Ibu, sejak ayah dapat bonus dari kantornya, alhamdulillah, sekarang aku punya ibu dua.
Ibu… tahu tidak… sejak ada ibu kedua, maka aku jadi tidak kesepian lagi bila kau tak ada, dan darinya aku jadi tahu apa saja.
Ibu, ibu terlalu sibuk… sehingga ibu kedua selalu menemaniku, kapan saja, kalau ibu tiap hari sibuk, dan sibuk, tidak apa-apa kok bu, aku ikhlas, kan ada ibu kedua.
Ibu, sejak ada ibu kedua, aku merasa senang dan nyaman dan rasanya hidupku tanpa beban penuh khayalan.
Ssst… ibu, jangan bilang-bilang ayah ya, dari ibu kedua, aku jadi dapat mengetahui apa saja, semuanya diceritakan kepadaku tanpa ada rahasia.
Ibu, ibu kedua hebat! siap menemaniku kapan saja, dan ibu, hebatnya lagi beliau tidak pernah lelah, suaranya tetap keras, terkadang lembut, terkadang keras dan juga, ibu dia selalu bersinar dan penuh cahaya. Ibu keduaku selalu ceria dengan segudang informasi dan data serta cerita dari Palestina sampai hantu jamu gendong, dari film kuntilanak beranak sampai produk terkini, sampai-sampai bu, kacang garuda rasa sapi panggangpun, makanan kesukaanku, aku tahunya dari ibu kedua.
Ibu, kalau ibu pergi berhari hari tidak apa-apa kok, aku dengan ibu kedua saja, tak usah risau bu, ibu kedua selalu siap bersamaku.
Ibu, dampingi aku untuk selalu duduk bersamamu dengan ibu kedua, agar aku tahu semua yang terbaik darimu bukan hanya satu sisi saja, karena ibu keduaku itu, lama-lama bikin aku pusing, infonya banyak banget dan lama-lama aku jadi bingung, karena ceritanya seram-seram dan cerita sinetronnya bikin aku tak bisa tidur.
Tapi ibu, please jangan marah padanya, dia tidak pernah memukul aku kok, dia juga tak pernah mencubit aku.
Aku hanya menjadi malas buat PR, dan menunda sholat dan lupa waktu saja, bila aku sering bersamanya.
Ibu, jangan matikan ibu keduaku ya, please, aku bisa kok matikan ibu keduaku sendiri, tekan saja remote dan aku akan matikan televisi sebagai ibu keduaku dan aku akan kembali padamu, I swear..!!!
Artikel selanjutnya: Ponari Health : "ALLAH mengikuti persangkaan hambaNya"