Eramuslim

“Wong Kang Sholeh Kumpulono”

Satu hal yang kurasakan selama berbincang ini: aku tidak merasa seperti orang asing. Aku di-uwongke, kata orang Jawa. Di-orang-kan. Padahal kedua beliau adalah seorang “tokoh” di bidang masing-masing. Sedangkan aku? Seorang yang nyar