Karena cara bisa lebih dari 1001 banyaknya, dibutuhkan kriteria untuk memilihnya. Ini adalah rambu manajemen berikutnya. Cara yang dipilih mestilah yang efektif dan efisien.
Leadership Inspiration
Senjata Itu Bernama Manajemen (Bagian 3)
Kualitas kepemimpinan seorang pemimpin diukur dari karya, bukan orasi atau wacana, walaupun kemampuan berorasi mungkin salah satu skill penting bagi pemimpin.
Senjata itu Bernama Manajemen (Bagian 2)
Si Fulan yang punya toko kelontong lelah hidup seadanya. Ia ingin dagangannya laris-manis, agar segera menjadi orang kaya. Atas saran teman ia pergi ke sebuah dusun di kaki Gunung Lawu, menemui seorang dukun yang konon sakti mandraguna.
Senjata itu Bernama Manajemen (Bagian 1)
Literatur yang memisahkan dengan tegas pola pikir “manajer” dengan pola pikir “leader”. Konon, manajer berpikir to do things right, sedangkan leader berpikir to do the right things.
How You Think, is How You Act, is Who You Are (Bagian 4)
Ibu memang sosok yang luar biasa: dekat di hati, namun juga sangat kita segani, karena ia terus memberi dengan ikhlas kepada kita. Akumulasi saham kebaikannya tak ternilai. Implikasinya sungguh luar biasa.
How You Think, is How You Act, is Who You Are (Bagian 3)
Sekitar pukul delapan malam seorang wanita, Sales Manager handal, masih menyelesaikan sejumlah paper works di meja kerjanya. Tak sengaja sang CEO melintas dan menghampirinya. Ia tak mengenal wanita itu, karena sebagai perusahaan besar di sana ada puluhan Sales Manager.
How You Think, is How You Act, is Who You Are (Bagian 2)
Ibarat atlet, leader adalah pelari maraton, bukan sprinter. Orientasi, sekaligus kriteria suksesnya diletakkan dalam time frame yang panjang (longer term), jauh di depan.
How You Think, is How You Act, is Who You Are (Bagian 1)
Pemimpin yang baik dan mengerti arah perubahan, akan memimpin dengan contoh.
Ia berada di depan, berkorban demi kebaikan. Ia mengajak yang lain berkorban, tanpa harus merasa susah.
Pemimpin Pembelajar (Bagian 2)
Perilaku pembelajaran, dengan dasar mental pembelajaran, akan membuat setiap peristiwa yang kita alami menjadi trigger, stimulan, bagi proses aktualisasi potensi.
Pemimpin Pembelajar (Bagian 1)
Kita tak akan pernah bisa memberikan apa yang kita tidak punya. Untuk berinfak kita harus beruang. Untuk mengajar kita harus berilmu. Untuk melindungi kita harus kuat. Lalu, untuk memimpin apa yang mesti kita punya?
- 1
- 2
- Berikutnya