Dinukil oleh : Ust Fathuddin Ja’far
Ketika kaum Muslimin hendak berangkat ke Badar, Khaythamah bin Al-Harits berkata Kepada putranya Saad: *
Salah satu dari kita harus tetap tinggal di rumah, jadi lebih baik saya pergi (berjihad), dan Anda tetap menjaga istri dan anak-anak!
Lalu Saad berkata kepada ayahnya:
Seandainya kepergian itu selain meraih Syurga. Sebab, terkait Syurga, aku lebih memilihnya dari pada tinggal di rumah, dan aku berharap yang mendapat giliran.
Maka mereka mengadakan undian di antara mereka mengenai siapa yang akan keluar ke Badar dan siapa yang akan tinggal di rumah. Keluarlah anak panah Saad. Jadi dia pergi bersama Nabi, shallallahu alaihi wasallam ke perang Badar dan ia meraih cita-citanya mati syahid di jalan Allah.
Pelajaran yang dapat kita petik ialah :
– Setiap perlombaan/kompetisi yang tidak menuju Syurga, maka tinggalkanlah.
– Dan setiap perlombaan dalam hidup ini yang tidak menyangkut kepentingan dan kemenangan akhirat, maka janganlah kamu mengagungkannya dan menghabiskan usiamu untuknya.
Tentu semua itu ada standar dan timbangannya. Hanya Al-Qur’an dan petunjuk Rasulullah sebaik-baik standar, timbangan dan petunjuk.
Karena itu, jangan sampai kita menghabiskan waktu, energi, potensi dan diri kita yang terbaik dan terindah tidak ada tempatnya, di jalur yang salah, atau di medan yang sepele dan dengan orang-orang yang membuat kita menanggung aib jika menjadikan mereka lawan, atau orang-orang yang tidak pantas menjadi lawan. (Fj)