Ziarahi Kuburanmu Di Merapi

Lagi-lagi soal kematian
Bukan
Bukan mengajak mati
Namun melihat kematian sebelum kematian sesungguhnya

Ada banyak cara dzikrul maut
Ada yang mengingat kematian dalam kesehariannya
Ada yang menggali kuburan di rumahnya sendiri ketika masih hidup
Ada yang sebelum tidur menghitung apa yang telah dibuat seharian
Ada yang menyendiri menjauhi duniawi
Ada yang "mati" sebelum kematian yang sesungguhnya
Ada yang sering berziarah kubur
Ada yang tetap berzikir ditengah pergaulan dengan sesamanya
Ada yang terus memutar tasbihnya dalam setiap keadaan
Ada yang jauh hari sudah membeli kain kafan
Ada yang sudah memesan tempat di pekuburan selagi hidup

Kematianmu
Akan kamu temukan kemanakan kamu melangkah
Dihadapanmu
Kematian sedang tersenyum manis dibalik jasadmu
Kuburanmu
Siap menyambutmu setiap saat
Malaikat maut
Sedang mengintipmu kemanapun kamu pergi

Izroil
Malaikat sang penyabut nyawa
Si raja tega yang tak pandang siapapun
Bayi dalam kandungan
Bayi usia lima tahun
Anak-anak anak yang belum tahu apa apa
Tua maupun muda
Pejabat atau rakyat
Bila waktunya tiba
Roh akan dicabut paksa dari jasad !

Izroil dengan tugasnya yang sangat berat
Mencabut satu demi satu roh manusia
Bahkan tidak jarang sekaligus dalam satu peristiwa
Ribuan
Bahkan ratusan ribu manusia tiba tiba melayang rohnya
Dicabut dengan paksa
Banjir bandang
Gunung meletus
Gempa bumi
Tanah longsor
Tsunami
Kebakaran
Jebolnya bendungan
Peperangan
Dan banyak cara lainya

Kematianmu akan segera tiba
Hanya soal waktu
Bisa lambat
Bisa cepat

Matilah sebelum mati yang sesungguhnya
Ziarahi kuburanmu sendiri sebelum diziarahi orang lain
Hitung amalanmu sendiri sebelum dihitung malaikat
Sholatilah jasadmu sebelum kamu disholati
Bungkus jasadmu sendiri sebelum dibungkus oleh orang lain
Iringi jenazahmu sendiri
Gotonglah jasadmu sendiri sebelum digotong orang lain
Kubur jasadmu sendiri
Tanyalah dirimu sendiri sebelum ditanya Munkar Nakir
Ziarahilah kuburanmu sendiri
Sebelum menziarahi siapapun

Kuburanmu berjalan bersamamu
Malaikat maut mengiringi pada setiap langkahmu
Azal hanya soal waktu
Bial tiba saatnya
Dimanapun
Kapanpun
Siapapun
Roh akan melayang segera
Tiba tiba
Kuburan tak usah kau pikirkan
Dia sudah melekat pada dirimu sendiri
Roh kembali kepadaNya
Jasadmu akan kembali ke asal kejadianya
Tanah

Ziarahi kuburanmu sendiri
Sedang diapakan jasadmu ketika dikubur
Apakah mampu menjawab pertanyaan dua malaikat
Apakah amalanmu mampu membebaskan dari siksa kubur
Apakah dosamu sudah diampuniNya
Atau justru setan sedang menari kegirangan
Karena sahabatnya telah datang

Ziarahi kuburanmu sendiri
Lihatlah di sana
Apakah jasadmu selamat dari siksa kubur
Apakah timbangan amalmu penuh kebaikan
Apakah jasadmu mampu melewati jembatan sirotul mustakim
Apakah jasadmu selamat dari jilatan api neraka

Atau justru sebaliknya
Dalam ziarah kuburmu sendiri
Kamu melihat jasadmu sedang mendapat siksa kubur
Jasadmu hanya membawa dosa dan kemaksiatan
Jasadmu terpeleset ketika berjembat di sirotol mustakim
Jasadmu sedang dijilat api neraka yang menyala nyala
Jasadmu sedang ditarik paksa oleh malaikat jabaniah
Dilemparkan ke neraka tanpa ampun
Teriakanmu tak mampu mencegah malaikat jabaniah untuk melemparkanmu ke neraka
Dan sang setan tertawa dengan sangat senang
Mendapat teman di neraka jahanam !

Ziarahi kuburanmu sendiri
Sebelum kamu diziarahi
Mungkin saja hari ini kamu sedang berziarah
Tiba-tiba
Lusanya banyak orang berziarah ke kuburanmu !

Bukan untuk membuat takut dan ngeri
Namun persiapan diri itu perlu
Maka berziarahlah ke kuburanmu sendiri
Sebelum kamu di ziarahi !