Menurut pengakuan Ustaz Das’ad, kisah Konglomerat dan si Fulan itulah yang membuanya prihatin dan tidak habis pikir. Begitu pun untuk memiliki harta, banyak orang seperti kesurupan. Menipu kiri kanan.
Korupsi uang negara, uang rakyat. Padahal, belum mati saja sudah bakal hadapi petugas KPK. Apalagi nanti kalau sudah meninggal. Bisa mati berkali- kali dia hadapi pemeriksaan malaikat.
Diingatkan oleh Ustaz, bersebaran ayat dalam kitab suci Al Quran mengenai pertanggungjawaban harta kekayaan itu. Cara memperolehnya saja akan diperiksa secara detil, rigid.
Begitu juga cara menyimpannya, cara membelanjakannya, manfaatnya. Itu semua menuntut penjelasan sedetil-detilnya. Das’ad Latif lalu mengingatkan sedekah, sedekah, dan sedekah lagi sebagai solusi mengatasi kegalauan bagi kalangan berpunya.
Ayat-ayat mengenai sedekah itu juga bersebaran dalam kita suci Al Quran. Bersedekahlah.
“Belum pernah ada catatan orang bangkrut akibat rajin bersedekah. Yang ada, sedekah itu langsung dibalas berlipat kali oleh Allah SWT,” jelas Das’ad.
Das’ad berulang- ulang meminta kepada seluruh umat Islam agar meneladani hidup Nabi Muhammad SAW.
“Sampai wafat Rasul tidak meninggalkan secuil pun harta. Menjelang wafat Rasul malah diliputi kegelisahan jangan sampai dia masih menyimpan harta. Begitu juga sikap Nabi terhadap sedekah. Bau makanan yang tercium tetangga dalam radius tertentu harus dibagi,” terang pelopor program tausiya Suling, Salat Subuh keliling di Makassar.
Di akhir Tausiyahnya di Tenda Masjid At Tabayyun, Ustaz Das’ad Latif menyampaikan sumbangan Rp.10 juta kepada Panitia Pembangunan Masjid At Tabayyun yang diterima oleh Marah Sakti Siregar.
“Pak jangan lupa pada waktu pembangunan ada kekurangan nanti kontak saya. Insya Allah,” ujarnya.
[RMOL]