Tak hanya itu, Nabi Daud pun dikenal sebagai nabi yang teram pil. Tangannya dianugerahi Allah SWT mampu membuat baju besi. Imam Ibnu Katsir berkata, “Allah telah membantu Nabi Daud dalam membuat baju besi untuk melindungi para prajurit yang berperang dari musuh. Allah menunjukkan cara untuk membuatnya.
“(Yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan.” Allah berfirman, ‘Dan ukurlah anyamannya.’ Maksudnya, yakni jangan pukul menggunakan paku karena bisa terbelah dan jangan mengecangkannya karena bisa retak.
Nabi Daud merupakan manusia pertama yang membuat baju perang dari besi baja. Sebelumnya, baju perang itu dibuat dari lempengan logam tipis. Setiap hari Nabi Daud membuat baju besi. Dia pun menjualnya senilai enam ribu dirham. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari disebutkan:
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ، وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
“Sesungguhnya sebaik-baik yang dimakan oleh seseorang adalah dari hasil kerja kerasnya. Sesungguhnya Nabi Allah Daud dahulu makan dari kerja kerasnya sendiri. Allah juga mengaruniakannya berupa kekuatan dalam ketaatan.”
Di balik semua keistimewaan tersebut, Nabi Daud tidak meninggalkan sifatnya sebagai manusia. Dr Zaki menjelaskan, tidak sempurna keimanan seseorang sebelum dia dihadapkan kepada berbagai ma cam cobaan ke mudian bersabar dalam menghadapinya. ROL