Topik pemahasan mengenai pernikahan Rosulullah dengan 11 istrinya menjadi salah satu bahan yang dijadikan oleh kaum orientalis dan missionaris dalam menyerang, menghina dan merendahkan umat islam. Padahal setiap pernikahan rosulullah memiliki hikmah dan penyebabnya. Rosulullah menikah bukan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan hawa nafsu.
1. Khadijah Bintu Khuwailid
Sebagaimana diriwayatkan oleh ibnu Al-Atsir dan Ibnu Hisyam adalah seorang saudagar perempuan yang terhormat di kalangan kaumnya. Menikah dengan Nabi ketika berusia 40 tahun sedangkan nabi berusia 25 tahun. Beliaulah yang menenangkan rosulullah sepulangnya dari gua Hira’. Wanita pertama yang beriman kepada Allah SWT.
Rosulullah tidak menikahi wanita lain selama hidup bersama Khodijah. Darinya lahirlah semua putra Rosulullah, kecuali Ibrahim yang lahir dari rahim Mariyah Alqibtiyah. Ketika ia wafat, rosulullah sangat kehilangan, hingga tahun wafatnya Khodijah dikenal dengan “amul huzn” atau tahun kesedihan.
2. Saudah Bintu zam’ah
Beliau adalah –sebelum menikah dengan rosulullah- istri salah seorang sahabat yang termasuk dalam rombongan hijrah ke etiopia, yaitu Sakran bin Amr. Kembali dari hijrah, sang suami wafat. Kemudian rosulullah menikahinya perantara Khaulah binti Hakim.
Seorang wanita yang berhati lembut dan sangat gemar menceritakan tentang sifat-sifat mulia dari sayyidah Khodijah. Ketika sudah cukup tua, Saudah memberikan jatah gilir malamnya untuk Aisyah, dengan harapan Saudah bisa menjadi istri nabi sampai meninggal sehingga bisa menemani beliau di surga.
Beliau wafat di kota Madinah di penghujung kekhilafahan Umar bin Khotob dan dimakamkan di Baqi’.
3. Aisyah Bintu Abi Bakr Ash-Shidiq
Putri dari paman nabi yaitu Abu Bakr Ash-Shidiq. Satu-satunya istri nabi yang beliau nikahi dalam keadaan masih perawan. Perempuan yang berparas cantik dan berkulit putih. Istri rosulullullah yang ‘alim, beliau meriwayatkan hadits sebanyak 1210. Semasa hidup bersama rosulullah banyak peristiwa besar yang ia lalui. Salah satunya adalah tuduhan zina yang dialamatkan kepada Aisyah dalam perjalanan pulang dari peperangan Bani Musthaliq.. namun atas kehendak Allah turunlah ayat yang membebaskan Aisyah dari tuduhan dusta tersebut yang diabadikan dala Alqur’an surat An Nur.
Hijr –kamar- Aisyah memiliki keistimewaan dibandingkan istri rosulullah yang lain yakni diturunkan wahyu Allah, kamar terdekat dengan raudhoh rosulullah, dan menjadi tempat pyang dipilih rosul ketika sakit menjelang ajalnya.
4. Hafshah Bintu Umar bin Al Khattab
Putri dari paman nabi yaitu Umar Bin Khottob. Ia adalah janda dari salah seorang sahabat rosul yang mati syahid dalam perang Uhud, yang bernama Khunais bin Hudafah. Seorang hamba Allah yang ttat sehingga di kenal sebagai Shawwamah (yang selalu berpuasa) dan qawwamah (yang selalu mendirikan sholat).
Diriwayatkan pada suatu ketika Nabi pernah menceraikan Hafsah, tetapi karena kezuhudannya Hafsah, jibril meminta Nabi untuk merujuknya kembali atas perintah Allah SWT. Semasa hidupnya Hafsah pernah mengemban Amanah yang diwasiyatkan ayahnya, Umar bin Khottob untuk menjaga mushaf AlQur’an yang telah dikumpulkan oleh sang ayah.
5. Zainab Bintu Khuzaimah
Dikenal sebagai ummul masakin, karena kelembutan hatinya dan perangainya yang baik sejak zaman jahiliyah terhadap orang-orang miskin. Nabi memperistri Zainab sebagai bentuk pemuliaan terhadap suaminya yang syahid dalam perang Badar, yaitu Abidan bin Harits. Selain itu karena Zainab dikenal dengan akhlaknya yang mulia dan kasih sayangnya terhadap kaum fakir.Ia hidup bersama Rosulullah selama 7 bulan kemudian wafat dan disholatkan oleh Rosulullah dan dimakamkan di Baqi’.
6. Ummu Salamah
Salah satu wanita yang ikut hijrah ke Etiopia bersama suaminya, Abu Salamah Abdullah bin Abi Sa’ad. Sebelum sang suami meninggal dunia, ia mendoakan istrinya agar mendapat pengganti yang lebih baik darinya. Dan doanya dikabulkan. Sepeninggalnya Abu Salamah, rosulullah menikahi Ummu Salamah sebagai bentuk pemuliaan terhadap sang syahid, dan untuk menjaga Ummu Salamah sekaligus anak-anaknya.
Semasa hidup bersama, Ummu Salamah selalu menemani rosulullah di beberapa kesempatan,, diantaranya menemani umroh pada tahun 6 Hijriyah, perang Khoibar, Fathu Makkah, perang antara Bani Hawazin dan Bani Tsaqif dan Haji Wada’. Diantara istri Nabi, beliau adalah yang paling terakhir meninggal dunia.
7. Zainab Bintu Jahsy
Beliau adalah putri dari bibi Rosulullah yang bernama Umaimah Bintu Abd Mutholib.sebelum menikah dengan Nabi, Zainab merupakan istri dari Zaid bin Tsabit, anak angkat Rosulullah.
Pernikahan Rosulullah dengan Zainab dicantumkan dalam alQur’an surat Al Ahzab :13, sebagai penegas bahwasannya hokum menikahi mantan istri dari anak angkat adalah diperbolehkan, karena atruran yang tersebar kala itu adalah anak angkat sama dngan anak nasab, sehingga tidak boleh menikahi mantan istri anak angkat.
Beliau dikenal sebagai wanita yang dermawan. Kedermawanannya itu bukan dari harta yang ia warisi dari orangtuanya. Melainkan dari hasil dagangannya yang ia infakkan kepada kaum fakir miskin dan anak-anak yatim. Beliau adalah istri yang meninggal pertama kali setelah sepeninggalnya Rosulullah. Dan dimakamkan di Baqi’.
9. Juwairiyah Bintu Harits
Juwairiyah adalah nama yang diberikan Rosulullah, sebelumnya ia bernama Barrah. Sebelum menikah denganRosulullah, ia merupakan salah satu dari tawanan dalam perang Bani Musthaliq yang jatuh pada pemilikan Tsabit Bin Qois. Tsabit akan membebaskan Juwaiyah dengan syarat tebusan. Kemudian Juwairiyah meminta bantuan kepada Rosulullah. Beliau membantunya dan menikahinya dengan mahar pembebasan dari status budak. Setelah berita pembebasan dirinya tersebar, para sahabat saketika membebaskan para tawanan wanita yang lain. dengan ini Juwairiyah dikenal sebagai wanita yang membawa keberkahan besar terhadap kaumnya. Beliau adalah wanita yang ahli ibadah, zuhud, memiliki akhlaq yang mulia, berparas cantik. Seperti istri Rosul yang lain beliau meninggal di AMdinah dan dimakamkan di Baqi’.
9. Ramlah Bintu Abi Sufyan
Putri dari salah seorang pembesar kota Makkah sekaligus pemimpin pasukannya yang sangat memusuhi islam, Abu Sufyan yang kemudian masuk islam dalam peristiwa Fathu Makkah. Sebelum menikah dengan nabi, ia adalah istri dari Abdullah bin Jahs. Setelah keduanya hijrah ke etiopia, sang suami memilih agama Nasrani dan keluar dari islam. Karena khawatir akan kemurtadan Ramlah, Rosulullah akhirnya menikahinya.
Beliau meninggal di Madinah dan dimakamkan di Baqi, tepatnya pada masa kekhilafahan saudaranya, Muawiyah bin Abi Sufyan.
10. Shafiyah Bintu Huyay
Wanita cantik dan berakhlak mulia. Rosulullah mencintainya karena beliau adalah keturunan dari nabi Harun. Ia merupakan salah satu tawanan perang yang dibebaskan oleh Rosulullah dan pembebasannya itu dijadikan sebagai mahar pernikahannya. Shafiyah pemilik panah terbesar dalam menyebarluaskan ilmu yang ia dapat dari Rosulullah khususnya setelah Rosulullah wafat.
11. Maemunah Bintu Harits
Beliau adalah istri terakhir yang dinikahi Rosulullah, yaiutu pada bulan Dzul Qa’dah tahun 7 H, seusai umrah qadha. Beliau meninggal saat perjalanan pulang dari haji dan dimakamkan di Saraf, Makkah.