Hanya masalah waktu saja. Isi perjanjian penyerahan Granada kepada Kerajaan Kristen Castile mulai dilanggar satu persatu. Muslimin diusir dari Granada menuju selatan, termasuk pemimpi besar dan pengkhianat umat ; Abu Abdillah al-Shaghir. Yang tidak diusir, dijadikan budak dan digiring ke arah utara.
Manakah yang oleh Abu Abdillah al-Shaghir disebut sebagai penjagaan atas eksistensi muslim. Manakah yang oleh Abu Abdillah al-Shaghir disebut sebagai penjagaan atas sesuatu yang sudah dimiliki muslimin.
Dan memang, mana ada kebesaran muslimin di bawah bayang-bayang musuh. Mana mungkin Islam dan muslimin bisa dijaga oleh seorang pengkhianat. Yang niat sesungguhnya bukan semua item di atas. Tetapi kepentingan dirinya sendiri. Kepentingan yang dikemas dalam kebohongan publik dan dibungkus oleh topeng standar ganda. Beda ke dalam, beda ke luar.
Abu Abdillah ‘beruntung’. Tidak dihabisi nyawanya. Tidak dijadikan budak. Hanya diusir dari Granada menuju ke selatan itupun dengan fasilitas dari Kerajaan Kristen. Hanya setahun setelah ia menjual Granada dengan mimpi akan setumpuk harta dan jabatan.
Tetapi tidakkah dipikirkan oleh para pengkhianat umat. Siapapun mereka. Hidup di zaman manapun mereka. Bahwa pengkhianatan yang dilakukannya membawa dampak yang sangat gelap dan hitam bagi keberlangsungan Islam dan muslimin.
Abu Abdillah hanya diusir. Setahun setelah ia mengkhianati muslimin. Dia pun menangis. Banjir air mata. Mungkin dia menyesal. Tetapi penyesalan yang sudah terlambat.
Dia hanya diusir. Tetapi lihatlah muslimin setelah itu. Bukan hanya diusir. Mereka dibunuh, dijadikan budak dan bahkan dipaksa untuk menanggalkan iman mereka. Musibah itu telah merobek-robek harta termahal seorang mukmin, aqidah mereka. Musibah itu telah menyentuh agama mereka; musibah terbesar dalam hidup yang Nabi berlindung darinya.
Dia meneteskan air mata. Tetapi muslimin harus tertumpah darah mereka. Bahkan ada yang mati dengan cara dibakar hidup-hidup hanya karena ketahuan menyimpan mushaf al-Qur’an. Terpikirkankah oleh Abu Abdillah dan semua kroninya? Dampak pengkhianatan mereka?
Hanya berselang tujuh tahun sejak penyerahan Granada. Tepatnya pada tahun 905 H / 1499 M, Kerajaan Kristen dengan perintah dari gereja mengumumkan resmi penutupan seluruh masjid dan pelarangan shalat secara terbuka. Pengumuman tersebut dikeluarkan setelah tujuh tahun lamanya, berbagai upaya dilakukan untuk memurtadkan muslimin.
Terpikirkankah oleh Abu Abdillah dan semua kroninya? Dampak pengkhianatan mereka?