Pada suatu hari di sebuah kota dekat Las Vegas, ada seorang ibu yang sibuk mencari uang untuk membeli roti, ikan tuna, sandwich, coklat, juice jeruk dan berbagai makanan yang sangat lezat rasanya. Ketika uang sudah terkumpul, ibu tua ini kemudian segera bergegas ke pasar kecil dan membeli berbagai keperluan anaknya yang sangat disukai oleh sang anak.
Selang beberapa saat kemudian, sang ibu kemudian memasukkan semua jenis makanan dengan rapih kedalam rantang makanan yang disusun berlapis-lapis dan bila tutup rantang dibuka, maka baunya sungguh sangat menggugah selera.
Ketika matahari semakin terik dan ada diatas kepala, dengan tertatih-tatih, sang ibu membawa rantang makanan untuk anak kesayangannya. Perlahan ibu tua yang penuh kasih ini menyeret tubuhnya berjalan pelan dan sangat menjaga agar rantang berisi makanan tersebut tidak tumpah dan jatuh ke jalanan. Pikirnya, biarlah aku yang terjatuh, asalkan bukan makanan dalam rantang ini.
Ketika rembang petang sudah datang, akhirnya dengan wajah berpeluh keringat, sang ibu tua berhasil mencapai tempat anaknya tinggal selama ini, berpagar tinggi dan bertembok besar. Ya, itulah penjara Las Vegas.
Dengan sukacita sang ibu bergegas masuk dan mendapatkan izin dari sipir penjara untuk menjenguk anaknya. Penuh suka sang ibu membuka rantang makanan dan meletakkan makanan kesukaan anaknya dihadapan sang anak yang hanya diam termangu.
Sang ibu bertanya, "Mengapa diam saja nak? Makanan dan minuman apalagi yang kausuka? ibu akan bawakan besok hari, makanan apa saja yang engkau inginkan.", Sang anak tetap diam dan merengut. "Dengan sabar sang ibu bertanya lagi, makanan apa yang engkau ingin ibu bawakan nak? sang anak menjawab, "Ibu tak perlu datang kesini lagi, aku tak perlu makanan ini, ibu tidak sayang padaku."
"Janganlah engkau berkata begitu pada ibumu nak, Ibu sangat sayang padamu, dan makanan ini ibu berikan hanya untukmu sebagai tanda cinta dan sayang Ibu padamu."
"Tidak!! Ibu tidak sayang aku, gara-gara ibu, maka aku sekarang berada dalam penjara yang suram ini. Mengapa ibu tidak pernah mengajarkan aku kebaikan, yang ibu tahu hanya memberi makanan saja. Dari kecil ketika aku mencuri di toko kue, Ibu hanya diam saja dan tak pernah berkata apa-apa, pun tak pernah menasehati mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga ketika aku memiliki tabiat suka mencuri, maka tabiatku inilah yang membuat aku masuk penjara. Sungguh, Ibu tak sayang padaku, karena Ibu hanya mampu memberikan makanan yang enak-enak, tetapi tidak pernah memberi tahu aku mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga sekarang aku harus mendekam di penjara karena dari kecil Ibu tak pernah mendidik aku".
Sejenak sang Ibu terdiam, dan menghapus air matanya, Ibu tua terlalu sayang pada anaknya sehingga tidak pernah mendidik anak dan menasehati anaknya bila ada yang salah, Ibu tua hanya ingin melihat anaknya selalu senang sehingga akhirnya sang anak menderita karena belaian kasih sayang Ibu yang salah.
(Qur’an surah At-Taubah ayat 24)