Dari Abu Humaid r.a., dia berkata ,” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salam mengangkat seorang dari Bani Asad, yang biasa dipanggil Ibnu Al Latibiyah untuk mengumpulkan shadaqah(Zakat) Setelah dia menyelesaikan tugas dan kembali maka , dia berkata,” Ini bagi kalian dan ini hadiah yang diberikan kepadaku.”
Setelah mendengar perkataannya, Rasulullah Salallahu Alaihi wassalam berdiri di atas mimbar menyampaikan pujian kepada Allah dan bersabda,” Ini bagi kalian dan ini hadiah bagiku?” Mengapa dia tidak duduk di rumah bapaknya atau di rumah ibunya hingga dia menunggu, apakah ada hadiah yang diberikan kepadanya ataukah tidak? Demi yang diriku ada di tangan-Nya, tidaklah seseorang di antara kalian menerima sebagian dari hadiah itu melainkan dia akan datang pada hari Kiamat, sedang diatas tengkuknya dibebani unta dengan suaranya, atau lembu yang melenguh atau kambing yang mengembik.” Kemudian beliau menengadahkan kedua tangan sehingga kami dapat melihat bagian dalam ketiak beliau yang putih. Kemudian beliau bersabda, Ya Allah, bukankah aku sudah menyampaikan ? Beliau mengucapkannya dua kali (diriwayatkan Asy- Syaikhany dan Abu daud).
Dari A n- Nu’Man Bin Basyir, dia berkata,” Rasulllah Shallallahu Alihi Wassalam menemui kami ketika kami sedang berada di dalam masjid sudai shalat Isya. Beliau menengadahkan pandangan ke langit lalu tak lama kemudian merunduk hingga kami mengira telah terjadi sesuatu di langit. Lalu beliau bersabda, “ Ingatlah, akan muncul sepeningalku umara’ yang berbuat zhalim dan dusta. Siapa yang membenarkan mereka karena kedustaannya dan membantu mereka atas kezhalimannya, maka dia bukan termasuk golonganku dan aku tidak termasuk golongan mereka. Siapa yang tidak membenarkan mereka karena kedustaannya dan tidak pula membantu mereka atas kezhalimannya, maka dia teramsuk golonganku dan aku termasuk golongannya. Ingatlah sesunguhnya darah orang Muslim itu ada kafaratnya. Ingatlah, kalimat Subhanallah, walhamdulillah, la la ilaha ilallah wallahu Akbar merupakan amal-amal yang kekal lagi shalih…”(diriwayatkan Ahmad, di dalamnya ada rawi yang tidak disebutkan namanya, dan rijalnya shahih)