Banyak cara untuk tetap mengingat Allah SWT dimanapun dan kapanpun kita berada, karean memang di mana-mana ada Dia, Tuhan yang menguasai seluruh alam semesta. Tak ada suatu apun yang terlewat tanpa adanya Dia bersama kita, ini sebuah kesadaran yang perlu menjadi perhatian kita bersama.
Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis artikel dengan judul ” Mari Kita ber TOK TOK ” setelah diedarkan… saya berpikir ulang …. rasanya ada yang ” mengganjel ” di hati, rasanya kurang pas, kurang enak, pokonya ada sesuatu yang ” gimana” gitu, nah untuklah saya menulis artikel ini.
Ini benar-benar salah judul, maunya saya ketika menulis tulisan tersebut adalah mengajak orang lain atau sahabat-sahabat pembaca, ketika menulis , membaca, bereselancar di internet, saat mengetik artikel atau apapun kegiatannya yang positif untuk mengingat Allah atau berdzikir kepada Allah yang dikaitkan dengan otak atau akal manusia yang tentu lebih cerdas segala-galanya dari komputer, karena bagaimanapun komputer adalah buatan manusia. Dari berdzikir, berotak atau berakal dihubungkan dengan komputer yang berkaitannya dengan internet yang sedang mengglobal di seluruh dunia.
Nah ketiga hal tadi, yaitu tasbih, otak dan komputer itu, saya gabungkan menjadi kata TOK, dengan maksud agar kita Bertasbih, Berotak ( Berakal ) dan Berkomputer ( Internet ), Namun karena judulnya saya singkat menjadi ” Mari Kita ber TOK-TOK ” jadi terkesan main-main, padahal maksudnya serius. Atau jangan jangan ada yang menyangka… akh judul apaan nih ? Ada-ada saja, judul kok ber TOK TOK, seperti orang yang mengetok pintu ! Maksudnya memang agar orang tergerak untuk bertasbih/berdzikir atau ingat kepada Allah di manapun kita berada, karena apapun yang kita kerjakan tak akan terlepas dari izin Tuhan. Mana buktinya ? Ya sederhana saja, kalau kita tak dizinkan saat mengetik oleh Tuhan, tangan kita bisa saja mendadak lumpuh, tak bisa digerakkan sedikitpun.
Begitu juga akal kita atau otak yang ada di kepala kita, kita memang punya otak, punya akal hingga kita mampu berpikir, mengarang atau menulis apapun dari hasil pikiran kita, namun kalau Tuhan tidak mengizinkannya, niscaya otak kita tak akan berfungsi apapun, lihat saja orang gila, orang gila punya otak, tapi tak punya akal ! Saat berinternetpun tak lepas dari “tangan” Tuhan, kalau Tuhan tak mengizinkan kita berinterkasi melalui internet, bisa saja tiba-tiba komputer kita hang, atau tiba-tiba komputer kena virus yang mengahapuskan semua file kita atau tiba-tiba saja listrik mati saat kita sedang ngetik artikel untuk di kirim ke majalah, koran atau website, sehingga menjadi gagal total.
Nah karena itulah saya mengajak semua orang untuk bertasbih atau berdzikir berotak/berakal dan berkomputer/berinternet.Mari tetap berdzikir saat berinternet ” Tujuannya apa ? Paling tidak menjadi “rem” untuk kita semua, karena bagaimanapun internet adalah barang bebas atau netral, yang siapapun dapat menulis dan menyebarkan berita atau artikel, serta membuat sesuatu yang terkadang sangat vulgar, sangat bahaya bagi keimanan kita. Nah dengan berdzikir saat berinteraksi dengan internet, insya Allah membuat kita waspada dan berhati-hati dan iman kita terjaga.
Coba aja lihat judul-judul yang membuat kita membacanyapun sudah merinding, apa lagi melihat apa yang mau di gambarkan, wah lebih bahaya lagi. Memang repot, manusia memang tidak sama, niatnyapun sukar ditebak, apa maunya dalam tulisan tersebut? Jangan-jangan hanya untuk mencari populeritas yang terkadang naif, tapi itu memang hak masing-masing orang, tapi sebisa mungkin, kalau kita-kita yang masih mau menjaga keimanan kita masing-masing, sekecil apapun iman yang kita miliki itu sudah suatu modal yang cukup ! Karena bagaimanapun iman adalah “rem” yang sangat pakem. Karena tak mungkin orang yang mencuri, kalau imannya masih ada di dada, tak mungkin orang maksiat, kalau iman juga masih ada di hati, dan tak mungkin orang tidak sholat, kalau imannya masih ada !
Kalau ada yang berkata” Saya tetap beriman, walau tidak sholat. Saya tetap beriman walau sering berbuat maksiat ” itu hanya omong kosong, karena iman bukan hanya pengakuan, tapi juga dibenarkan dalam hati dan dilakukan dalam perbuatan, bila hanya pengakuan namanya munafik ! Ya kembali untuk saling mengingatkan diantara kita ketika berinternet, ketika menulis artikel, ketika mengetik, ketika membaca internet, mari tetap berdzikir kepada Allah SWT, karena dengan karuniaNyalah kita dapat ikut dalam arus globalisasi di bidang informasi ini !
Internet yang tak terpikir pada pertengan abad 20, kini di dekade abad 21 sudah menjarah kemana-mana ke segala penjuru dunia, internet sudah mengglobal, informasi sudah menguasai emosi manusia, bahkan internet sudah membuat manusia” kecanduan” sehingga, bila tak berinternet dalam satu hari saja, seperti ada sesuatu yang hilang, ada yang membuat gelisah tatkala internet tak ada ! Yang lebih repot lagi … bila saat berinternet ria, hampir lupa segala-galanya, apa lagi kalau sedang chatting …. wah susah untuk distop, susah untuk dihentikan.
Nah kalau ini yang terjadi, maka kembali saya mengajak ” Mari berdzikir saat berinternet “, agar kita tak lupa segala-galanya saat berinternet, agar kita ingat kepada Allah SWT yang telah memberikan kita rezeki hingga kita punya komputer, bisa berinternet, bisa menulis dan membaca, punya laptop, atau kalau tak punya komputer atau laptop pribadi, ya masih bersyukur kepadaNya, karena ada warnet di mana-mana, terutama di kota-kota besar, sehingga masih bisa menikmati internet. Ada yang mengakui, ketika menulis artikel, hasil laptop pinjaman, ya tak apa-apa, apa ada larangan menulis artikel dari laptop pinjaman ? Ya masih bersyukur, Alhamdulillah, masih boleh minjam atau dipinjamkan !
Mari kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah menciptakan akal manusia yang mampu membuat internet, Allah SWT yang menjadi sumber segala sumber ilmu, termasuk yang ada di internet. ” Siapa berani bilang bahwa tak ada hubungannya antara internet dengan Tuhan ? ” Kalau ada yang berkata demikian itu sama juga ketika orang athies yang berkata : ” Apapun yang saya hasilkan adalah hasil kerja saya sendiri, tak ada hubungannya dengan Tuhan ! Nah, mau kita dibilang Athies ? Tentu saja tidak, makanya mari kita berinternet dengan tetap berdzikir kepadaNya.
Apapun di alam ini tak akan lepas dariNya, karena memang Dia yang menciptakan itu semua asal muasalnya. Dari mana kabel-kabel yang ada di dalam laptop atau di komputer ? Kalaupun ada wifi dimana saat berinternet tak pakai kabel, ayo siapa berani yang mengatakan bahwa itu tak ada hubungannya dengan Tuhan ?
Mau bukti …. ? Wifi laptop atau HP tak akan bisa aktif kalau tak ada gelombang udara yang menghantarkannya, siapa yang menciptakan gelombanmg udara itu ? Allah SWT ! Nah makanya jangan lupa berdzikir kepada Allah SWT saat berinternet, karena saat kita berinternetpun Allah SWT mengetahui apa yang kita lakukan, yang positif maupun yang negatif ! Hati-hati dan waspadalah Dia Maha Mengetahui apapun yang kita lakukan, juga saat kita berinternet.
Jadi tak ada seorang pun di dunia sekarang yang bekerja di kantor-kantor pemerintah atau swasta, di rumah maupun di jalanan, berselancar di internet terus menerus saja berlangsung. Abad ke 21 dan abad-abad mendatang manusia tak akan terlepas dari internet, pengguna internet semakin bertambah di seluruh dunia, bukan lagi puluhan juta, tapi ratusan bahkan bisa milyaran manusia, namun pertanyaannya, apakah dengan internet manusia semakin dekat kepadaNya atau justru sebaliknya? Semuanya kembali kepada diri masing-masing.
Moskow, 12 Pebruari 2013.