Banyak yang dapat kita pelajari dari Muslim Rusia, terutama semangatnya dalam meneggakkan ajaran Islam, khususnya sholat. Bayangkan mereka yang “baru” saja terbebas dari belenggu komunisme namun telah begitu cepat “berlari”. Ya Rusia yang menjadi pewaris utama dari negara Uni Soviet, yang sekarang sudah lenyap dan tak ada lagi di dalam peta dunia.
Uni Soviet sang raksasa komunis telah dihancurkan oleh tokoh mereka sendiri, komunis telah hancur lebur berkeping-peing di Uni Soviet dan Uni Sovietpun pecah belah menjadi 15 negara yang merdeka, yang berdiri sendiri dan sebagian besar dari ek Uni Soviet justru negara-negara Muslim.
Mulai Uzbekistan, Tajikistan, Turkmenistan, Azerbaijan, Kirgistan, Kazaztan dan lain sebagainya, kini negara-negara itu telah memproklammirkan menjadi negara-negara Muslim, bayangkan bekas negara-negar komunis ini sekarang sudah berdiri ribuan masjid, hanya dalam waktu sekitar dua decade, tepatanya setelah hancurnya komunis di tahun 1991! Bagaimana dengan Rusia? Alhamdulillah di Rusia, yang penulis alami, rasakan dan lihat dengan mata kepala sendiri, kegiatan muslim mengalami kemajuan pesat.
Tak kurang dari sudah sepuluh kali Rusia mengadakan MTQ Internasional, tentang ini sudah saya tulis di ruang ini juga, coba lihat di indek. Begitu juga ummat Muslim di Rusia semakin meningkat setelah kencuran komunis. Nah coba aja lihat, dulu jarang kita temukan masjid sampai penuh seperti sekarang ini, kalau sholat Idul Fitri atau Idul Adha, maklum. Nah ini sholat biasa, sholat asyar saja, masjid tartar smapai full, mereka samapi sholat di luar, sambl kedinginan dan di guyur hujan. Bagaimana ceritanya, mari kita mulai.
Hari masih gelap dan memang akan tetap gelap, padahal hari sudah siang dan jam sudah menunjukkan pukul 14.00 wm , sehubungan dengan mulai musim dingin yang sebenarnya, loh kok pakai kata sebenarnya? Iya, karena Di Rusia itu menurut tioronya musimnya di bagi emapt, ada musim panas, gugur, dingin dan semi, tapai kenytaannya diantara yang musim itu, ya lebih banyak dinginnya.
Kok bisa? Ya bayangkan saja, masih musim gugur saja sudah dingin, ketika musim semi masih dingin, apa lagi dimusim dinginnya, yaitulah puncak musim dingin, jadi praktis musism di Rusia hampir semuanya dingin, kecuali musim panas yang tiga bulan itu!
Namun di balik musim yang serba dingin itu, anda bisa melihat semangat ibadah orang muslim di Rusia, yang ditunjukkan oleh warga Moskow yang saya lihat Jum’at 24 Desember 2010. Apa itu? Setelah sholat Jum’at di KBRI Moskow, di basmentnya( Saya menyebutnya mussollah Al ikhlas, karena semua yang dilakukan di tempat ini, siapa yang ikhlas saja, yang mau saja, yang mau jadi Imam, Khotib, menggelar sajadah, mengaji dan lain sebagainya) kemdian saya "cari makan" untuk makan siang.
Nah biasanya untuk makan siang saya ke kantin masjid History atau disebut juga masjid Tartar, karena memang sebagian besar orang yang sholat di sana adalah muslim Tartar dan nama jalannya juga Ulitsa Balshoi Tartarskaya ( Jalan Besar Tartarskaya ). Di Kantin ini bisa anada temukan masakan khas mereka. orang-orang Tartar, seperti pluv(nasi goreng kebuli), lagman(campuran mie, wortel, daging, mayoens dll) gulais( bubur kentang campur daging) sop sapi, ayam panggang, roti isi irisan daging dan lain-lain.
Karena waktu asyar hampir tiba, makan saya tunda, nanti setelah sholat asyar saja. Nah ini yang saya lihat, apa itu? Jamaah sholat Jum’at ternyata banyak yang tidak pulang, mereka menunggu sholat asyar, mengpa ? Ya karena di musim dingin sholat asyar dan dzuhur berdekatan, ya sudah nunggu, darai pada kebablasan sholat asyar, itu yang rata-rata dipikir oleh jamaah. Ternyata benar, mereka segera menggelar tiker palstik, bukan di dalam masjid, tapi di luar!
Bayangkan, suhu berkisar minus 10 -15 derajat C, tapi salju turun dengan lebatnya, nah ini yang saya sebut dengan semangat mereka beribadah, walaupun salju turun dan mereka diguyur salju, mereka tetap sholat asyar, dan apa yang terjadi di dalam masjid? Ya ampun …. walau ini hanya sholat asyar, sholat yang biasa di lakukan sehari-hari sebagai kewajiban seorang muslim, yang saya lihat, masjid penuh, lanatai bawah dan lantai atas penuh sesak, bahkan karena sangat penuhnya, boleh dibilang tak ad tempat yang lowong!
Berdiripun sudah berdempet-dempet, dan karena sanget dempetnya barisa sholat atau shap seperti melengkung, meleok-leok, sampai-sampai pintu masukpun tertutup oleh jamaah, nah kebetulan saya dapat shap dekat pintu tengah tersebut, yang di sebelah kanan pintu tengah masjid disediakan bangku panjang untuk orang-orang tua yang tak bisa lagi sujud atau susah saat sujud.
Di situlah saya "terpaksa" ikut sholat sambil setengah berdiri dan setengah duduk di bangku panjang itu! Apa boleh buat, karena untuk sujud biasa saja sudah mentok ke kursi panjang tadi, bila dipakakan sujud ke lantainya, mungkin bisa, tapi saat berdiri pinggang akan mentok ke kursi panjang, wah sholat bisa berabe, ya sudah ikut sholat seperti orang-orang yang sudah lanjt usia itu.
Subhanallah, ini sholat asar bung, anda bisa bayangkan kalau sholat Jum’atnya atau sholat Idul Fitrinya, wah bisa-bisa masjid ini isinya bisa luber ke mana-mana, bayangkan, sudah sholatnya di luar, suhu minus, dingin-dingin, salju turun, mereka basah oleh salju namun mereka tetap sholat! Benar-benar luar biasa. Sekali lagi ini sholat asar bung, sholat sehari-hari, tapi tak meneybabkan keimanan mereka luntur.
Sekaran kita kembalikan ke masyarakat kita di Indonesia, jangankan sholat asar atau sholat wajib yang lainnya, saat Jum’atpun terkadang dengan enaknya bilang, akh nanti aja. Bahkan walau tak ada tantangan sekalipun, misalnya hujan labat, sakit atau saat berpergian yang memang mereka dibolehkan menggantinya dengan sholat dzuhur biasa. Tapi ini tidak sedang berpergian, tidak sedang sakit, bukan anak-anak dan bukan wanita, hujan lebatpun tidak, masjid juga tak jauah-jauah amat letaknya, eh masih tak mau sholat, padahal suara adzan ke dengaran! Astagfirullah. Pantas aja bolanya kalah melulu( eh kok jadi ke bola, sory ngawur!)
Lagian bola pakai acara istigosah, akh ada-ada aja ( eh kok ke bola lagi) aya-aya wae, ya memang sih gak ada larangan, tapi ya embok, suruh pada sholat yang wajib aja dulu, ya gitu-gituan sih bisa belakangan, loh mana mau dikabulkan doanya, acaranya penuh ria begitu!
Loh gima mau dikabulkan, saat waktu sholat di masjid kosong melompong! Oke tak di masjid sholatnya, di kantor juga oke, tapi ternyata di kantorpun tak sholat, bahkan asyik dengan intenet dan chating, samapi lupa sholat! Ya gimana mau berkah hidup ini, kalau mau beli tiket nonton sepak bola aja sampai ngamuk, mana sipat sabarnya?
Orang yang biasa ngamuk begitu, biasanya tak sholat, atau sholat, tapi sholatnya asal-asalan! Orang sholat akan sabar, karena kalau sholat tak sabar, jangankan yang empat rokaat, yang dua rokaatpun tidak dikerjakan, seperti sholat subuh, padahal sholat subuh di Indonesia tidak mengalami suhu yang sampai minus sekian derajat celcius dan enaknya ada yang membangunkan, yaitu para muadzin di musholalh atau di masjid-masjid!
Nah di Rusia anda tidak akan mendengar orang membangunkan sholat subuh, ya hanya bel masing-masing di rumah-rumah orang yang beriman! Apa lagi bila musim dingin, jangan-jangan yang tak biasa sholat di Indonesia, bisa-bisa tambah ingkar saat di Moskow.
Mengapa? Ya untuk sholat di Moskow saat musim dingin tantangannya lebih banyak, apa lagi sholatnya ke masjid, lebih banyak lagi tantangannya. Ya pakainnya harus rangkap-rangkap, suhunya harus "dilawan" ketika ambil wudhunya di masjid yang pisah tempatnya, wah repot pokoknya. Jangan-jangan kalau orang kita, Indonesia, dihadapkan ke situasi ini, yang tidak sholat akan bertambah. Astagfirullah.
Mengapa? ya itu tadi, dengan iklim yang biasa-biasa saja, normal-normal saja, betapa banyak orang muslim di negeri kita yang tidak sholat! Nah apa lagi kalau iklimnya seperti di Rusia, jangan-jangan yang tidak sholat bertmbah dua kali lipatnya!Semoga saya salah.
Nah untuk itulah saya mengajak dan mari kita belajar kepada para jemaah atau kaum muslimin di Rusia yang jangankan pada suhu normal, suhu dingin saja dan saat sholat di guyur salju di luar masjid, mereka tetap meneggakan sholat! Allahu Akbar.
Setelah membaca tulisan di atas, mestinya kita malu, ternyata sholatnya kita, orang Indonesia, masih belum apa-apa, belum di apa-apakan, alias tantangnnya masing biasa-biasa saja. Jadi kalau sholatnya masih bolong-bolong, ya malu akh !
Oya, walaupun ada tantangan dalam menjalankan ibadah, itu di jaman Orba dulu, ketika wanita muslimah pakai jilbab terutama di kantor-kantor pemerintah dan anak-anak sekolah yang bersekolah di negeri mendapat larangan, entah aturan mana, yang jelas bila siswi memakai jilbab, akan “dipanggil” atau di siding di ruang BP!
Begitu juga pegawai negeri yang mencoba pakai jilbab, wah bisa-bisa BP3nya akan bernilai kurang. Kalau”membandel” siswa bisa dikeluarkan dari sekolah dan sang pegawai bisa dipecat! Namun saat itupun belum sampai ada larangan orang yang sholat, cuma dibuat sedemikian rupa, agar orang-orang lupa pada sholatnya.
Nah kalau di Rusia pernah sampai jilbab di bakarin di jaman komunis, bahkan acara pembakaran jilbab tersebut di pasang di diorama-diorama, dengan sebuah alasan klasik, mengganggu kebebsan wanita, atau melanggar hak asasi wanita atau emansipasi wanita, yang semuanya itu memang propaganda komunis!
Namun itu telah berlalu, sekarang wanita muslim Rusia rata-rata berjilbab, majalah wanita muslimpun sudah banyak dan yang terpenting adalah mereka sholat tak takut-takut lagi! Tak takut-takut dengan mata-mata KGB, tidak takut dengan intimidasi negara terhadap rakyatnya.
Yang lebih menggembirkan lagi adalah pernytaan PM Putin baru-baru ini, yang akan mendirikan masjid lebih banyak lagi di Rusia, termasuk yang di Moskow. Dengan demikian semoga musliam Rusia tak sampai ke dinginan lagi ketika melakukan sholat berjamaah di masjid!
Jika demikian kitapun wajib bersyukur, bahwa saudara kita sesama muslim, yaitu muslim Rusia kini semakin maju dan ummat Islam di Rusia semakin bertambah banyak dan kegiatan mereka semakin aktif. Satu lagi, bila di tahun 2012 nanti resmi berdiri masjid Katerdal, itulah masjid terbesar di Eropa dan adanya dibekas negara raksasa komunis! Allahu Akbar.