Wahai Anak

Subhanalloh berani sekali ya anak gadis kecil itu, mungkin kutaksir usianya sekitar 7 atau 8 tahun, duduk di kelas 2 sd, lalu sang guru bertanya padanya..: “ mengapa kamu tidak kelihatan nak, kamu tidak pakai kacamata juga..?”

Ya , bu guru, aku tidak mau pakai kacamata dan tidak mau melapor kepada ayah atau ibu karena nanti aku tidak boleh nonton tivi, tapi aku matematika sangat senang,kelas I aku mendapat nilai 9, dan sekarang di kelas 2 semester lalu,aku dapat nilai 6, ayahku tak marah karena dikira karena naik kelas yang lebih tinggi,pelajarannya lebih susah, padahal bukan begitu bu, aku tidak dapat melihat angka 6 dengan 8 hampir sama.

Sang guru mengangguk – angguk dan membiarkan anak gadis kecil tersebut bolak balik dengan jilbab kecilnya yang manis, dan akhirnya dengan berat hati, sang guru memanggil orangtua sang anak dan menyatakan agar si anak harus memakai kacamata dan melihat tivi dikurangi, hikmah dibalik ini semua, adalah..guru yang baik, yang dapat menjadi kawan bagi si gadis kecil yang takut pada orangtuanya karena takut kesenangannya terganggu,namun juga guru yang melihat dengan positif, bahwa bila tidak dilaporkan pada orangtuanya,maka ulangan anak ini akan semakin buruk, matanya pun akan bertambah minusnya dan hal ini akan membuat si anak semakin ketinggalan pelajaran.