“Alhamdulillah mi, abang pilihkan yang ini yaa.., cocok buat umi, “ dan dengan lincah anakku (di Jibbs Boarding school, year 8) menginstall macam-macam (katanya install,aku juga tak faham), dan tak lama kamipun pulang, dengan aku masih merasa kebingungan. Gimana buka dan cara memakai facebook,mengirim artikel ke eramuslim dan lain – lain.
“ Sini mi, abang kasihtahu, caranya begini, cursornya dikesinikan lalu, umi kesini dan tekan, lalu umi buka dibawah ada start cari tulisan connect to, nah kalau ada sambungan wireless umi tinggal tekan connect to,terus umi…bla bla bla….: demikian sulungku menerangkan dengan serius, sayang ketika sampai pada materi facebook. mengenai mentag foto, pelajaran selesai, karena anakku harus kembali ke boarding, padahal sebelumnya materi mengenai facebook sudah kupelajari juga dengan susah payah,saking gapteknya aku,..dari seorang guru komputer senior di sekolahku, Mr Azur, yang wajahnya dan uletnya persis seperti Korea -Japan,(dalam hatiku, ketika melihat wajahnya dibalik laptopnya,…pantaslah dia akrab dengan benda – benda technology buatan Sanyo, Susuki, Casio, Toshiba…tuh khan gaptecnya keluar,,,itu khan sebagian merek mesin cuci dan kalkulator…??)
Pikiranku melayang, sebenarnya alasan kuat(alibi)aku menggunakan laptop adalah agar mampu memakai internet dimana saja, mampu mengakses dan mengikuti perkembangan technology dalam era digital, alias tidak gaptec, karena setelah mendengar betapa ngerinya pornography yang ada dimana mana yang menimpa anak remaja kita melalui, akses situs porno beralamat film kartun naruto atau doraemon, maka sudah selayaknya seorang ibu tidak boleh untuk gaptec lagi, karena pengetahuan anak mengenai technology sangat pesat,jangan sampai kita sangat ketinggalan,bila kita masih gaptec dan tidak tahu apa yang mereka lakukan,maka jangan salahkan siapapun bila mereka menggunakan technology tidak pada tempatnya, peran guru disekolahpun harus diperkuat agar anak – anak mengerti bahwa technology adalah keniscayaan dan tidak dapat dihilangkan, seorang ibu haruslah faham, maka jangan sampai anak kita menjadi korban technology berupa pornography,hanya karena :”ayah sibuk dan ibu gaptec”.wallohu’alam.