Manajemen Informasi:
Bagaimana pikiran, perasaan dan sikap Anda ketika membaca dan merenungkan satu demi satu firman Allah di atas? Pasti ilmu dan wawasan Anda bertambah luas. Keyakinan Anda akan Kebesaran dan Kekuasaan Allah semakin meningkat dan mendalam. Jalan yang dipilih untuk mengekspresikan keinginan-keinginan dalam hidup Anda sudah terang dan jelas. Begitu pula tentang misi dan visi hidup Anda di dunia sangat terang. Tantangan-tantangan dalam meniti jalan tersebut juga sudah nampak nyata, yaitu hawa nafsu dan sifat kesombongan yang ada dalam diri sehingga dengan mudah meninggalkan kebenaran yang datang dari Tuhan Pencipta. Hawa nafsu dan kesombongan itu pula yang dimanfaatkan setan untuk menjerumuskan Anda ke dalam jurang prilaku, kebiasaan dan kultur yang tidak baik atau amoral (munkar). Lalu Anda lupa diri, lupa Pencipta dan lupa berbagai bentuk kebaikan karena hidup Anda sudah dikendalikan hawa nafsu dan setan serta diselimuti oleh pakaian kesombongan. Padahal “kesombongan itu pakaian-Ku. Siapa yang memakainya Aku akan tindak dia dengan tidakan yang keras”, kata Tuhan Pencipta (Hadist Qudsi)
Namun demikian, jika Anda berhasil mengendalikan hawa nafsu dan menutup pintu setan agar ia tidak bisa menggoda dan merayu Anda melalui pintu hati, telinga dan mata seperti yang dijelaskan pada SEI MECHANISM dalam buku ini, maka Anda dipastikan akan meraih kesuksesan pada Fase Kehidupan Dunia ini dan juga fase-fase berikutnya. Anda pasti mencapai peringkat The Great Success atau Kesuksesan Tanpa Batas. Tapi jika Anda lemah menghadapi hawa nafsu yang ada dalam diri dan tidak berdaya mengahadapi bujuk rayu setan sehingga kesombongan yang menjadi pakaian hidup Anda semasa di dunia ini, maka Anda akan gagal di dunia dan akan lebih gagal lagi pada fase-fase perjalanan Wisata Abadi berikutnya. Sungguh sangat mengerikan. Semoga Allah menyelamatkan kita semua….
Untuk membantu dan memudahkan kita memahami, mencerna dan menghayati beberapa firman Allah di atas, mari kita ingat dan renungkan enam realitas kehidupan yang kita jalani dalam fase ini ; Fase Setelah Lahir :
1. Kita lahir ke duinia ini dalam keadaan tunduk pada sistem penciptaan yang dirumuskan Tuhan Pencipta dan melalui proses panjang. Untuk lahir ke dunia ini kita harus melewati lima fase kehidupan seperti yang dijelaskan sebelumnya. Sebab itu, jangan sampai setelah besar dan dewasa kita menyombongkan diri pada Pencipta, seperti Iblis, alias tidak mau tunduk dan patuh pada sistem yang Allah rancang, dimana sistem itu adalah natural (sesuai fitrah) dan amat cocok untuk kehidupan kita di dunia ini.
2. Kita lahir ke atas bumi ini murni 100 % atas Kehendak, Rahmat (kasih sayang) dan Nikmat Allah semata. Tidak ada manusia atau makhluk apapun yang berperan bagi penciptaan kita. Sebab itu, jangan sampai setelah dewasa kita kufur (mengingkari) Kehendak, Rahmat dan Nikmat Tuhan Pencipta itu sehingga tidak mau mensyukuri nikmat dan rahmat-Nya yang amat besar itu. Perjalalan wisata kita berikutnya dalam kehidupan di dunia ini juga tidak akan terlepas dari curahan rahmat dan nikma-Nya.
3. Kita lahir ke dunia ini dalam keadaan miskin harta. Tidak ada satupun manusia yang lahir kecuali dalam keadaan telanjang. Sebab itu, jangan sampai setelah dewasa kita diperbudak harta benda yang fungsinya tidak lebih dari fasilitas penunjang kehidupan kita di dunia menuju kehidupan hakiki dan abadi, yakni Akhirat.
4. Kita lahir ke dunia ini dalam keadaan bodoh alias tidak berilmu. Tidak ada manusia yang lahir ke dunia ini mampu berbicara, kecuali Nabi Isa ‘alaihissalam, apalagi bergelar sarjana. Karena itu, jangan sampai ilmu yang kita peroleh semasa dewasa menyebabkan kita jauh dari Tuhan Pencipta, apalagi ingkar kepada aturan main yang diciptakan-Nya atau mencoba membuat tandingan ilmu-Nya dalam mengatur prilaku kita di dunia ini.
5. Kita lahir ke dunia ini dalam keadaan lemah, tidak berdaya, bahkan miring ke keri dan ke kanan saja tidak bisa, apalagi duduk dan berlari kencang. Tidak ada manusia lahir ke dunia ini dalam keadaan gagah perkasa. Sebab itu, jangan sampai setelah dewasa kita gunakan kekuatan harta, kedudukan, pangkat, jabatan, kelompok, partai dan sebagainya untuk menjajah dan menzalimi manusia lain dan membuat kerusakan di atas muka bumi.
6. Kita lahir ke dunia ini, di tempat ini, pada hari dan tanggal itu, melalui perantara kedua orang tua tertentu yang berasal dari suku tertentu atau bangsa tertentu, bukan atas pilihan kita sendiri. Akan tetapi, murni berdasarkan kehendak dan skenario Tuhan Pencipta. Sebab itu jangan sampai setelah dewasa kita lupa akan misi dan visi penciptaan kita yang amat mulia yang telah Allah tetapkan untuk kita. Dengan misi dan visi itu pula yang membuat kita terangkat derajatnya di atas muka bumi ini, bukan karena harta, pangkat, jabatan, suku, bangsa, keturunan, tanah air dan sebagainya.