Hisab dengan kriteria (i) konjungsi terjadi sebelum maghrib, (ii) moonset setelah sunset, maka kriteria ini sudah dipenuhi di seluruh wilayah Indonesia. Menurut kriteria ini, 19 September 2009 maghrib sudah dinyatakan sebagai masuknya bulan Syawwal, sehingga 1 Syawwal 1430 H = 20 September 2009. Ramadhan 1430 H terdiri dari 29 hari.
Ilmu Hisab
Hisab 1 Ramadhan 1430 H
Fase bulan baru untuk datangnya Ramadhan 1430 H jatuh pada tanggal 20 Agustus 2009 pukul 10:01:28 UT atau pukul 17:01:28 UT. Hasil perhitungan ini hanya berbeda sekitar 7 detik dari perhitungan menggunakan algoritma ELP (bulan) dan VSOP (matahari) yang memberikan hasil pukul 10:01:35 UT.
Fase-fase Bulan (1)
Bulan (moon) adalah benda langit yang tidak memiliki cahaya sendiri. Cahaya bulan yang dilihat manusia sesungguhnya adalah pantulan/refleksi cahaya matahari yang sampai ke bumi. Setiap saat, posisi bulan relatif terhadap bumi dan matahari mengalami perubahan. Akibatnya, luasan cakram bulan yang terkena sinar matahari setiap saat dan setiap hari mengalami perubahan.
Hisab 1 Sya'ban 1430 H
Bulan kedelapan dalam kalender Islam adalah bulan Sya’ban. Bulan Sya’ban menjadi penting buat ummat Islam, karena ia menjadi bulan persiapan terakhir sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Dalam ilmu hisab, bulan ini juga begitu penting, terutama untuk menentukan kapan datangnya tanggal 1 Sya’ban. Dengan mengetahui kapan 1 Sya’ban, hal ini menjadi patokan dasar untuk menentukan kapan datangnya tanggal 1 Ramadhan.
Gerhana Matahari Total 22 Juli 2009
Salah satu fenomena alam yang sangat menarik untuk diamati adalah peristiwa gerhana bulan (moon eclipse) dan gerhana matahari (solar eclipse). Terjadinya gerhana adalah sebagai bukti tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang meletakkan matahari dan bulan pada garis edarnya dan bergerak dengan perhitungan yang dapat dipelajari oleh manusia. Allah SWT berfirman, "Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang." (Ibrahim:33).
Menghitung Posisi Bulan
Menentukan posisi bulan termasuk hal penting dalam ilmu hisab. Misalnya, menentukan berapakah azimuth dan ketinggian bulan pada saat maghrib pada hari terjadinya ijtimak atau hari sesudahnya. Juga, menentukan kapan bulan terbit, transit dan terbenam jika diamati dari suatu tempat tertentu.
Menghitung Posisi Matahari
Matahari bersinar setiap hari, terbit pagi hari di ufuk timur, mencapai posisi tertinggi di langit pada siang hari dan terbenam sore hari di ufuk barat. Di malam hari, matahari berada di bawah ufuk dan kemudian keesokan hari kembali muncul di pagi hari. Keteraturan ini terjadi setiap hari dan dapat dipelajari oleh manusia.
Cara Menghitung Waktu Shalat
Berikut ini cara menghitung waktu shalat dengan menggunakan rumus matematika pada tempat dan tanggal tertentu.
Hari Meluruskan Arah Kiblat
Diantara tanda-tanda kekuasaan Allah SWT adalah Dia menjalankan matahari di lintasan yang teratur.
Waktu-Waktu Shalat
Shalat merupakan ibadah ummat Islam yang paling utama kepada Allah SWT. Shalat adalah salah satu rukun Islam. Shalat adalah amalan yang pertama kali dihisab di hari akhir. Jika shalat seorang hamba itu baik, baik pula amal lainnya, dan demikian pula sebaliknya.