Manajemen Informasi
2. FASE RAW MATERIAL (BAHAN BAKU)
Pertanyaan-pertanyaan lain yang muncul terkait dengan keberadaan manusia di atas muka bumi ini ialah : Bagaiamana cara terciptanya Adam sebagai manusia pertama? Apakah ia terbentuk dari pertikel-pertikal kimiawi yang terproses seecara evolusi dengan sendirinya, kemudian berkembang menjadi manusia seperti yang diyakini Charles Darwin? Kalau demikian halnya, dari mana pula asal usul pertikel-pertikel kimiawi itu? Siapa yang menciptakan dan membuatnya bergerak? Kenapa pembentukan itu hanya terjadi pada awal terciptanya manusia? Kenapa tidak terulang lagi sehingga kita bisa menyaksikan proses evolusi itu sekarang? Bagaimana proses penciptaan manusia secara umum? Apa raw material penciptaan mereka?
Pertanyaan-pertanyaan kritis tersebut mengalir begitu saja dalam benak kita tanpa ada yang mampu menyetopnya. Karena kita sudah memperoleh jawaban yang pasti dan memuaskan atas sejumlah pertanyaan sebelumnya melalui Al-Qur’an dan Hadits Rasul Saw, maka mari kita lakukan hal yang sama. Sangat mengagumkan… Dari kitab Al-Qur’an dan Hadits tersebut kita kembali menemukan jawabannya begitu mudah, pasti dan ilmiyah sebagaimana dalam uraian berikut :
Setelah kita telusuri ayat demi ayat Al-Qur’an dan Hadits Rasul Saw, ternyata ada empat model penciptaan manusia :
1. Penciptaan Adam sebagai manusia pertama yang berasal dari tanah, tanpa melalui media laki-laki dan wanita (ibu dan ayah).
2. Penciptaan Hawa sebagai manusia kedua yang berasal dari tanah, namun melaui media pria saja (Adam) dan tanpa wanita (tanpa ibu).
3. Penciptaan Isa yang diciptakan dari tanah, namun melaui media wanita saja (Bunda Maryam) tanpa pria (tanpa ayah).
4. Penciptaan manusia secara umum yang diciptakan dari tanah dan air melalui media pria dan wanita (ayah dan ibu).
Dari empat model penciptaan manusia tersebut dapat dipahami bahwa manusia pertama yang Allah ciptakan adalah Adam tanpa ibu dan ayah, kemudian Allah ciptakan dari diri Adam itu istrinya, Hawa tanpa ibu. Sebab itu, penciptaan Isa yang tanpa media ayah tidak ada perbedaannya dengan Hawa yang tanpa Ibu. Bagi Allah, sama saja, karena Dialah Pencipta Tunggal alam semesta. Dia Kuasa menciptakan manusia seperti Adam yang tanpa ibu dan ayah, Hawa yang tanpa ibu, demikian pula dengan Isa yang tanpa ayah. (Lihat Qur’an Surat Ali Imran (3) : 59). Maka penciptaan manusia model keempat, yakni yang melaului media ibu dan ayah tentu hal yang sangat amat mudah bagi Allah Tuhan Pencipta. Ternyata model penciptaan yang keempat inilah yang Allah tetapkan sebagi sistem penciptaan yang berlaku bagi manusia selain Adam, Hawa dan Isa. Sistem ini merupakan sistem baku yang Allah tetapkan sampai akhir zaman.
مَا كَانَ لِلَّهِ أَنْ يَتَّخِذَ مِنْ وَلَدٍ سُبْحَانَهُ إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (35)
“Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia.”
(Q.S. Maryam (19) : 35)
Yang sangat menakjubkan ialah, kendati terdapat empat model penciptaan manusia, namun mereka diciptakan Allah dari raw material yang sama, yakni tanah dan air, kendati mekanisme penciptaannya sedikit berbeda. Adam diciptakan dari tanah tanpa harus melewati media pria dan wanita (ibu dan ayah). Hawa diciptakan melaui media Adam tanpa proses kehamilan. Isa diciptakan hanya melalui media Ibunda Maryam, namun harus melewati fase kehamilan. Sedangkan manusia selain mereka, termasuk penulis dan pembaca sekalian serta semua manusia yang pernah hidup di atas bumi ini, Allah ciptakan mereka melalui media pria dan wanita (ibu dan ayah) yang harus melewati fase pembuahan dan kehamilan ( rinciannya, lihat Periode Kehidupan Pertama).
Untuk lebih jelasnya, mari kita tadabburkan (pelajari dan renungkan) beberapa ayat dari firman Allah berikut ini :
الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ (7)
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. (Q.S. As-Ssajadah (32) : 7)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا (1)
Hai sekalian manusia, Bertaqwalah kepada Tuhan Penciptamu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan darinya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan Bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Q.S. An-Nisa’ (4) : 1)
إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (59)
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (Q.S. Ali Imran (3) : 59)
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ إِذَا أَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُونَ (20)
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.
(Q.S. Ar-Rum (30) : 20)
قَالَ لَهُ صَاحِبُهُ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَكَفَرْتَ بِالَّذِي خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّاكَ رَجُلا (37)
Kawannya (yang Mu’min) berkata kepadanya sewaktu dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Zat) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari satu sperma, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?
(Q.S. Al-Kahfi (18) : 37)
وَ لَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ (12)
Dan sesungguhnya Kami ciptakan manusia itu dari Sulalah Min Thin (sari pati tanah). (Q.S. Al-Mu’minun (23) : 12)
…. و َجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَ (30)
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (Q.S. Al-Anbiya’ (21) : 30)
Penjelasan berikut ini menjelaskan mekanisme Allah dalam menciptakan manusia dengan empat pola penciptaan yang berbeda, namun dengan raw material yang sama.
Adam: diciptakan dari tanah dan air, tanpa ibu dan ayah dan tanpa melalui fase pembuahan dan kehamilan
Hawa: diciptakan dari tanah dan air melalu Adam tanpa ibu, tanpa melaui fase pembuahan dan kehamilan
Isa: diciptakan dari tanah dan air melaui Ibu tanpa ayah, akan tetapi melalui fase kehamilan
Manusia lain: diciptakan dari tanah dan air melalui ayah dan Ibu dan melalu fase pembuahan dan kehamilan