Dari Abu Musa dari Nabi SAW yang bersabda:
“Sungguh, menjelang terjadinya kiamat ada masa-masa harj.”
Para sahabat bertanya:“Apakah hari harj itu?”
Beliau bersabda: “Pembunuhan”. Mereka bertanya, “Apakah lebih banyak jumlahnya dari jumlah orang yang kita bunuh?Sesungguhnya kita dalam satu tahun membunuh lebih dari tujuh puluh ribu orang.” Beliau bersabda: “Bukan pembunuhan orang-orang musyrik oleh kalian itu, tapi pembunuhan yang dilakukan oleh sebagian kalian terhadap sesamanya”.
Mereka bertanya. “Apakah pada masa itu kami masih berakal?” Beliau bersabda, “Akal kebanyakan manusia zaman itu dicabut, kemudian mereka dipimpin oleh orang-orang yang tak berakal, kebanyakan manusia menyangka para pemimpin itu mempunyai pegangan, padahal sama sekali tidak demikian.” (H.R Ahmad dan Ibnu Majah, Hadist Shahih)
________
Aku takut kawan, inikah maksud waktu itu?
Aku takut, Inikah bentuk reminder kasih sayangNya untuk kita?
Inikah yang terjadi di negrimu?
Bahkan rebut nyawa antar sesama.
Aku takut, bisunya suara, butanya mata, bahkan acuhnya milyaran syaraf otak mereka, para penguasa negri dunia. Akan membuat hal tersebut semakin nyata, bahwa memang sungguh, inilah akhir zaman.
Ramai propaganda serukan dukungan terhadap mesir, gelorakan kemanusiaan, kiriman doa, menyampaikan rasa cinta dan peduli kami terhadap kalian saudaraku. Tapi entah mengapa, jerit hati ku, hati kami, masih terdengar nyata.
Apa yang bisa kami lakukan?
Sedangkan manusia besar negri kami masih berdiam duduk di singgasananya.
Tapi kami yakin, kekuatan doa yang sungguh-sungguh, dari 242,350,648 penduduk Indonesia, ditambah jutaan muslim lainnya di dunia, mungkin bisa menembus arasy Nya.
Sama-sama kita dobrak arasyNya dengan doa di setiap sujud kami. Lalu doa berkumpul diatas langit, membumbung tinggi, bersatu. Lantas membuat malaikat tercengang, seluruh penghuni langit mengaminkan dengan seksama. Seluruh makhluk bumi mendengar, hewan, tetumbuhan, air, damai mengikuti, berdzikir, dan ikut mengaminkan.
Jika seperti itu? Siapa bisa melawan?
Wawlahu’alam bishawab.
Untukmu saudara kami di mesir, kami mencintaimu.
_____
Nama: Nadiya Nurul Afifah : [email protected]
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran