Keempat, dualisme Descartes. Nasr mengkritik landasan rasionalisme dalam sains Barat modern yang mengandaikan sebelumnya pemisahan antara rescogitans dan resextensa, antara subjek yang mengetahui dan objek yang diketahui.
Landasan ini biasa disebut dengan dualisme, yaitu pemisahan akal sebagai substansi yang berfikir (substance that think) dan materi sebagai substansi yang menempati ruang (exten ded substance).
Kelima, eksploitasi alam sebagai sumber kekuatan dan dominasi. Kemajuan sains modern telah dipakai kaum kapitalis untuk mengekspoitasi alam dan menjadikannya kekuatan ekonomi. Kritik Nasr yang keras dalam hal kerusakan manusia dan lingkungan ini membuat Nasr juga dikenal sebagai seorang environmentalis.
Nasr memandang, selain terhadap sains, desakralisasi juga terjadi terhadap filsafat, kosmos, bahasa, dan agama. Oleh karena itu, Nasr menolak sains Barat modern yang relativistik, positivistik, dan rasionalistik. Sebagai gantinya, Nasr menyarankan solusi berupa konsep tradisionalisasi sains atau sains sakral (scientia sacra). (rol)