Pemikiran Islam

Memberi, menerima dan saling membalas hadiah adalah hal yang dianjurkan di dalam Islam. Malangnya, dalam konteks keindonesiaan, hadiah sering disalahgunakan sebagai salah satu sarana atau modus korupsi.

Jangan dibayangkan kita akan mengupas filosofi-filosofi Yunani, Mesir, India, dan lain-lain. Tidak kesana arahnya. Istilah filosofi dipilih untuk menggantikan istilah ILMU atau HIKMAH. Karena bisa juga disini disebut “Ilmu Buah Kelapa” atau “Hikmah Buah Kelapa”.

Ada yang lebih ajaib lagi ialah pendapat yang mengatakan bahwa menjaga kesatuan umat yang hukumnya wajib lebih penting dari sholat idul fitri dan idul Adha yang hukumnya sunnah. Sebab itu, boleh sholat Idnya pada hari berikutnya demi menjaga persatuan umat.

Allah mensyari’atkan shaum dan berbagai ibadah Ramadhan sebagai salah satu program yang harus dilewati setiap Muslim dan Mukmin dalam pembentukan karakter taqwa mereka.

Banyak pejabat bukan hanya mengucapi selamat Natal yang difatwakan haram oleh para Ulama, tapi juga ikut Natalan, bahkan ada gubernur yang natalan sambil mengeluarkan bantuan untuk gereja-gereja, padahal dia Muslim.

Ini menunjukkan penulisnya tidak tahu bahwa shalat hari raya itu tidak ada azan tidak ada iqomah. Tetapi, orang yang tidak faham agama ini justru jadi rujukan karena terkenal dengan novelnya berjudul laskar pelangi.

Upacara-upacara itu dianggap sebagai ibadah, hingga orang yang menyumbangnya dianggap akan mendapatkan pahala. Padahal tidak ada contoh apalagi perintah dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Itulah permainan media massa di Indonesia bahkan di dunia ini. Karena mayoritas yang menguasainya tidak pro Islam walau mungkin mengaku beragama Islam kalau berada di negeri Islam.

Penyebab berikutnya adalah ta’mir masjid dan pengurus pengajian yang belum faham tentang Islam, dan kadang manhajnya pun rancu.

Nyanyian ya Thaybah yang didendangkan penyanyi Hadad Alwi di Indonesia mengandung pujaan ghuluw terhadap Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.