Sekitar jam delapan malam waktu Mesir, tim Relawan Kemanusiaan KISPA dan BAZNAS sampai di Bandara Kairo disambut pak Hamdani Staf KBRI didampingi Hafizh orang asli Mesir. Alhamdulillah, proses imigrasi kami lalui dengan mulus, tanpa ada hambatan, kami meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwa semua kemudahan yang didapat merupakan pertolongan dan anugerah dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Teringat kisah orang tua Nabi Yususf ketika masuk Mesir, diabadikan Allah dalam Al Qur’an sebagai pelajaran bagi umat yang mau berfikir.
فلما دخلوا على يوسف آوى إليه أبويه وقال ادخلوا مصر إن شاء الله آمنين
Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapaknya dan dia berkata: "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman". (QS: Yusuf/12: 99)
Perjalanan yang begitu jauh, ribuan kilometer jaraknya dari Jakarta ke Mesir dapat kami tempuh dengan banyak kemudahan dan di berikan lindungan serta keamanan dari Yang Maha Kuasa, Allah swt.
Oleh staf KBRI, rombongan kami diantar ke tempat penginapan, Griya Jawa Tengah yang beralamat di 7/1 Ahmed El Zumr St. Block 21 Ninth District Nasr City Cairo Egypt, atau yang lebih dikenal dikalangan mahasiswa Indonesia Kairo dengan sebutan Hayyu ‘Asyir.
Di wisma Griya Jawa Tengah, kami menempati lantai dua. Tempat yang cukup strategis, bersih dan nyaman dengan sewa perkamar dengan dua tempat tidur USD 30 permalam.
Ditempat kami menginap ternyata sudah ada Mauluddin Anwar, wartawan SCTV dan pendampingnya selama di Gaza. Kami berbincang-bincang mengenai Gaza, dan tidak lupa menanyakan pengalaman mereka selama meliput di daerah Gaza City, Jabaliya, dan daerah Jalur Gaza lainnya.
Tidak lama kemudian, ditengah kami berbincang-bincang datang berkunjung ke tempat penginapan Griya Jawa Tengah, ustadz Sobri Lubis, dari Front Pembela Islam (FPI) dan wartawan Republika. Mereka juga ingin urun rembuk membicarakan tentang Gaza dan persiapan untuk memasuki pintu gerbang Rafah.
Informasi dari mereka yang telah berhasil masuk Gaza, yaitu dari kalangan wartawan dan medis di peroleh keterangan bahwa tidak mudah untuk dapat melewati pintu gerbang Rafah. Penjagaan sangat ketat, pengurusan yang lama, dan tergantung dari pemerintah Mesir, mau dia buka ya… dia buka, mau dia tutup ya… dia tutup. Bahkan ada tenaga medis dan wartawan yang menunggu di pintu gerbang Rafah selama dua hari baru dapat masuk, ada yang seminggu, bahkan ada yang sepuluh hari baru biasa masuk.
Jika sore menjelang, pintu perlintasan ditutup pemerintah Mesir, mereka yang tidak dapat masuk pada hari itu harus kembali ke Al ‘Arisy, Mesir, tempat penginapan yang jaraknya sekitar 40 km dari pintu gerbang Rafah. Sebab kalau kembali ke Kairo jaraknya cukup jauh, sekitar 450 km, dengan waktu tempuh sekitar 8 jam.
Senin, 26 Januari 2009, sebelum waktu subuh masuk saya sudah bangun dan “mendekatkan diri kepada Allah”, bermohon kepada-Nya agar perjalanan kami ke Gaza mendapat kemudahan tanpa ada aral melintang, bantuan yang kami bawa dapat sampai kepada mereka yang berhak dan membutuhkan di Gaza.
Kumandang azan tanda waktu Subuh sudah masuk terdengar sekitar jam 05.19 waktu Kairo, kami langsung ke Masjid yang letaknya bersebelahan dengan tempat kami menginap. Nama masjid tersebut Al Fatuh, kami melakukan shalat tahiyatul masjid kemudian menunggu pelaksanaan shalat subuh berjama’ah, jeda waktu antara azan dan qamat sekitar 15 menit. Suhu udara di Mesir, malam hari sangat dingin dibandingkan siang hari. Di bulan Januari tertinggi 19 derajat Celcius dan terendah 10 derajat Celcius.
Pagi hari sekitar jam 08.00 waktu Kairo kami (KISPA dan BAZNAS) mengunjungi rekan-rekan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) di Wisma Nusantara daerah Hayu Rabi’atul Adawiyah, Kairo. Rencananya kami pada saat itu ingin berkoordinasi dengan mereka mengenai bentuk bantuan yang akan diberikan kepada rakyat Gaza, Palestina. Ternyata dr. Basuki dan tim dokter sudah berangkat, yang masih tertinggal di Wisma Nusantara, Jazuli dan dan seorang kawannya, mereka juga sedang bersiap-siap untuk berangkat ke Rafah.
Siang hari menjelang waktu Zuhur, kami mengunjungi dealer tempat pemesanan ambulance yang berada di daerah free zone. Di tempat tersebut kami bertemu dengan pak Danang, tim dari KBRI yang sengaja datang untuk memastikan kapan ambulance selesai? Karena menurut dealernya ambulance yang sudah dipesan akan selesai sekitar jam satu siang dan akan diantar langsung ke KBRI.
KBRI bermaksud akan menyerahkan empat unit ambulance (sumbangan dari DEPKES 1 unit, BSMI dan KISPA 1 unit, dan sumbangan dari persatuan dokter Arab di Mesir 2 unit) kepada Bulan Sabit Merah Palestina di Rafah. Pihak KBRI menawarkan kepada KISPA dan BAZNAS untuk berangkat bersama tim KBRI bersama konvoi ambulance.
Sore hari kami (KISPA dan BAZNAS) diterima secara khusus oleh Dubes RI untuk Mesir, A.M. Fachir, beliau didampingi Burhanuddin Badruzzaman, Minister Counsellor. Dalam pertemuan tersebut, selain kami memperkenalkan diri, kami juga berkoordinasi dengan pihak KBRI untuk izin masuk gerbang Rafah dan meminta masukan serta saran tentang jenis bantuan yang tepat untuk diberikan kepada rakyat Gaza, Palestina.
Dubes RI untuk Mesir menjelaskan bahwa izin masuk ke Rafah, Gaza tidak hanya ditentukan oleh pihak keamanan Mesir tetapi juga oleh Israel. Beliau berpesan untuk banyak bersabar jika izin belum juga ke luar/ belum diberikan pihak keamanan Mesir.
Menjelang waktu maghrib, pertemuan dengan Dubes RI untuk Mesir berakhir, selanjutnya kami diantar pak Hamdani staf KBRI untuk makan siang di rumah makan Yaman yang jaraknya tidak jauh dari gedung KBRI.
Jalanan di kota Kairo sangat macet, sebelum sampai ke rumah makan Yaman waktu shalat maghrib sudah masuk, maka kami shalat maghrib dan dijama’ dengan shalat isya’ terlebih dahulu di masjid Sekolah Indonesia Kairo (SIK) .
Sekitar jam 20.00 waktu Kairo, kami baru sampai di rumah makan Yaman, untuk makan siang. Saat kami asyik santap malam, ada telpon dari pak Danang staf KBRI yang menginformasikan bahwa ambulance sudah siap untuk diantar ke Rafah, jika ingin berangkat bersama-sama ke Rafah kami ditunggu di KBRI sampai jam 23.00 waktu Kairo.
Mendengar informasi tersebut kami harus segera ke Griya Jawa Tengah untuk berkemas-kemas menyiapkan pakaian, selanjutnya segera berangkat ke KBRI dan bergabung dengan tim KBRI yang sudah menunggu.
Sekitar jam 23.15 waktu Kairo, tim KBRI (pak Danang, pak Amir dan pak Syamsul) dan tim KISPA serta BAZNAS dan empat unit ambulance meluncur menuju Rafah.
Alhamdulillah perjalanan sangat lancar, walaupun harus melewati pos pemeriksaan yang jumlahnya sekitar 14 pos pemeriksaan sepanjang Ismailia hingga Rafah.
Dengan kecepatan tinggi sekitar 150 km per jam, jarak 500 km dapat ditempuh dalam waktu 7 jam, termasuk istirahat untuk shalat subuh di masjid Al Quds, di kecamatan Syekh Zuwed, Sinai Utara, Al ‘Arisy, 10 km dari Rafah.
Sekitar jam sembilan pagi, tanggal 27 Januari 2009, hari Selasa, kami (tim KBRI, KISPA, BAZNAS) sudah sampai di gerbang Rafah.
Di pintu gerbang Rafah, Mesir saya bertemu dengan dr. Agus, Jazuli, dan dokter lainnya dari BSMI, juga bertemu dengan dr. Yose Rizal, dr. Sarbini Abdul Murad, ustadz. Uthman Shihab, ustadz. Husein Hamid Al Atas, ustadz. Abbas Idrus Al Habsyi dari Mer-C.
Kami menunggu di depan pintu gerbang Rafah sekitar enam jam, ketika azan Zuhur di kumandangkan, kami bersama dengan relawan dari negara lain melaksanakan sholat di mushola yang letaknya tidak jauh dari pintu gerbang Rafah.
Setelah shalat zuhur yang dijama’ dengan sholat ashar, saya berdoa kepada Allah agar diberi kemudahan melewati pintu gerbang Rafah, Mesir.
Alhamdulillah, dengan izin-Nya sekitar jam 14.00 waktu Mesir, rombongan KISPA, BAZNAS, BSMI, Mer-C, Republika dan ustadz Sobri diperkenankan masuk gerbang Rafah, Mesir untuk mengisisi daftar isian yang telah dipersiapkan petugas imigrasi Mesir.
Tepat jam 14. 52 waktu Rafah Gaza, Palestina, rombongan dari Indonesia sudah dapat memasuki imigrasi Rafah, Gaza, Palestina.
Alhamdulillah, Segala Puji Bagi Allah yang telah memudahkan hamba-Nya memasuki Rafah, Gaza, Palestina.
(insya Allah bersambung)
H. Ferry Nur, S.Si
Emai : [email protected]
Website : www.kispa.org
Salurkan Infaq Peduli Al Aqsha
Ke Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Slipi
No. Rek. 311.01856.22 an Nurdin QQ KISPA