Apa yang terlihat dari diriku? Aku sendiri kurang begitu pasti.Yang kutahudari orang orang yang setelah mengenalku dengan dekat, pada awalnya berpendapat lain lain, pendiam, pemalas, bikin sungkan orang yang melihat, cuek ga peduli, bahkan dulu saat aku bekerja di klinik, ada teman yang agak takut padaku, he..he..he.., itu adalah kesan pertama.Setelah beberapa kali ngobrol, kebanyakan dari mereka ngaku sendiri, eh..ternyata mbak ini ga seperti dugaanku lho, km ini asik juga, aku ga nyangka bisa kenal dekat dengan mbak… de el el.
Yang istimewa lagi, mereka selalu bisa jujur dan apa adanya denganku.Baik dari cerita yang tak cukup pantas untuk diceritain ke orang lain, sampai ke masalah yang cukup pelik, yang aku sendiri ga pernah ngebayangin.Sejujurnya hidupku sendiri sudah cukup complicated, dan aku slalu berusaha untuk survive dengan kehidupan yang yang semakin keras dan penuh persaingan.Tapi biasanya kusimpan sendiri, hanya pada Allah dan 1, 2 sahabat saja aku bercerita dan diskusikan masalah masalahku.
Fenomena kejujuran teman teman padaku, kusadari sejak duduk dibangku sma, tapi frekuensinya jadi lebih sering ketika ku duduk di bangku kuliah.Tempat favorit untuk curhat biasanya di musholla/masjid dekat kampus, terkadang di kelas.Permasalahan yang diceritain yang umum adalah masalah lawan jenis, keluarga, kerja, tapi pernah juga nyerempet ke masalah kriminal dan perdata.
Hal ini terus berlanjut hingga sekarang, bahkan teman teman yang notabene sudah ibu ibu dan lebih berpengalaman masalah keluarga, malah menanyakan hal itu padaku yang masih alone.Ada rasa haru ketika ada orang datang padaku dengan pandangan putus asa, atau pandangan kusut karena beban yang sudah overload.
Bila aku amati sebenarnya mereka lebih cenderung mencari teman nutuk berbagi beban mereka daripada mencari solusi.Mencari seseorang yang dipercaya akan menyimpan permasalahan mereka dengan baik.Karena aku yakin mereka lebih tahu yang terbaik bagi mereka sendiri, aku hanya membantunya mengurai benang kusut, dan mengurangi bebannya.Keputusan selalu kukembalikan pada mereka dengan minta petunjuk dari Allah.Ada terselip bahagia saat mereka berlalu dengan beban yang lebih ringan, dan senyuman lega yang tulus, Alhamdulillah nikmatnya…
Aku tak pernah merasa terbebani dengan masalah masalah itu, semua kusimpan rapi di file file memori otakku.Yang mungkin suatu saat ku buka kembali bila ada permasalahan yang sama baik pada orang lain atau padaku sendiri.Menambah pengetahuan tentang kehidupan, bisa mempelajari episode episode kisah yang beraneka ragam, yang mungkin aku sendiri tak berkesempatan mengalaminya.Menegarkan langkahku dengan melihat masih banyak orang yang memiliki masalah lebih pelik dari aku.Memperbaiki tindak agar bisa sesuai dengan lisan.Sebagai koreksi untuk bisa lebih baik, tanpa menambah ketinggian hati.
Terimakasih telah datang padaku, terimakasih telah berbagi episode episode kehidupan yang penuh warna, dan mempercayakannya padaku, terimakasih telah memberiku kesempatan untuk meringankan beban, hingga mendewasakan akal, membijakkan pikiran, meluruskan langkah, memantapkan pijak.Terimakasih ya Allah…
Barangsiapa yang membantu meringankan beban saudaranya muslim, maka Allah akan meringankan bebannya di hari perhitungan nanti, Barangsiapa menutup aib saudaranya muslim, maka Allah akan menutup aibnya di hari perhitungan nanti