Betapa susahnya kata orang buat bersabar, banyak sekali kita menemukan orang yang tak sabar dalam segala segi kehidupan yang akhirnya berujung pada kematian dan kematianyapun bukan main-main, bunuh diri!
Dan repotnya lagi yang bunuh diri bukan hanya dikalangan orang yang mungkin menurut anda orang yang papa, yang tak punya apa-apa dan terjerat utang piutang.
Ternyata tidak, gejala orang tak sabar dalam menjalani kehidupan terjadi di berbagai kalangan. Kalangan tas maupun bawah, yang pinter maupun yang bodoh, yang berpangkat maupun yang tidak, pejabat, artis dan lain sebagainya.
Baru-baru ini ada bisa baca, salah seorang mantan Panglima di Filipina bunuh diri, ada yang seorang bendara sebah partai besar yang terjun bunuh diri dar salah satu hotel.
Bayangkan mereka bukan orang bodoh dalam arti kecerdasan, tapai bodoh dalam ketidak sabaran menanggung beban hidup, yang mungkin saja mereka malu kalau tetap hidup karena telah berbuat sesuatu yang memang memalukan.
Bahkan orang yang tidak sabar, hanya karena sepelepun bisa bunuh diri, ya ada karena tak lulus ujian sekolah, ada yang karena tak mempunyai pakaian seragam, hanya karena tak mampu membayar SPP dan lain sebagainya, yang sering kalau putus cinta.
Ya gara-gara putus cinta orang dengan gelap mata bunuh diri, seakan dunia ini hanya selembar daun kelor, seakan laki-laki hanya satu-satunya buat dia atau seakan –akan perempuan di dunia ini hanya satu orang saja, jadi tanpa orang yang dikasihinya tadi, hidup menjadi hampa dan akhirnya bunuh diri.
Orang seprti ini tak sabar terhadap ujian Tuhan, bahkan lupa: ”Apa yang dianggap baik menurutnya, belum tentu baik menurut Allah SWT, begitu juga apa yang buruk menurutnya bisa jadi baik menurut Allah SWT! ”Dengan kata lain, apa yang kita cintai, belum tentu juga dicintai Allah dan apa yang kita benci boleh jadi justru dicintai Allah SWT.
Maka jangan putus asa, jangan segera menelan yang pahit, siapa tahu yang pahit itu obat bagimu dan jangan segera menelan yang manis, siapa tahu itu racun bagimu! Nah untuk itu mari kita lihat kalimat-kalimat orang yang sabar dan tak sabar dalam hidup berikut ini.
Sabar mas sabar,
Aduh giman sih sabar dong…!
Sabar…sabar… sabar apaan?
Memang enak sabar?
Ngapaian pakai sabar… hajar saja bleh !
Sapai kapan sih sabarnya?
Gue sudah sabar sejak dulu, tapi dianya kelewataan, gue hajar juga nih!
Eh .. eh …. sabar dong, masa ga sabar sih?
Ah ngapain sih, pakai sabar- sabar segla, sabar amat, memang tuh orang kurang ajar, hajar saja!
Habisin, bakar, hancurkan ! Tak perlu sabar lagi.
Buat apa sabar. sabar bikin sakit hati, geprok aje palenye!
Ini memang biang keroknya, habisin!
Wah banyak sekali ungkapan emosional tentang ketidak sabaran, betapa mudahnya manusia disulut oleh hawa nafsu setaniah yang membuat kehancuran di mana-mana, hanya karena tidak S-A-B-A-R-!
Kesabaran memang membutuhkan proses yang panjang, yang tak henti-hentinya dan terus menerus selama manusia masih hidup! Sabar tak ada batasnya, kesabaran terus menerus diperlukan dalam hidup dan kehidupan ini.
Betapa banyak orang yang tidak sabar, tak sabar antri, tak sabar menahan emosi, tak sabar kejar tayang, tak sabar menunggu, tak sabar untuk sabar, tak sabar ingin segera menduduki jabatan tertentu, tak sabar dalam kemiskinan, tak sabar ketika kaya, tak sabar dalam jabatan tertentu, tak sabar ingin segera kaya, hingga jadi koruptor, tak sabar ingin segera naik pangkat, tak sabar berusaha, tak sabar beribadah, tak sabar dalam segala hal!
Sabar subur, tak sabar ke cebur! Sabar subur, tak sabar hancur! Sabar subur, tak jadi “kencur”! Sabar subur, tak sabar jadi melacur! Sabar subur, tak sabar jadi nganggur! Sabar subur, tak sabar jadi meluncur ke sumur hancur babak belur!
Sabar mas sabar! Sabar dong! Gimana sih, sabar kenapa sih! Bisa sabar ga sih? Ya ampun nih orang kok ga sabaran banget….! Ayo dong belajar sabar, apa sih ruginya sabar, sabar kan subur, tak sabar ke cebur di sumur!
Banyak sekali akibat buruk dari ketaksabaran, hutan menjadi gundul karena tak sabar ingin mendapat semua harta kekayaan dari hutan dalam waktu singkat, persaudaraan menjadi hancur karena tak sabar untuk musyawarah dan mufakat, rumah, gedung-geung habis dibakar karena tak sabar.
Demonstran yang tak sabar menghancurkan segalanya! Politikus yang tak sabar bisa membakar masa untuk menghancurkan pihak yang akan di dongkelnya. Hacurnya peradaban manusia, juga karena tak sabar.
Sabar subur, tak sabar hancur!
Sabar mas sabar!
Ayo dong belajar sabar!
Mari bersabar, biasakan antri!
Sabar menahan emosi!
Sabar mas sabar!
Memang gampang mengatakannya, tapi susah dalam pelaksanaannya, sabar membutuhkan kesabaran yang lebih tinggi. Sabar dalam kesabaran, sabar dalam melakukan ibadah, sabar dalam melakukan kebaikan, sabar dalam menjaga silataruhami, sabar dalam menegakan kebenaran, sabar dalam berbagi, sabar dalam bergaul.
Sabar mas sabar!
Tahan itu emosinya!
Tahan luapan amarahnya!
Diam lu! Enak aja gue lu sabar, emangny lu siapa? Lu tahu ga, gue ini siapa?
Iya, maaf, saya tahu siapa anda! Bukankah anda yang dilahirkan dari setetes air yang hina? Bukankah anda yang ketika mati hanya menjadi santapan cacing tanah? Bukankah anda yang ke mana-mana membawa kotoran? Bukankah anda WC berjalan?
Maaf, saya tak tahu anda siapa? Bukankah anda “Camat” calon mati?
Sabar mas sabar!
Marah melulu!
Emangnya yang bisa marah anda saja? Sayapun bisa marah, sayapun bisa ngatain orang, sayapun bisa marah siapa anda? Enak aja marah-marahin orang. memang anda yang memberikannya makan, enak aja marah-marahin orang, memang anda yang memberinya hidup? Enak aja marah-marahin orang, memangnya anda yang memberinya napas? Enaknya aja membodoh-bodohin orang, memangnya anda yang membuat kecerdasan? Enak aja mencacimaki orang, memangnya anda yang menghidupkan dan yang mematikanya?
Sabar mas sabar!
Sabar doang mas “Belanda” masih jauh!
Kalimat terkahir itu anda bisa temukan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyabarkan orang-orang yang kalau melakukan sesuatu tak sabaran, maunya cepat-cepat, tabrak sana, tabrak sini, sikut sana, sikut di sini, injak sana, injak sini, semuanya dihantam demi memuaskan ketaksabarannya! Susah memang buat bersabar, namun pahalanya besar. Dan kesuksesan biasanya diiringi oleh sipat orang yang sabar!
Bayangkan saja, untuk meraih gelar S1 saja, seorang belajar lebih kurang membutuhkan waktu rata-rata 16 tahun! Itu bukan waktu yang sedikit, untuk meraih gelar sarjana di tingkat pertama saja manusia harus sabar sekian tahun! Mengerjakan tugas, PR, ulangan, ujian dan lain sebagainya harus dilaluinya, bila tidak, jangankan tingkat sarjana, baru SD saja mungkin sudah tak lulus!
Kesabaran dibutuhkan dalam segala kehidupan, ingin sukses, sabarlah dalam proses!