Eramuslim – Para penghafal Alquran diharapkan menjadi agen perubahan di masyarakat. Setelah selesai belajar di pesantren tahfiz Alquran, mereka harus menjadi pemimpin yang memiliki karakter Qurani yang kuat.
Pemimpin Pesantren Tahfizh Mutiara Darul Qur’an Ustaz Teguh Turwanto menyampaikan untuk mencapai itu maka ponpes-ponpes tahfiz Alquran harus memiliki pola atau model untuk menjadi pemimpin yang memiliki karakter Qurani.
Menurutnya ada sembilan pola yang mesti ponpes terapkan. Berikut beberapa pola yang bisa dibentuk pesantren tahfizh agar santri penghafal Alquran memiliki karakter pemimpin Qurani yang kuat:
1.Santri penghafal Quran harus memahami Alquran yang akan atau sedang ia hafalkan dan terbiasa mentadabburinya.
2.Pemahaman Alquran tersebut harus mampu ia kaitkan dengan dirinya, lingkungannya, dan kondisi masyarakat.
3.Santri penghafal Alquran harus dikontrol 24 jam pengamalannya sehari-hari terhadap Alquran, yaitu keterikatan terhadap hukum syariah sehari-hari dan adab Islami sehari-hari di pesantren.
4. Santri penghafal Quran harus selalu memperhatikan lingkungan sekitarnya dan kondisi masyarakat.
5.Santri penghafal Alquran harus terbiasa berbicara/dakwah tampil di depan umum (secara bertahap) dan terbiasa berdiskusi dengan baik.
6.Santri penghafal Alquran harus mampu memahami kondisi masyarakat dengan baik, punya wawasan keislaman dan wawasan kekinian dengan baik.
7.Santri penghafal Quran harus terbiasa berorganisasi di pesantren, sehingga mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan dan terbiasa menyelesaikan persoalan di lingkungannya.
8.Santri penghafal Quran harus terbiasa memimpin, membimbing, mengajarkan, dan mengurusi adik-adik kelasnya.
9.Santri penghafal Quran “digembleng” bermental kuat yaitu tidak “cengeng”, tidak banyak mengeluh, penyabar, pemberani, mandiri, dan lain-lain.
Namun kata dia, ada hal lain juga yang harus diperhatikan bagi setiap pendidik, bahwa berhasil atau tidaknya hasil pendidikan itu Allah lah yang menentukannya. Manusia hanya bisa berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan itu dengan ikhtiar sembilan pola di atas. (rol)