Menjelang 50 tahun perayaan manusia pertama ke angkasa, ada pertanyaan yang menggelitik, kapan Indonesia menerbangkan astronotnya ke angkasa? Kapan Indonesia yang mayoritasnya muslim mengamalkan surat ar Arahman:33. Masa kita hanya dapat bernyanyi, kapan-kapan! Masa yang mengamalkannya orang Rusia? Mengapa pertanyaan ini muncul? Mari lanjutkan membacanya.
Mungkin banyak diantara kita yang belum tahu atau mungkin malah tak tahu bahwa manusia pertama yang ke angkasa itu justru dari Rusia, bukan Amerika! Dalam sejarah tecatat pada tanggal 12 April 1961 Yury Gagarin meluncur keangkasa. Maka dialah manusia pertama yang meluncur keangkasa, yang sebelumnya diluncurkan anjing sebagai uji coba, bisakah makhluk hidup diluncurkan keangkasa! Dengan uji coba anjing yang berhasil diluncurkan keangkasa, maka manusiapun bisa!
Dengan pesawat Vostok I meluncurlah Gagarin keangkasa, mulailah langkah kecil manusia di bidang ruang angkasa menuju langkah besar. Ketika Rusia, saat itu Uni Soviet, meluncurkan kosmonotnya, sebutan untuk astronot di Rusia, Amerika Serikat kaget, terperangah, aha… Rusia duadah terbang duluan ke angkasa, malulah Amerika Serikat. Dan kebetulan saat itu memang sedang perang dingin, antara Blok Barat di bawah pimpinan Amerika Serikat dan Blok Timur di bawah pimpinan Uni Soviet.
Pukulan telak dihantamkan oleh Uni Soveit pada Amerika Serikat, tanpa gambar gembor, Uni Soveit dapat meluncurkan kosmonotnya ke angkasa! Namun karena dunia informasi pada saat itu memang dikuasai dunia Barat, khususnya Amerika, maka langkah awal manusia menembus angkasa untuk pertama kalinya, tak terdengar ‘gregetnya" seakan "tak terjadi apa-apa", padahal itu adalah peristiwa pertama kali manusia bisa ke angkasa!
Namun ketika Amerika Serikat berhasil astronotnya menginjakan kakinya ke bulan dunia gempar! Dunia gegap gempita memberitakan itu dan lagi-lagi karena keberhasilan dunia barat menguasai informasi, yang terdengar ke angkasa oleh dunia adalah Neil Amstrong, bukan Yury Gagarain! Mungkin sampai saat ini bila ditanyakana siapa yang pertama manusia ke angkasa? Dijawabnya pasti Neil Amstrong! Padahal pertanyaanya adalah siapa yang pertama kali ke angkasa? Bukan ke bulan! Itulah yang tarjadi, Gagarin "dilenyapkan" oleh dunia informasi Amerika atau Barat. Yang dikenal dunia adalah Amstrong, bukan Gagarin.
Sudahlah, itu urusan mereka, yang saya mau tekankan adalah di mana posisi Indonesia, kapan astronot Indonesia ke angkasa? Jangan-jangan sudah banyak yang pesimis untuk menjawabnya. Jangankan ke angkasam ke bulan, ngurus makan saja kita masih susah. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Mau sekolah tinggi saja mahalnya tak terjangkau rakyat kecil, bagaimana rakyat mau menjadi pinter, kalau beban kehidupan begitu berat menekannya?
Atau bahkan ada yang sudah tak peduli lagi, mau ke angkasa atau bukan, mau makan atau tidak, bukan urusan! Atau memang kita harus terus menerus bangsa yang kalah dan dikalahkan, khsusunya dengan negara jiran kita, Malaysia! Di angkasa kitapun dikalahkan oleh Malaysia, mereka sudah meluncurkan astronotnya ke angkasa terbang bersama Rusia!
Setelah Dr Pratiwi Sudarmono calon astronot kita yang gagal terbang, karena meledaknya Challenger beberap tahun lalu, setelah itu tak terdengar lagi calon astronot kita, terdengar lagi satupun astronot kita yang dipersiapkan ke angkasa! Mungkin ada yang berpikir, buat apa ngurusin angkasa yang biayanya mahal? Ngurus perut aja belum bisa! Buat makan saja susah! Namun anehnya biaya trilunan rupiah anggaran tahun 2010 tak terserap! Ya ampun uang menjadi nganggur, tak produktif. Sementara yang di korupsipun tak tanggung-tanggung, entah berapa triyunan, tak ada yang bisa menjawab.
Loh dari pada anggaran hanya buat jalan-jalan bagi anggota DPR yang katanya terhormat, bukankah lebih baik membuat program yangjelas, dan salah satunya yang prestisius ya ke angkasa itu, biarlah anak cucu nanti bangga akan negaranya, karena telah berhasil ke angkasa! Masa kita baru si Gatotkaca aja sih yang terbang, atau tokoh komik kita, Godam, yang bisa terbang ke angkasa! Mana astronot kita? Ingat sebentar lagi di Rusia akan memperingati 50 tahun atau setengah abad kosmonotnya ke angkasa, tepatnya 12 April 2011 tahun ini dan mereka akan merayakannya besar-besaran!
Rasanya sedih sebagai suatu bangsa yang lebih dahulu merdeka dari Malaysia, dan pernah dua-tiga dekade dahulu Malaysia banyak berguru ke Indonesia, namun sekarang kita, Indonesia, tertinggal jauh olehnya. Mereka sudah punya kebanggaan yang menara kembar Petronas, yang sudah dijadikan tempat shoting film, baik dari Hollywood, Amerika, maupun oleh Bollywood, India. Sehingga negara Malaysia dapat promosi gratis dari dua pusat perfilman raksasa itu. Kapan Indonesia ada ikonnya yang mendunia, selain Bali? Kapan menara Jakarta jadi direalisasikan? Oya dibidang angkasa kita juga sudah dikalahkan Malaysia, mereka sudah meluncurkan astronotnya ke angkasa beberapa tahun lalu.
Halo… halo mana nih calon astronot kita? Kita sudah dikalahkan Malaysia, loh kalau tiba-tiba nanti Thailand atai Vietnam astronot mereka ke angkasa, wah tambah malu kita! Kita negara terbesar dan terluas wilayahnya di bandingkan negara-negara ASEAN lainnya, juga terbanyak penduduknya dan sangat kaya sumber daya alamnya.
Ya kalau kita dikalahkan lagi di bidang angkasa, ya ampun …. dana itu dikemanakan?
Masa kita hanya berlomba-lomba agar dapat dikuburkan di tempat yang mewah, yang dananya puluhan juta rupiah atau bahkan lebih. Ya ampun mau mati aja kok sampai sekian juta rupiah rela dibenamkan, sementara yang masih hidup mau makan saja susahnya minta ampun, mau membeli cabe kritingnya saja rakyat tak mampu! Heranya kok di ijinkan yakh …membangun kuburan super mewah, dengan nama asing dan adanya di Indonesia! Orang tak tahu bahwa nama itu ada di Indonesia, kirain di Amerika sana, eh tak tahunya hanya di kerawang, Jawa Barat saja!
Aneh banget nih negara kita, yang miskin sampai matipuntak tahu mau dikuburin di mana, sementara yang kaya, padahal katanya harus berus bergaya hidup sederhana, bahkan dalam ajaran Islam, kita hanya dibekali dengan kain kafan saat meninggal dunia dan saat dikuburkan hanya di tanah biasa, tak perlu ornamen apapun, sederhana sekali. Tapikan itu duit mereka, harta mereka, suka-suka merekalah! Tapi mereka hidup di Indonesia, dimana rakyatnya masih banyak yang miskin, masa mau mati saja masih menujukkan bahwa saya orang kaya! Loh-loh kok jadi ke bawah, ke kuburan, bukankah tadi lagi bicara ke atas, ke angkasa?
Iya, saya gemes, melihat orang-orang kaya kita, sepertinya tak peduli pada yang miskin, masa orang lagi pada kelaparan, mereka membangun kuburan yang super mewah? Yang herannya pemerintah kok mengijinkan membangun kuburan semacam itu? Bukankah ketika orang mati hanya tiga perkara yang dapat mengiringnya ke akherat, amal jariah, anak yang sholeh dan ilmu yang bermanfaat. Kok masih kuburan juga, habis geretan saya!
Oke kita kembali ke angkasa, memang dampak langsungnya mungkin kecil, tapi dalam jangka panjang ketika ada astronot Indonesia ke angkasa, akan membuat generasi kita di masa datang termotivasi dengan kuat dan sangat bangga akan negerinya, karena telah berhasil meluncurkan salah seorang warga negaranya ke angkasa, bukan suatu prestasi yang kecil!
Benar-benar luar biasa kalau Indoensia bisa meluncurkan astronotnya ke angkasa. Kok saya seperti bermimpi? ya tak apa-apalah, saya bermimpi sekarang, entah realisasinya bisa 10, 20, 50 atau 100 tahun mendatang atau bahkan berabad-abad kemudian baru terlaksana, tak penting! Yang penting ada astronot Indonesia yang ke angkasa yang dipersiapkan sekarang-sekarang ini, atau pada puluhan atau ratusan tahun mendatang!
Jangan sampai ke duluan negara-negara tetangga kita yang lainnya, atau jangan-jangan si singa kecil itu, Singapur, sudah merencanakan astronotnya ke angkasa, kalau itu terjadi, benar-benar, malu-maluin, masa kalah lagi dengan negara sekecil itu, negara yang secara fisik kalau dimasukan ke hutan Kalimantan, lenyap, tak kelihatan! Ayolah bangkit bangsaku, bangsa kita, di Rusia tanggal 12 April 2011 mendatang akan memperingati 50 tahun keberhasilan mereka menembus angkasa! Okelah kita tak punya pesawatnya, orangnya dulu deh yang ke angkasa, masa menunggu janji-janji Amerika saja?
Irak, Afganistan, Malaysia negara-negara berkembang lainnya sudah ke angkasa bekerjasama dengan Rusia, Rusialah yang menerbangkan para astronot mereka, mengapa kita tidak berkerjasam saja dengan Rusia? Sudahkah pemerintah memprogramkan dalam jangka pendek, menengah atau jangka panjang untuk meluncurkan salah seorang astronotnya ke angkasa? Atau jangan-jangan para ahli bahasanya sedang sibuk mencari, kata serapan astronot untuk bahasa Indonesia apa yakh? Jangan-jangan kita memang baru bisa membuat program atau acara"nujuh bulan" Ituloh acara adat untuk ibu-ibu yang hamil tujuh bulan! Loh apa hubungannya dengan angkasa? Ya paling tidak ada kata"bulan"nya.
Coba perhatikan surat Ar Rahman: 33 yang berbunyi” Wahai golongan jin dan manusia jika kamu sanggup menembus(melintas) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya, kecuali dengan kekuatan(dari Allah)” Masa yang mengamalkan orang Rusia atau Amerika. Lucukan? Apa lagi saat diluncurkan pesawat Vostok I, Rusia masih bagian dari Uni Soviet yang komunis! Rasanya kontradiksi, yang beriman hanya membaca, yang komunis mengamalkan, kan aneh! Arab Saudi yang “gudangnya duit” tak kedengaran program mengamalkan ayat ini, Indonesia yang mayoritasnya muslim, entah kapan mengamalkan ayat ini.
Oke salam dari “angkasa”, sampai jumpa di “orbit” yang baru!