Eramuslim.com – Pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW, muncullah beberapa orang yang mengaku nabi. Diantara nabi palsu itu muncul di Yaman.
Syurahbil bin Muslim menceritakan, “Suatu ketika, ketika Aswad Al-Ansi, seorang yang mengaku-aku sebagai nabi dari negeri Yaman, memerintahkan agar Abu Muslim Al-Khaulani dihadapkan kepadanya. Pada saat Abu Muslim telah berada di hadapannya, nabi palsu itu kemudian menyuruh pengawalnya menyiapkan sebuah api unggun yang besar. Ia selanjutnya melemparkan Abu Muslim ke dalamnya.
Akan tetapi, secara ajaib, Abu Muslim ternyata tidak terbakar. Para penasihat Aswad Al-Ansi kemudian berkata, “Jika engkau tidak mengusir orang ini dari daerahmu ini, maka ia akan merusak misimu.” Akhirnya, Aswad Al-Ansi pun memerintahkan Abu Muslim untuk keluar dari Yaman.
Setelah keluar, Abu Muslim lantas pergi ke kota Madinah. Sesampainya di masjid Nabawi, ia lalu menambatkan kudanya dan kemudian masuk ke dalam masjid serta melaksanakan shalat. Kehadirannya itu dilihat oleh Umar bin Khattab sehingga beliau menghampirinya, dan bertanya, “Dari manakah engkau?”
Abu Muslim menjawab, “Dari Yaman.”
Umar bertanya lagi, “Bagaimana informasi tentang laki-laki yang dibakar oleh si pembohong besar (nabi palsu), namun ternyata tidak terbakar?”
Abu Muslim menjawab, “Laki-laki itu bernama Abdullah bin Tsaub (ini adalah nama asli Abu Muslim Al-Khaulani).”
Umar pun bertanya, “Aku bertanya dengan nama Allah, engkaukah orangnya?”
Abu Muslim menjawab, “Ya.”
Mendengar jawaban tersebut, Umar langsung merangkulnya dan menangis. Ia selanjutnya membawa Abu Muslim ke tempat Khalifah Abu Bakar, dan mempersilahkannya duduk di antara dirinya, dan sang khalifah. Umar berkata, “Segala puji bagi Allah yang belum mencabut nyawa saya hingga saya dapat bertemu dengan umat Muhammad saw yang dianugerahi karamah seperti yang dianugerahkan kepada Ibrahim Alaihis salam.”
(Penulis: Dhani El_Ashim. Diambil dari Siyar A’lamin Nubala’ karya Imam Adz-Dzahabi)
(ts/kiblat)