Sebagai seorang Muslim, jelas, acuan kita hidup kita hanya pada Rasulullah saw saja, Sebenarnya, bagaimana kehidupan Rasulullah saw sehari-hari?
Jawabannya ada tertinggal dari banyak kutipan hadist yang ditinggalkan oleh beliau, Kehidupan Rasulullah adalah gambaran penampilan diri yang amat istimewa, baik secara personal maupun sosial. Secara fisik, sikap, tingkah laku, tutur kata, pemikiran, emosi hingga keikhlasan hati dan keluhuran jiwa beliau terpancar dalam sebentuk kepribadian yang nyata, menyentuh dan membekas begitu dalam pada sanak saudara, para sahabat, tetangga, dan bahkan musuh-musuhnya sekalipun.
Tak heran, tatkala sesudah Rasulullah wafat, ketika sahabat bertanya kepada Aisyah bagaimanakah gambaran Nabi saw selama hidupnya? Aisyah ra, tak mampu menahan linangan air mata penuh khidmat dan kerinduan yang mengigit sanubari saat berkata, “Segalanya begitu menakjubkan bagiku.” Dan di waktu lain beliau menjawab, “Sesungguhnya Akhlak beliau adalah Al-Quran.”
Secara fisik, Rasulullah juga digambarkan sebagai laki-laki yang kuat, berdada bidang, dan itu ditandakan dengan kuatnya beliau melakukan banyak ibadah, mengerjakan pekerjaan kasar laki-laki, dan bahkan ikut berperang. Tak ada pilihan terbaik dalam mencontoh penataan penampilan diri kecuali dari apa-apa yang Rasulullah ajarkan, sebagaimana terekam dalam berbagai kutipan hadis berikut:
Penampilan Jasmaniah Rasulullah
- Sesungguhnya Allah itu indah dan senang dengan keindahan. Bila seseorang diantara kamu (bermaksud) menemui kawan-kawannya hendaklah dia merapikan dirinya. (HR Muslim)
- Apabila kamu memelihara rambut, hendaklah dimuliakan (disisir, dirapihkan agar tidak acak-acakan). (HR Abu Dawud dan Ath Thahawi)
- Siapa yang mengenakan pakaian, hendaklah kenakan yang bersih. (HR Arh-Thahawi)
- Jangan meremehkan sedikitpun (enggan melakukan) perbuatan ma’ruf meskipun hanya menjumpai kawan dengan wajah yang ceria. (HR Muslim)
- Abu hurairah ra berkata, sesungguhnya Rasulullah tidak pernah berbicara dengan seseorang melainkan beliau menghadapkan wajahnya pada wajah teman bicaranya dan Rasulullah tidak berpaling darinya sebelum selesai berbicara. (HR Ath-Thabrani)
- Siapa yang tak memiliki keramah tamahan berarti ia tak memiliki kebaikan.(HR Muslim)
(sa/suryaningsih/berbagai sumber)