“Dunia ini sedang dalam kondisi gundah gulana. Semua sistem yang ada telah gagal melakukan perbaikan. Sesungguhnya, tidak ada jalan keluar dari permasalahan itu kecuali Islam. Oleh karenanya, majulah -dengan asma Allah- untuk menyelamatkannya. Semua orang tengah menunggu datangnya seorang juru selamat, dan juru selamat itu tiada lain kecuali risalah islamiyah, di mana kalian yang membawa lenteranya dan memberikan kabar gembira kepada manusia dengan keberadaannya”
Saya tutup kisah ini dengan Do’a Rabithah, do’a yang menyatukan hati kita semua;
اللهم أنك تعلم أن هذه القلوب قد اجتمعت على محبتك ، و التقت على طاعتك ، وتوحدت على دعوتك ، وتعاهدت على نصرة شريعتك، فوفق اللهم رابطتها ، وأدم ودها ، واهدها سبلها ، و املأها بنورك الذي لا يخبوا ، و اشرح صدورها بفيض الايمان بك ، وجميل التوكل عليك، وأحيها بمعرفتك، وأمتها على الشهادة في سبيلك ، انك نعم المولى ونعم النصير
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul atas dasar kecintaan kepada-Mu, bertemu atas dasar ketaatan pada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru di jalanMu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya. Ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalan-jalannya, dan penuhilah ia dengan cahaya-Mu yang tidak pernah padam, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu, dan matikanlah ia dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Dan semoga shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan kami, Muhammad, kepada keluarganya, dan kepada semua sahabatnya
Wallahu muwafiq Ilaa Aqwamith Thariiq
Note: Sebagian fragmen kisah yang dirangkai tidak seratus persen sesuai dengan kisah aslinya