Kisah menajubkan lain ialah, sahabat Rasul yang bernama Sa’ad bin abi waqas, keimananya teruji dengan ancaman dari Ibundanya yang akan melakukan mogok makan jika Sa’ad tidak mau kembali pada agama nenek moyangnya. Kepada ibunya, sa’ad berkata: ”Wahai ibu, ketahuilah, demi Allah, kalu sekiranya bunda punya seratus nyawa dan keluar satu persatu, aku tidak akan meninggalkan agamaku ini”. Subhanallah.
Sampaikan walau satu ayat
Dakwah diwajibkan oleh Allah SWT, yang dijelaskan di banyak ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadits Rasul-Nya.
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran:104)
Dijelaskan oleh Imam Ibnu katsir dalam kitab tafsirnya, pada kata “al-khair” diatas adalah Al-Quran dan As-Sunnah, sedangkan tafsir Jalalain menjelaskan maksud dari kata “al-khair” adalah Islam.
Perintah Allah SWT tentang aktivitas dakwah ini juga dijelaskan dalam firman-Nya:
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. (QS. an-Nahl: 125).
Seruan para pengemban dakwah kepada Islam juga dipuji oleh Allah SWT. Padahal tidak ada pujian yang lebih berharga selain pujian dari-Nya. Dia SWT berfirman:
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?’.” (QS. Fushshilat: 33).
Dalam kitabnya Sayyid Quthub menfsirkan ayat ini, beliau berkata: “Kalimat-kalimat dakwah yang diucapkan sang dai’i adalah paling baiknya kalimat, ia berada pada barisan pertama di antara kalimat-kalimat yang baik yang mendaki ke langit.” (fii dzilaalil qur’an, (5/ halaman. 3121).
Menempuh jalan dakwah ini tentunya dibutuhkan kesabaran, keikhasan dan pengorbanan, berkorban waktu, harta, bahkan jiwa. Berusaha untuk mencari keridhoan-Nya. Sebuah pilihan hidup yang tentunya insyaAllah tiada sia-sia. Allah menjanjikan balasan yang istimewa bagi mereka.
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ الَّذِي كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (Al ‘Ankabut:7).
Begitulah kenikmatan hidup yang yang sebenarnya, hanya bisa diraih ketika kita mentaati perintah dan menjauhi larangan-Nya. Ikut berjibaku dalam perjuangan, untuk melanjutkan kehidupan Islam. Tidak ada kemuliaan tanpa Islam, tidak ada Islam tanpa syariah, tidak sempurna syariah tanpa daulah khilafah ala minhajin nubuwwah. Semoga kita dimudahkan oleh-Nya agar selalu ikhlas dan istiqomah di jalan ini, jalan yang kita cintai, sampai akhir hayat nanti. Amin. Wallahu a’lam bi ash-shawab.[]
Ali Abdurrahman; Pengasuh Kajian Remaja Riski