Hari Ahad, 14 Desember 2008 merupakan hari jadi Harakah al-Muqawamah al-Islamiyah (HAMAS) atau Gerakan Perlawanan Islam yang ke 21.
Usia Hamas sudah Dua Puluh Satu tahun, hitungan waktu yang tidak singkat, dalam rentang waktu sepanjang itu sudah pasti banyak suka dan duka, derita dan bahagia yang didapat, simpati dan benci yang diperoleh dalam meniti perjuangan suci membebaskan negeri menuju kemerdekaan yang hakiki.
Silih berganti tampuk kemimpinan Hamas tidak menghambat lajunya perjuangan untuk meraih cita-cita yang mulia, mulai Syekh Ahmad Yasin, lahir pada tahun 1938M, tokoh spiritual Hamas, walaupun lumpuh dari leher hingga ujung kaki, akan tetapi keberanian menyampaikan kebenaran tidak pernah lumpuh, beliau memiliki wibawa yang mengagumkan dan gugur setelah menunaikan sholat subuh berjama’ah di masjid Al Mujama’ Al Islami, Senin, 1 Shafar 1425 H / 22 Maret 2004 M.
Setelah Syekh Ahmad Yasin gugur, maka kepemimpinan Hamas digantikan oleh murid sekaligus sahabatnya dalam berjuang, Abdul Aziz Ali Abdul Hafizh Ar Rantisi, lahir pada tanggal 23 Oktober 1947 M. Tidak lama memegang kepemimpinan Hamas, pada hari Sabtu, 25 Shafar 1425H / 17 April 2004 M, Abdul Aziz Ar Rantisi gugur dihantam roket Zionis Israel yang diluncurkan dari helikopter Apache.
Setelah Abdul Aziz Ar Rantisi gugur, maka untuk menjaga keselamatan jiwa pemimpin Hamas yang baru dari niat busuk Zionis Israel dan antek-anteknya yang akan membunuh, maka Hamas tidak mempublikasikan siapa pemimpinnya saat ini.
Hamas merupakan Gerakan Perlawanan Islam walaupun dituduh Zionis Israel dan antek-anteknya sebagai teroris, akan tetapi Hamas tetap bekerja dan berjuang sehingga dicintai rakyat Palestina terutama sekali di Jalur Gaza, hal tersebut disebabkan aktifitas yang dilakukan Hamas merakyat, tidak banyak teori dan retorika yang ujungnya adalah membingungkan umat dan membuat perselisihan. Hamas banyak memberikan solusi dan manfaat kepada rakyat Palestina dibidang sosial, kesehatan, pendidikan, seni dan budaya.
وَقُلِ اعْمَلُواْ فَسَيَرَى اللّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿١٠٥﴾
"dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS: At Taubah/ 9 : 105).
Sejak didirikan Senin, 14/12/1987 M oleh Syekh Ahmad Yasin, Hamas yang awalnya banyak bergerak di bidang sosial dan pendidikan telah membuktikan komitmennya seperti yang tertera di dalam piagam yang terdiri dari lima bab tiga puluh enam pasal.
Di dalam muqaddimah Piagam Hamas yang dikeluarkan pada tanggal 1 Muharram 1409 H bertepatan dengan 18 Agustus 1988, Hamas menegaskan, "Ketika fikrah telah datang, ketika benih telah tumbuh, lalu akarpun menghujam ke lubuk bumi, jauh dari semangat temporal dan ketergesaan yang tercela, maka bangkitlah Harakah al-Muqawamah al-Islamiyah (HAMAS), Gerakan Perlawanan Islam Palestina untuk menunaikan tugas jihadnya di jalan Allah bersama dengan semua mujahidin demi membebaskan Palestina".
Jelas dan tegas sekali pernyataan di atas bahwa Hamas memilki tekad yang bulat untuk melaksanakan tugas mulia yaitu berjihad di jalan Allah bersama para mujahidin, berjuang dan terus berjuang untuk membebaskan bumi Palestina dari belenggu penjajah, mengembalikan kemuliaan masjid Al Aqsha yang sudah dikotori oleh tangan dan kaki Zionis Israel
Hamas dalam perjuangannya memiliki ciri khas dan independensi tersendiri yang berbeda dengan gerakan Palestina yang berdasarkan paham sekuler, hal ini dapat diketahui di pasal keenam dalam piagamnya, Hamas adalah gerakan Palestina yang lain dari yang lain, ia menyerahkan wala’nya kepada Allah, menjadikan Islam sebagai manhaj hidupnya, dan berjuang menegakkan panji Allah di atas setiap jengkal bumi Palestina. Sebab, hanya dibawah naungan Islam keamanan jiwa terwujud, harta dan hak-hak asasi para pengikut semua agama dihormati. Jika Islam tidak tampil, maka tumbuhlah pertentangan, tersebarlah penindasan dan kerusakan, dan terjadilah peperangan dan pertumpahan darah.
Lebih lanjut dalam piagam Hamas dikutip bait syair gubahan Muhammad Iqbal: Tanpa iman tak ada kedamaian, TanpaAgama tiada arti dunia, Kehidupan tanpa agama, Berarti kefanaan yang berkepanjangan.
Dalam perjalanan sejarahnya, Hamas telah melakukan berbagai macam kreasi dan inovasi perjuangan yang disesuaikan dengan momentum zamannya dengan tidak meninggalkan manhaj perjuangannnya yaitu Islam.
Diawal-awal berdirinya Hamas, bersamaan dengan gegap gempitanya gerakan intifadhah pertama, Hamas ikut menggerakkan rakyat agar aktif berjuang melawan kezaliman Zionis Israel walaupun dengan persenjataan yang sangat sederhada berupa batu, pisau dapur atau persenjataan yang sejenisnya.
Perlawanan rakyat semesta atau intifadhah pertama berlangsung sangat heroik dan melibatkan seluruh rakyat Palestina, mulai dari anak-anak sampai orang tua, perlawanan yang tidak mengenal lelah telah membuat tentara Zionis Israel kewalahan.
Beriring dengan perjalanan waktu dan bertambah ilmu dari berkah jihad di Palestina, maka Hamas telah memiliki kemampuan membuat persenjataan untuk melawan penjajah, persenjataan itu mulai dari yang sangat sederhana berupa senjata laras pendek atau laras panjang, membuat bom syahid hingga roket.
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ ﴿٦٩﴾
"dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS: Al ‘Ankabut/29 : 69)
Ketika ada peluang untuk berjuang di dunia politik praktis, maka Hamas ikut ambil bagian. Keikut sertaan dalam pemilu menegaskan bahwa Hamas tidak anti politik bahkan telah mengkombinasikan gerakan perlawanan dan politik, Hamas mampu meyakinkan masyarakat dunia bahwa Hamas bukanlah teroris sebagaimana tudingan Zionis Israel, Amerika dan antek-anteknya. Akan tetapi Hamas merupakan Gerakan Perlawanan Islam Palestina yang berjuang melawan penjajah Zionis Israel.
Hamas ikut serta dalam Pemilu Legislatif Palestina yang berlangsung pada hari Rabu, 25/1/2006, diluar dugaan para pengamat politik, dengan izin dan kekuasaan Allah maka Hamas meraih kemenangan dan membuat lawan politiknya tercengang betapa tidak?
Dari 132 kursi yang diperebutkan Hamas memperoleh 74 kursi (48 orang di Tepi Barat dan 26 orang di Gaza), rivalnya dari Fatah dukungan Amerika dan sekutunya memperoleh 45 kursi, Faksi Abu Ali Mustafa 3 kursi, Faksi Palestina Masa Depan 2 kursi, Faksi Jalan Ketiga 2 kursi, Faksi Alternatif 2 kursi, calon Independen 4 kursi.
وَمَا جَعَلَهُ اللّهُ إِلاَّ بُشْرَى لَكُمْ وَلِتَطْمَئِنَّ قُلُوبُكُم بِهِ وَمَا النَّصْرُ إِلاَّ مِنْ عِندِ اللّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ ﴿١٢٦﴾
"dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS: Ali Imran/ 3 : 126).
Dampak dari kemenangan Hamas dalam pemilu legislatif Januari 2006, bukan saja Hamas, tetapi rakyat Palestina terutama anak-anak yang tidak berdosa dan orang tua yang sudah jompo mendapatkan hukuman nberupa blokade yang dilakukan penjajah Zionis Israel.
Jika dihitung lamanya, sudah dua tahun rakyat Jalur Gaza menjadi korban blokade yang diterapkan Zionis Israel, ini merupakan hukuman kolektif yang dilakukan penjajah, hukuman yang tidak sesui dengan prikemanusiaan, hukuman yang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
Walaupun pemimpin Arab, pemimpin dunia Islam hingga saat ini tidak mampu mencabut blokade tersebut, rakyat Jalur Gaza sudah terlanjur jatuh cinta dengan Hamas, sehingga mereka tetap bersabar menghadapi penderitaan yang berat karena sulitnya mendapatkan kebutuhan pokok dan obat-obatan.
Rakyat Jalur Gaza tidak mau menjadi penghkhianat bagi perjuangan Hamas yang telah bersungguh-sungguh, yang telah berkorban dengan darah, air mata, harta dan jiwa melawan penjajah Zionis Israel untuk hengkang dari bumi Palestina.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اصْبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٢٠٠﴾
"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung." (QS: Ali Imran/3: 200).
Dalam usia yang ke 21 tahun semoga Hamas tetap istiqamah dalam perjuangannya membela rakyat Palestina, menjaga kemuliaan masjid Al Aqsha dan meraih kemerdekaan yang hakiki. Amin.
H. Ferry Nur S.Si
Email : [email protected]
Website : kispa.org
Salurkan Infaq Peduli Al Aqsha
Ke Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Slipi
No. Rek. 311.01856.22 an Nurdin QQ KISPA