Dihancurkan Oleh Allah SWT
Alquran banyak sekali mengulas tentang hancurnya kaum Tsamud lantaran tidak mau mengikuti ajaran Nabi Saleh untuk beriman kepada Allah SWT. Kaum tsamud mendapatkan azab berupa petir yang menyambar hingga meluluhlantakkan peradaban mereka.
Semua penduduknya mati dan bangunan-bangunan hancur berkeping-keping, menyisakan sedikit bangunan-bangunan rumah pahatan di bebukitan yang seperti sampai sekarang bisa disaksikan.
“Dan satu suara yang keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zhalim itu, lalu mati bergelimpangan di tempat tinggal mereka, seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud,” (QS. Hud: 67-68).
Nabi Muhammad SAW Disebut Enggan Berhenti di Kota Tersebut
Selain disebut sebagai kota terkutuk, dalam sebuah riwayat bahkan diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya selalu enggan untuk singgah ke kota tersebut. Bahkan, ia selalu mempercepat langkahnya ketika melewati kota ini.
Dikisahkan dalam sebuah perjalanan menuju wilayah Tabuk, Nabi Muhammad SAW pernah melewati daerah Mada’in Saleh. Kala itu, puing-puing rumah kaum Tsamud masih banyak tersisa. Rasulullah pun memerintahkan para sahabat agar mempercepat langkahnya dan berusaha menangis.
Ibnu Umar RA menceritakan, ketika Nabi Muhammad SAW melewati daerah Hajar, Beliau bersabda, “Janganlah kalian memasuki tempat tinggal orang-orang yang dzalim, kecuali sambil menangis. Karena apa yang menimpa mereka bisa menimpa kalian”
Lalu Nabi Muhammad menutup kepalanya dengan kain selendang, dan mempercepat perjalanannya, hingga berhasil melewati daerah itu. (HR. Ahmad dan Bukhari). Dalam riwayat lain, Nabi Muhammad secara tegas melarang untuk memasuki tempat seperti Mada’in Saleh tersebut, kecuali sambil menangis.
“Janganlah kalian memasuki daerah umat yang diadzab itu kecuali sambil menangis. Jika kalian tidak bisa menangis, jangan memasuki daerah mereka. Jangan sampai adzab yang menimpa mereka, menimpa kalian,” (HR. Bukhari).