Eramuslim.com – Rasanya, kalau melihat Indonesia, kita hanya bisa mengelus dada. Miris melihat pemandangan yang ada. Terutama, kehidupan pemerintahan dan bernegara, sudah rusak semuanya. Bahkan, orang-orang terpilih, yang berada di gedung DPR atau pemerintahan, sekarang ini rasanya tak juga bisa diandalkan. Boro-boro terjadi perubahan, yang ada malah citra dan perilaku buruk yang sering dipertontonkan.
Memang, untuk menuju kondisi yang lebih baik, rasanya tak perlu sekarang ini mengandalkan siapa-siapa. Entah itu pejabat, anggota DPR/DPRD atau para politisi. Justru yang penting kembali ke jati diri masing-masing. Kembali bercermin apakah kita ini sudah baik. Lalu, apakah kita juga sudah punya andil untuk perbaikan. Minimal di lingkungan sekitar. Nampak sederhana, namun seringkali kita lupa.
Saya yakin dan optimis, masih ada orang-orang baik, di partai politik, di pemerintahan. Hanya saja karena mereka berada di dalam sistem, agak sulit untuk bergerak melakukan perubahan. Yang ada, kadang diam, atau jalan di tempat, hanya mampu menyaksikan beragam kebobrokan di depan mata. Lalu, kalau sudah begini, harus bagaimana?
Tidak lain, tak bukan, saatnya kembali ke masjid…
Ini yang saya pikir dan renungkah beberapa hari ini. Entah, benar atau tidak, rasanya kembali ke masjid memang perlu menjadi perhatian khusus. Kembali menghidupkan masjid, tak melulu hanya sebatas tempat beribadah (sholat) saja. Tapi, masjid sebagai tempat penyelesaian beragam permasalahan umat. Ya, berawal dari masjid, perubahan itu akan terjadi.