Kesombongan atas nama apa pun dilarang dalam Islam. Nabi Muhammad saw bersabda, “Tidak masuk surga bagi seseorang yang di dalam hatinya terdapat sifat sombong, meskipun hanya sebesar biji dzarrah. Dan tidak akan masuk neraka seseorang yang di dalam hatinya terdapat iman meskipun hanya sebesar biji dzarrah. Abdullah berkata, kemudian seseorang berkata kepada beliau (Nabi Muhammad saw): Sesungguhnya aku merasa bangga jika pakaianku bagus dan sandalku juga bagus. Beliau (Nabi Muhammad saw) bersabda: Sesungguhnya Allah menyukai keindahan, yang dimaksud kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain,” (HR Tirmidzi: 1922).
Nabi Muhammad SAW juga memperingatkan bangsa-bangsa di muka bumi ini untuk tidak merasa lebih unggul dari bangsa lain. Dalam khutbah Arafah haji Wada yang sangat masyhur, beliau menyampaikan khutbah yang sangat monumental dengan mengatakan, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Tuhanmu satu dan bapak sekalian pun satu. Ingatlah bangsa Arab tidaklah lebih utama dari non-Arab dan bangsa non-Arab tidak lebih utama dari bangsa Arab. Ingatlah bahwa bangsa kulit putih tidaklah lebih utama dari bangsa kulit hitam, kecuali karena ketakwaannya.”
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIM) memberi arahan dalam berakhlak bagi warganya dengan mengatakan setiap warga Muhammadiyah dalam melakukan amal dan kegiatan harus didasarkan kepada niat yang ikhlas, dalam wujud amal-amal shalih dan ihsan serta menjauhkan diri dari perilaku riya, sombong, ishraf (berlebihan), fasad, fahsya’, dan munkar. Semoga. [rol]
Tafsir, Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah dan dosen Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang