“Skandalku dengan istri orang” demikianlah judul artikel di sebuah majalah wanita yang dibaca Hasyim, anak lelaki solehku berusia 7 tahun, majalah wanita itu terpampang dimeja ruang tunggu dokter gigi. Hari itu giliran hasyim kecilku memeriksa gigi berlubangnya yang membuatnya tidak bersahabat dengan susu coklat dan makanan manis apapun selama dua minggu ini, dan masa penungguan yang cukup melelahkan membuat Hasyim mencoba mencari aktivitas lain dan membaca topik-topik yang tertera di depan sebuah majalah wanita dewasa.
“Skandal itu apa ma? Dan mengapa skandal dengan istri orang? memang istrinya sendiri kemana?” Pertanyaan bertubi-tubi yang mengejutkan dari mulut Hasyim yang mengerucut lucu membuatku gemas untuk mencubit mulutnya.
Namun dengan marah, Hasyim menepis tanganku dan bertanya lagi, “apakah meramal itu, apa beda meramal dengan melamar?” Deg! dengan berpura-pura tersenyum dan menganggap remeh pertanyaannya itu, aku segera meraih majalah wanita dewasa yang ada dalam genggamannya, lalu aku berkata lembut : “Hasyim, bunda tahu kamu suka membaca, mana buku Hasyim yang tadi bunda bawakan? ini bukan untuk Hasyim, ini majalah untuk ibu-ibu seperti bunda.” Hasyim diam dan hanya mengatakan : “buku yang dibawa terlalu tipis bunda, dan sudah habis Hasyim baca,” lalu hasyim bertanya lagi, ”Kalau mama Laurens itu siapa bunda, apakah dia mampu meramal tahun 2020? Kok seperti film kiamat 2012 saja ya bunda..” pertanyaan berikut mulai menyerang lagi, dan semua itu tak mungkin tidak dijawab, dan menurut pemikiranku, bila pertanyaan pertama mengenai skandal, mama laurens dan ramalan mama laurens tentang kiamat 2012 tidak kujawab dengan tuntas, maka ada kemungkinan jawaban yang Hasyim kecilku cari akan didapatkannya dari sumber lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Akhirnya dengan sabar kujelaskan satu persatu mengenai skandal, skandal adalah sebuah peristiwa yang memalukan misalnya semestinya Hasyim mencintai bunda dan harusnya tinggal dengan bunda, namun ternyata Bunda malah membalas cinta Hasyim kepada anak-anak lain, dan anak sendiri tidak diperhatikan, hfphhff…rasanya lega ketika menjelasakan satu kata mengenai skandal.
Alhamdulillah, berapa waktu kemudian, panggilan untuk nomer Hasyim nomor 14 terdengar dari ruang dokter gigi Siti Aminah, dan dengan lincah Hasyim memasuki ruang periksa dokter, tinggallah aku yang kemudian harus mencari persamaan kisah mengenai skandal, meramal dan melamar untuk dijelaskan pada hasyim kecilku agar sesuai dengan alam pikirannya. Dan dalam pencarian penjelasan yang lebih mendidik, maka tanpa sadar aku mengutuk penjualan majalah wanita dewasa yang ada dimana-mana, siaran televisi yang memberitakan berbagai macam persoalan dengan membabi buta dan terbuka, tidak ingat bahwa pemirsa bukan hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak dan para remaja, dimana mereka mencantumkan judul berita yang heboh untuk menarik pemirsa dan semua majalah mencantumkan topik-topik hangat untuk menarik pembeli, namun bila dibaca anak-anak merupakan hal-hal sulit yang susah dimengerti anak-anak tapi membuat mereka harus “dipaksa” mengerti sebelum waktunya. Karena ulah media yang memancing pemirsa dan pembaca, membuat tugas dan fungsi kita sebagai orangtua semakin bertambah, pikirku lelah, bertambah dengan mencari penjelasan dan alasan yang sesuai dengan alam pikiran anak-anak dan remaja seusia mereka, karena informasi itu meluncur dengan cepat dan menghadap dalam alam pikiran mereka, ketika kita sebagai orangtua masih asyiik tertidur lelap.