Kalau ada pejabat yang peduli terhadap rakyat Gaza yang sedang menderita akibat agresi Israel selama 22 hari, sejak hari Sabtu, 27 Desember 2008 dan memberikan bantuan kepadanya, itu biasa.
Kalau ada karyawan yang peduli terhadap rakyat Gaza yang sedang sengsara akibat blokade yang diterapkan penjajah Israel selama dua tahun hingga sekarang dan memberikan bantuan kepadanya, itu juga biasa.
Kalau ada aktifis dakwah, pengurus masjid, dan anggota majelis ta’lim yang peduli terhadap rakyat Gaza yang sedang dizalimi oleh penjajah Israel dan memberikan bantuan kepadanya, itu juga biasa.
Tetapi, jika ada pemulung yang pekerjaannya setiap hari mencari kardus bekas, koran bekas, plastik bekas, kaleng bekas dan barang-barang bekas lainnya memiliki kepedulian terhadap rakyat Gaza yang dibunuh secara keji dan biadab oleh Israel bahkan mengadakan pemutaran film dokumenter tentang blokade dan agresi Israel, tabligh akbar, doa dan penggalangan dana, itu baru luar biasa.
Apa ada pemulung yang peduli semacam itu? Dan memberikan bantuannya untuk rakyat Gaza yang sedang menderita? Jawabannya ada !.
Saya menjadi saksi dalam hal ini, karena saya turut hadir dan diminta untuk menyampaikan ceramah dihadapan mereka.
Acara kepedulian terhadap rakyat Gaza tersebut berlangsung pada hari Sabtu malam Ahad, 17 Januari 2009, menjelang gencatan senjata yang diumumkan oleh Israel.
Tempat acara berlangsung diadakan dipinggir rel kereta api dekat stasiun Kebayoran Lama, tepatnya di jalan Kramat I Rt 02/ 02 Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, sehingga apabila kereta api lewat maka acara harus dihentikan dahulu.
Para pemulung yang tergabung dalam Paguyuban Pemulung Kebayoran Lama melaksanakan acaranya bekerjasama dengan pengurus mushola Al Hidayah yang masih berada di lingkungan pemulung tersebut, dalam acara itu juga diundang tokoh masyarakat setempat, termasuk ketua RW dan ketua RT.
Sungguh pemandangan yang mengharukan, pemandangan yang dapat membangkitkan semangat kita dalam membela rakyat Gaza, Palestina yang sedang menderita.
Kekompakan mereka, semangat mereka, dan kepedulian mereka patut kita acungkan jempol. Anak-anak, remaja, pemuda, orang tua bahkan kakek-kakek dan nenek-nenek juga tidak mau ketinggalan mengikuti acara yang berlangsung hingga pukul 22.00 wib
Para pemulung itu tingal di pinggir rel kereta api, dengan tempat tinggal yang sangat sederhana, penghasilan yang minim, hidup dibawah garis kemiskinan, akan tetapi mata mereka terbuka, hatinya tidak mati, perasaannya tajam, kepeduliaannya tinggi. Sehingga dengan penuh kesadaran para pemulung berupaya menolong, ikut meringankan beban saudaranya di Gaza yang sedang menderita akibat agresi Israel.
Selama 22 hari agresi Israel ke Gaza, Palestina, lebih dari 1.310 orang yang syahid, 417 diantaranya adalah anak-anak yang tidak berdosa, 108 wanita, 120 kakek-kakek dan nenek, 14 orang dari tim medis, 4 wartawan dan 5 warga asing. Korban luka-luka berjumlah lebih 5.450 orang.
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. (QS: Al maa’idah/5 : 2)
Dalam acara kepedulian terhadap Gaza, pengurus Paguyuban Pemulung mengadakan penggalangan dana secara spontanitas untuk meringankan beban penderitaan rakyat Gaza. Tanpa disangka, setelah dihitung uang yang terkumpul, membuat kita agak heran bercampur kagum seakan tidak percaya.
Kenapa? Dan berapakah uang yang terkumpul itu ?
Alhamdulillah, Allahu Akbar, dengan izin Allah, para pemulung yang tergabung dalam Paguyuban Pemulung walaupun kehidupannya dibawah garis kemiskinan, setiap hari mencari barang-barang bekas, penghasilannya hanya untuk mengganjal perut agar tidak sampai mati kelaparan, masih memiliki semangat ukhuwah yang tinggi dan sikap mau menolong saudaranya yang sedang sengsara, mereka mampu mengumpulkan dana untuk rakyat Gaza, dan jumlahnya sebesar Rp. 2.064.800 (Dua Juta Enam Puluh Empat Ribu Delapan Ratus Rupiah).
Kalau pemulung memiliki kepedulian terhadap rakyat Gaza, Palestina yang sedang menderita akibat blokade dan agresi brutal Israel, lantas bagaimana dengan mereka yang mempunyai pekerjaan yang tetap, penghasilan yang jelas, gaji yang lebih dari cukup???
H. Ferry Nur S.Si
Emai : [email protected]
Website : www.kispa.org
Salurkan Infaq Peduli Al Aqsha
Ke Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Slipi
No. Rek. 311.01856.22 an Nurdin QQ KISPA