Oleh: Nadya Nayef Goneim
Allah berfirman, ‘dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).’ (an-Najm: 4)
Among the prophet’s handed down invocations – narrated ‘A’isha,the prophet used to say -’O Allah! Wash away my sins with the water of snow and hail, and cleanse my heart from all the sins as a white garment is cleansed from the filth ‘ ( Ibn-Maga )And in another text
Di antara doa-doa yang selalu dibaca Nabi saw adalah yang diriwayatkan ‘Aisyah,
اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِمَاءِ الثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّ قَلْبِي مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ
‘Ya Allah, cucilah dosa-dosaku dengan air es dan salju, dan bersihkanlah hatiku dari dosa-dosaku sebagai pakaian yang putih dibersihkan dari kotoran.’ (HR Muslim)
Aisyah juga meriwayatkan bahwa Nabi saw berdoa, ‘Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari buruknya ujian kekayaan dan kemiskinan, dan berlindung kepada-Mu dari kejahatan dari huru-hara Dajjal. Ya Allah, bersihkanlah dosa-dosa kudengan air es dan salju, sucikanlah hatiku dari dosa-dosa sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran, dan jauhkanlah dariku dosa-dosa sejauh jarak timur dan barat. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelambanan, kepikunan, dosa, dan hutang.’ (Shahih al-Bukhari, 5900)
Meskipun kita mengulang-ulang doa ini, namun kita tidak mengetahui fakta ilmiah yang terkandung dalam kalimat-kalimatnya. Di antara sekian banyak benda cair, Allah menjadikan air sebagai sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Allah berfirman di dalam al-Al-Qur’an, ‘Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.’ (al-Anbiya’:30).
Air mempunyai kemampuan ajaib saat digunakan untuk membersihkan dan mencuci kotoran. Saya akan berbicara tentang sebagian dari karakteristik air:
Air terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen terhubung bersama-sama dengan ikatan kovalen polar. Polaritas ini (yang timbul akibat perbedaan elektron antara atom oksigen dan atom hidrogen) menghimpun molekul-molekul air dengan ikatan hidrogen lemah yang memberi air itu karakteristik yang berbeda dan unik, yang tidak dimiliki cairan sejenis dengan struktur yang senyawa, dan hal ini mengakibatkan beberapa perubahan dalam karakteristik-karakteristik fisiknya. Air mendidih pada suhu 100 derajat dan mempunyai tekanan permukaan yang tinggi. Dan juga banyak karakteristik lain, dan di sini bukan tempatnya untuk menyebutkan.Gambar berikut menunjukkan ikatan molekul-molekul air dalam tiga tahapannya (air, es, uap).
Air, yang secara kimiawi dianggap sebagai bahan pelarut umum mempunyai suatu kemampuan yang besar untuk memecahkan banyak zat ion karena molekul polar air menyerang kristal campuran jika ia kualitas ion. Ia mengisolasi kristal-kristal yang tertarik di dalam kisi kristal. Dan sebagai hasilnya adalah daya tarik yang bersifat mutual antara molekul polar air dan ion. Daya tarik antara ion-ion itu terjadi di dalam kristal, dan sebagai hasilnya zat-zat yang terurai itu terpisah dari dari molekul-molekul air. (Seperti yang ditunjukkan gambar berikut)
Doa ini menyamakan dosa dan kesalahan dengan kotoran yang dibersihkan dengan air. Jadi, bagaimana proses pembersihan dengan air itu terjadi?
Ketika noda dan kotoran menempel pada kain, maka berlangsung daya tarik antara kain dan kotoran. Air menembus noda dan membasahi kain. Dan karena adanya kualitas polar dan kapiler pada air, maka air membuat kotoran itu larut dengan cara mengisolasi ion-ionnya satu sama lain, sehingga kekuatan perekat antara ion itu menjadi lemah, terutama jika ia termasuk zat yang larut di dalam air.
Jika noda bersifat lemak yang tidak larut dalam air, maka air terpental dalam bentuk bola-bola yang tidak membasahi permukaan kain karena kekuatan adesif (lekat) antara air dan noda lebih rendah daripada daya lekat molekul-molekul air itu sendiri. Karena itu, kotoran tersebut harus dicuci dengan air dan sabun. Karena pengurai pada sabun itu mengurangi tegangan permukaan air, sehingga sabun itu menyebar ke lemak dan bereaksi dengannya membentuk emulsi lemak, dan meningkatkan daya tarik-menarik antara air dan noda menjadi yang lebih kuat, sehingga kotoran meninggalkan permukaan kain seperti yang dalam gambar berikut.
Tetapi, doa di atas menunjukkan cara lain membersihkan, yaitu dengan air es. Bagaimana bisa air es menjadi alat pembersih?
Kita semua tahu bahwa ketika air itu membeku, maka ia menjadi es pada suhu nol derajat, dan pola hubungan molekul-molekulnya juga berubah sehingga menjadi seperti lingkaran benzene, seperti yang ditunjukkan dalam gambar 4.
Ada sebagian kotoran yang tidak bisa dibersihkan dengan air, atau dengan air dan sabun, karena daya lekat antara kotoran dan pakaian sangat besar, seperti noda lilin pada pakaian.
Ketika sepotong es diletakkan di atasnya, maka suhu dingin itu berfungsi mendekatkan molekul-molekul Artikel ini sehingga daya lekat antara Artikel tersebut dan pakaian menjadi berkurang, dan itu membuatnya terlepas dari pakaian.
Sedangkan salju itu terbentuk pada suhu yang lebih rendah dari nol-derajat. Jika ada kotoran yang membandel, maka air salju dapat mengurai partikel-partikel kotoran tersebut secara lebih kuat daripada es, sehingga kotoran tersebut terpisah dari pakaian dan hilang.
Doa ini menyamakan dosa dengan kotoran yang harus dicuci dengan air. Sedangkan kotoran yang tidak bisa hilang dengan air itu dihilangkan dengan es. Dan yang tidak bisa hilang dengan es itu dihilangkan dengan salju, agar tidak tersisa lagi dosa-dosa seseorang.
Rasulullah saw dalam hadits lain bersabda, ‘Bagaimana pendapat kalian jika di depan pintu salah seorang dari kalian terdapat sungai, lalu ia mandi di dalamnya lima kali setiap hari, apakah masih tersisa kotoran padanya?’ Mereka menjawab, ‘Tidak akan tersisa sedikitpun kotoran padanya.’ Lalu Nabi bersabda, ‘Itulah perumpamaan shalat lima waktu. Allah akan menghapus dosa-dosa denganya.’ (HR Bukhari)
Ini adalah dalil lain bahwa air merupakan sarana pembersih kotoran dan dosa. Mahasuci Allah yang mengajari Nabi yang ummi hakikat ilmiah ini.