"Aku capek maa! Mama sich gak ngerti kalau ikut pramuka itu pasti pulangnya capek, emang mama dulu sekolahnya gak ada latihan pramuka? Ary pasti sholat kalau capeknya hilang, kenapa sich mama terlalu cerewet?" Ary mulai bersuara keras pada mamanya, ketika mama menyuruh Ary untuk segera sholat Ashar.
"Bukan yang itu ma, akh mama sih, emang mama tidak tahu celana jeans yang Ary suka pakai itu, yang kakinya ada sedikit robekan, makanya mama jangan main cuci dong, tanya-tanya dulu kek, mulai sekarang mama jangan masuk-masuk kamar Ary deh, nanti semua barang Ary pada hilang," demikian geram dan murka Ary pada mama sambil membanting pintu kamarnya, Sementara mama yang hanya bisa mengurut dada melihat kelakuan putra sulungnya, terduduk lesu dikursi makan.
Siapa ibu yang tidak pedih melihat putranya bersikap kasar pada dirinya yang begitu menyayangi dan memperhatikannya. Siapa ibu di dunia ini yang tidak nyeri hatinya mendengar teriakan dan bentakan anaknya yang menyakitkan, sadarkah kita bahwa sebetulnya malin kundang malin kundang kecil sekarang telah hadir disekitar kita, namun daripada kita sebagai ibu mengutuk malin kundang menjadi batu, sebaiknya kita sedari anak-anak berusia dini mulai menegur dan menasehati bila mereka mulai bersuara keras pada kita, sehingga sikap anak tidak keterusan dan berlebihan pada orangtuanya.
Dan yang terlebih utama adalah memberikan lingkungan yang baik bagi si anak dan mengajarkan ilmu agama, itu adalah prioritas utama dalam memilih sekolah bagi anak, agar anak-anak mendapat pengajaran agama yang didalamnya selalu terdapat pesan Ilahi untuk taat pada ALLOH, rasul dan ibu bapak.
Lihatlah QS Al Israa’ 17:23. "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia."