Al kisah hampir tiga tahun lalu negeri itu menjadi pemicu krisis keuangan global, yang dampaknya nyaris merambah ke seluruh dunia. Karena mereka mengira bahwa supply uang-lah yang bisa mengatasi krisis tersebut, maka banyak-banyak uang Dollar dicetak.
Ekonomi Syariah
Belajar Itsar: Melatih Posisi Tangan Untuk Selalu Di Atas
Apa ada wakil rakyat di DPR yang bisa bilang begini, “Untuk apa kami dibuatkan kantor yang megah, lha wong tempat kami seharusnya bersama rakyat untuk mendengarkan suara mereka, menyelesaikan masalahnya, dan berbagi rasa penderitaannya…”
Awalnya Pasar Itu Tanpa Batas, Kemudian Datang ‘Penguasa Pasar’ Meng-kaplingnya
Dalam sebuah seminar di Jakarta belum lama ini, OPIC (Overseas Private Investment Corporation) seperti kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan pertumbuhan pasar yang luar biasa yang namanya ‘Asia Tenggara’, sehingga mereka hanya mengungkapkan ‘It’s time for South East Asia region…’. Tahukah kita siapa yang dimaksud?
Setelah Kelantan dan Utah, Bagaimana Dengan Kita?
Entah siapa yang lebih pinter dan lebih berpikiran maju di era tidak berdayanya mata uang kertas dalam menghadapi krisis financial global yang masih segar di ingatan kita, tetapi ada tiga peristiwa penting yang bisa jadi pelajaran kita yang terjadi dalam setahun terakhir ini dalam hal mata uang dunia.
Menghapus Mental Blocks Untuk Berdagang
Sehari setelah diangkat menjadi Khalifah, Abu Bakar RA berangkat ke pasar dengan membawa barang dagangannya. Melihat hal ini Umar Bin Khattab RA yang bertemu Abu Bakar RA di tengah jalan menegurnya, “Mengapa engkau masih pergi ke pasar mengurusi perniagaanmu, sedangkan begitu banyak urusan negara yang perlu diselesaikan?” Mendengar ini Abu bakar RA tersenyum dan menjawab, “Untuk mempertahankan hidup keluargaku, aku harus bekerja…”
Keluar Dari Lingkaran Riba : Sulit Tetapi Harus Terus Diupayakan
“Sungguh akan datang pada manusia suatu masa (ketika) tiada seorangpun di antara mereka yang tidak akan memakan (harta) riba. Siapa saja yang (berusaha) tidak memakannya, maka ia tetap akan terkena debu (riba)nya.”
Who, What & Why : Agar Pasar Terasa Luas Untuk Kita
Hanya dalam dua dasawarsa situasi sudah sangat berbeda, berangkat ke masjid pun —untuk sholat jamaah yang hanya sekitar lima menit— kita tidak mau handphone ketinggalan. Seolah ada yang lebih penting—yang harus bisa menghubungi kita kapan saja dan di mana saja. Mengapa ini terjadi?
Inovasi : Insyaallah Kita Juga Bisa Melakukannya…!
Dalam dunia business, ada tiga hal yang harus dipenuhi untuk menjadikan sebuah karya adalah inovasi, pertama dia harus unique – tidak ada duanya, kedua dia bermanfaat dan ketiga adalah dia berharga.
Ketika Umar Hendak Mencium Batu
Mengatasi persolan yang rumit akan menjadi mudah bila kita merujuk pada ‘contoh soal’ yang telah diselesaikan oleh suri tauladan kita, contoh yang indah untuk ini adalah apa yang dilakukan oleh Umar bin Khattab ketika hendak mencium batu hajar aswat. Dia tahu bahwa hajar aswat adalah batu yang tidak akan dapat mendatangkan mudharat ataupun manfaat–tetapi dia cium pula, mengapa?
Investment Box : Dimana Penempatan Investasi Anda?
Waktu kecil dahulu, saya suka sekali bermain kelereng di kampung. Untuk menyimpan kelereng yang jumlahnya banyak, perlu kotak tersendiri. Kelereng-kelereng yang paling sering saya gunakan untuk bermain – untuk gacoan misalnya – maka harus saya taruh di tempat paling atas di dalam kotak agar mudah saya temukan.
- Sebelumnya
- 1
- 2
- 3