menjadi saksi penting sejumlah tokoh yang berjasa dalam menyebarkan agama Allah ke seluruh penjuru dunia. Siapakah tokoh yang lahir pada tanggal 22 Ramadhan? Mari kita kembali sejenak melihat sejarah masa lampau.
Lahir dikota Surat, Bombay, India, pada 22 Ramadhan 1336 H atau bertepatan dengan 1 Juli 1918, sheikh Ahmad Deedat dikenal dunia sebagai cendikiawan Muslim dalam bidang Kristologi, dan sangat disegani oleh kalangan para pendeta Kristen di seluruh dunia.
Lahir dalam keluarga kekurangan dan tanpa pendidikan formal, ditahun 1927 Ahmed Hoosen Deedat hijrah menuju Afrika Selatan untuk menyusul ayahnya yang berprofesi sebagai penjahit yang telah dahulu ke sana 1 tahu sebelumnya untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Dengan kondisi ekonomi keluarganya yang sangat pas-pasan, di umur 16 tahun sheikh Ahmad Deedat yang mulai tumbuh dewasa harus bekerja demi membantu orang tuanya meninggalkan sementara dunia pendidikan yang telah banyak memberikannya ilmu.
Kesadaran Deedad untuk membela Islam mulai tubuh pada tahun tahun 1936, saat bekerja pada toko muslim di dekat sebuah sekolah menengah Kristen di pantai selatan Natal. Nada penghinaan dan sindiran yang tak henti-hentinya dari siswa misionaris selama kunjungan mereka ke toko tempatnya berkerja, menjadi pemicu dalam hatinya untuk mendalami agama Kristen dan membandingkannya dengan Islam.
Dengan petunjuk Allah Subhanahu Wata’ala, Ahmad Deedad akhirnya menemukan sebuah buku berjudul Izharul-Haq yang berarti mengungkapkan kebenaran. Buku ini berisi materi debat dan keberhasilan usaha-usaha umat Islam di India dalam memberikan argumen balasan kepada para misionaris Kristen yang melakukan misi penyebaran agama Kristen dibawah otoritas Kerajaan Inggris dan pemerintahan India.
Beberapa minggu setelah itu, Ahmed Deedat membeli Injil pertamanya dan mulai membaca dan memahami isinya sebelum akhirnya melakukan debat dan diskusi dengan siswa-siswa misionaris.
Kalah dengan argument Deedad, para siswa tersebut lantas mundur dan kemudian memanggil guru teologi mereka serta sejumlah pendeta di daerah tersebut.
Pada tahun 1957 sheikh Ahmad Deedat bersama dua orang temannya, mendirikan Islamic Propagation Centre International (IPCI) dan menjadi presiden hingga tahun 1996.
Deedat mengalami penurunan kesehatan setelah stroke menyerangnya sejak tahun 1996 usai memberikan seminar di Australia. Sejak itu dia tergolek lemah dan mengalami kelumpuhan. Kesehatannya yang buruk ini membuat ia sempat berkali-kali diisukan telah meninggal dunia.
Dan akhirnya pada 8 Agustus 2005, Allah Subhanahu Wata’ala memanggil sheikh Ahmad Deedad ketika beliau dalam pembaringan di Trevennen Road di Verulam, provinsi KwaZulu-Natal, Durban. Dan dimakamkan di pemakaman umum di Verulam. (Almasryalyoum/Wikipedia/Ram)
Berikut beberapa karya penting dari 22 buku yang telah dikeluarkan beliau;
The Choice-Between Islam and Christianity
Is the Bible God’s Word
Al Qur’an the Miracle of Miracles
What the Bible says about Muhammad
Crucifixion or Cruci-Fiction?