Melihat atau membaca berita pada akhir-akhir ini seperti ada yang sedang “bermain” dan berusaha mengadu domba ummat Islam Indonesia, bahkan di dunia, dengan berbagai cara, cara yang paling terlihat adalah menjadikan FPI (Forum Pembela Islam)sasaran “tembak” atau”kambing hitam” terlepas dari cara-cara FPI yang terkadang anarkis, yang juga sering kali dibantah oleh anggotanya sendiri, kalau gitu jangan-jangan ada orang yang”menyusup” masuk ke dalam FPI, kemudian membuat kelakuan seolah-olah FPI, sehingga cap FPI yang anarkis melekat.
Kalau memang benar adanya, hati-hatilah dalam berjuang, karena bisa saja orang seperti Abdulllah bin Ubay menyusup ke mana-mana, termasuk kedalam organisasi atau ormas-ormas Islam. Dalam sejarah Islam -nah lagi-lagi saya bicara tentang sejarah- ada rajanya munafik yang selalu merongrong nabi dari dalam! Mengaku beriman, tapi berkali-kali nabi “ditikam” dari dalam. Umar bin Khottob berkali-kali menyarankan pada nabi agar “menghabisi” Abdulllah bin Ubay ini, namun bijaknya nabi bersabda:” Kalau Abdullah bin Ubay dihabisi, nanti orang bilang, lihat nabi telah menghabisi saudaranya sesama muslim!”
Nah para munafik sejenis Abdullah bin Ubay bergentayangan di Indonesia, bisa saja mereka memakai “baju”ormas Islam, tapi di dalamnya berusaha sedang menghantam Islam dari dalam! Agar ummat dicitrakan buruk, anarkis, tak tahu diri, radikal, teroris dan lain sebagainya. Sehingga nama Islam menjadi hancur di mata dunia! Nah memang itu sasarannya, Ummat Islam di mana-man sedang diadu domba, termasuk di Indonesia. Diadu dengan sesama ormas Islam, diadu dengan pemerintah, diadu dengan oraganisasi lainya dan lain sebagainya.
Saya bukan membela FPI, saya bukan anggota dan bukan simpatisan FPI, saya hanya ingin kedamaian dan ketentraman terbentuk di negara tercinta Indonesia. Hanya saja saya cinta Indonesia, negara yang besar ini kalau dibentangkan di Amerika Serikat, akan menutup negara tersebut dari ujung barat ke ujung timurnya! Kalau negara kita dibentangkan di Eropa seluruh Eropa akan tertutup oleh negara kita!
Kita negara besar dan kalau mau dibandingkan dengan negara Singapur, Singapur “tak ada apa-apanya” secara fisik Singapur bila dimasukan ke pulau Kalimantan akan “lenyap ditelan” hutan belantara Kalimantan! Singapur kecil sekali, makanya lebih mudah mengurusnya, tak sebanding dengan Indonesia yang begitu luas, tidak banggakah anda menjadi orang Indonesia yang begini luas?
Nah kalau negara kita yang begini luas mau dipecah belah, paling mudah! Karena negara kita terdiri dari ribuan pulau, dengan suku, bangsa, bahasa, agama, keyakinan yang berbeda satu sama lain! Awas, jangan sampai kita kembali seperti usaha Belanda memecah bangsa Indonesia, ingat sejarah bung!
Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Ingat “jasmerahnya” Bung Karno! Ketika Belanda berhasil memecah belah bangsa Indonesia, pernah negara Republik Indonesia itu menjadi bagian dari RIS, Republik Indonesia Serikat! Ada negara Jawa Timur, negara Pasundan, negara Sumatera , negara RI dan lain sebagainya. Dengan presidenya adalah “boneka-boneka” Belanda!
Adu domba telah menghancurkan Irak, adu domba telah menghancurkan Palestina, adu domba telah menghancurkan Afganistan! Ingat, itu adalah negara-negara yang penduduknya tunduk dan sujud kepada Allah SWT, tapi berhasil dipecah belah sedemikian rupa oleh “tangan-tangan kotor” yang haus kekuasaan dan minyak atau SDA lainnya.
Mari kita berkaca kepada tiga negara tersebut, Irak, Palestina, Afganistan, apapun alasannya mereka sedang saling bunuh diantara fraksi yang ada, padahal yang di bunuh adalah saudara-saudara mereka sendiri, sebangsa dan setanah air! Kalau hanya beda paham, beda keyakinan, benda argumentasi, beda suku, beda agama, beda organisasi, beda prinsif dan lain sebagainya lantas manusia saling bunuh diantara sesasamanya, bukankah itu barbar namanya! Bukankah itu hukum rimba namanya! Bukankah itu berarti manusia sudah menjadi serigala bagi sesamanya? Itukah yang kita inginkan terhadap bangsa ini? Saya yakin tidak!
Jika ada yang mau memecah belah ummat Islam Indonesia, jelas itu adalah “tangan-tangan kotor”, saya tak bisa menunjuk “hidung” si “tangan-tangan kotor” tersebut, tapi dari fenomena yang ada, anda sudah pasti bisa menduga, negara mana itu. Bagi kita yang penting bukan pengadu dombanya, tapi maukah kita diadu domba pada sesasama ummat Islam Indonesia, kalau itu terjadi, dimana ummat Islam Indonesia berhasil diadu domba, maka kejadian di Irak, Afganistan, Palestina bisa juga terjadi di negara yang sama-sama kita cintai ini.
Dan wahai sang “tangan-tangan kotor” berhentilah mengadu domba ummat Islam, FPI dan berbagai ormas lainnya adalah sama, sama warga negara RI yang berhak hidup di tanah air ini. Jika ada masalah, mari dengan kepala “dingin” duduk disatu meja untuk bermusyawarah, jangan main golok, kelewang, clurit dan sebagainya, jangan main bakar-bakaran, kasihan rakyat yang sudah menderita, ditambahn dengan penderitaan karena merasa terancam hidupnya.
Jangan lupa”membunuh seorang manusia, sama juga membunuh seluruh ummat manusia” begitu juga sebaliknya” berbuat baik pada seorang manusia, sama juga berbuat baik pada semua manusia” Mari kita tinggalkan kebencian itu, mari kita tinggalkan saling salah menyalahkan satu sama lain, mari kita tentramkan hati kita masing-masing, dengan berpikir positif, berbuat baik dan tidak mau diadu domba, apapun alasannya!
Negara sebesar Indonesia dengan sumber kekayaan alam yang melimpah, memang menjadi incaran negara-negara yang haus”darah” yang berusaha dan mencoba mengusai Indonesia dan kalau mungkin ingin menjajah Indonesia, ingat sejarah, Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang telah berhasil menguasai Indonesia dan menjajah Indonesia, akankah sejarah akan berulang kembali?
Saya yakin taka ada yang mau dijajah kembali, tapi kalau bangsa Indonesia berhasil diadu domba antar suku, antar agama, antar keyakinan, antar pulau, kemudian perang atau saling bunuh, hingga negara ini menjadi hancur karena perang saudara, pasti ada negara lain punya alasan untuk datang ke Indonesia dengan angkatan perangnya, dengan alasan “menjaga perdamaian” ujung-ujungnya negara kita akan dikuasainya dan tamatlah Indonesia sebagai suatu negara, seperti Uni Soviet! Tamatlah negara RI dan hilang dari peta dunia!
Saya yakin tidak ada yang mau Indonesia atau ummat Islam akan tamat dan lenyap dari peta dunia! Walaupun ada yang meramalkan akan menjadi beberapa negara, yang begini ini, telah menimbulkan adu domba terselubung. Sekali lagi bila rakyat Indonesia, siapapun dia, waspada dan tak mau diadu domba seperti di jaman penjajahan Belanda dulu, insya Allah Indonesia akan tetap eksis di peta dunia, bahkan bisa tetap menjadi salah satu negara terbesar di dunia dengan penduduk yang juga salah satu terbanyak di dunia dan itu sebuah potensi yang besar, yang bukan main-main, bila dapat dikelola dengan baik!
Namun siapapun yang menjadi Presiden di Indonesia sekarang ini, akan” jungkir balik dibuatnya”, tak seorangpun yang mampu dengan mudah mensejahterakan rakyatnya dengan segera setelah krisis berkepanjangan. Jadi biarkanlah Presiden SBY bekerja di masanya, nanti waktunya 2014 juga akan tiba, nah silahkan tokoh-tokoh bermunculan saat itu, silahkan berusaha dipilih oleh rakyat!
Terlepas SBY baik atau buruk, tapi sudah menjadi presiden Indonesia. Sudahlah, sabarlah, tak lari gunung dikejar! Lebih baik dari sekarang siap-siap dengan menyusun program untuk mensejahterakan rakyat, dari pada kasak kusuk dan mangadu domba rakyat, apa lagi mengadu domba Presiden dengan FPI, mengadu domba Presiden dengan rakyatnya sendiri, mengadu domba sesama ummat Islam.
Jangan lupa ummat Islam itu bersaudara, apapun ormasnya, apapun suku, bangsa, warna kulitnya. Janganlah… rakyat terus menerus diadu domba, rakyat nuntutnya tak banyak-banyak kok, asal bisa hidup sejahtera, bisa menyekolahkan anak-anak dan aman dari segala macam gangguan, sudah! Rakyat kita tak neko-neko kok.
Maka bila ada ormas yang bersalah “tangkap tikusnya, jangan bakar lumbungnya!” Siapapun jangan mau diadu domba. Begitu juga FPI tahan dirilah, rapatkan dan luruskan barisan, jangan biarkan barisan menjadi kacau balau, hati-hati ada yang menyusup ke FPI!
Hati-hati polanya Orde Baru, ada oknum yang masuk ke ormas menjadi anggota ormas, kemudian mengacak-ngacak dari dalamnya. Begitu juga Ahmadiyah … dengarlah para tokoh masyarkat yang sudah menghimbau dengan berbagai cara, kembalilah …kembalilah ! Dan bagi semuanya, mari belajar dari sejarah dan jangan melupakan sejarah, bangsa Belanda bisa menguasai Indonesia adalah dengan adu domba, maka jangan mau diadu domba! Insya Allah Indonesia akan sejahtera, adil dan makmur. Bila tak sekarang, ada generasi yang akan datang!
Saya sudah sering menulis, mari kita melihat ke depan, jangan sampai dikemudian hari, entah 50 tahun, 100 tahun atau berabad kemudian Islam di Indonesia hanya tinggal nama saja, seperti kejadian Islam di Spanyol beberapa abad yang lalu. Islam bisa saja hanya tinggal nama di Indonesia, kalau “pihak lain” berhasil dengan berbagai cara mengadu domba ummat Islam, khususnya mengadu domba ummat Islam dengan pemerintah, bila ini berhasil, maka kegiatan ummat Islam Indonesia akan “diawasi” terus menerus seperti jaman Orba dulu, dimana para khotib, dai, penceramah diteror sedemikian rupa, oleh “kelompok tertentu” yang saat itu memegang kendali dibidang keamanan, hingga para khotib, dai, penceramah tak bebas untuk berdakwah!
Islam harus tetap tegak di bumi Indonesia, ummat Islam harus berani menyuarakan kebenaran, ummat Islam jangan mau lagi diadu domba, ummat Islam Indonesia harus banyak belajar kepada negara-negara yang sekarang sedang tahap yang sangat memprihatikan, karena berhasil diadu domba oleh “tangan-tangan kotor” seperti yang terjadi di Irak, Afganistan, Palestina dll.
Ayo bangkit terus dalam panji-panji tauhid, ayo terus berjuangan di segala line, ayo terus membangkitkan semangat juang yang sungguh-sungguh sesuai dengan potensi masing-masing. Mendan jihad terbuka luas, jihad yang banyak disalah artikan, telah dijadikan “senjata’ mematikan perjuangan, jihad adalah berjuangan sungguh-sungguh tanpa akhir, bukan hanya di medan perang, tapi juga di zone damai, dengan memajukan ummat Islam, agar maju dan tak tertinggal dengan ummat lain.
Kembali ke masalah adu domba, mari kita singkirkan segala macam perbedaan, ummat Islam adalah satu, jangan sampai berpecah belah, hanya karena beda ormas, beda partai, beda aliran, beda pendapat, beda pandangan dan lain sebagainya. Bila ummat Islam bersatu, terutama para pemimpinya, maka insya Allah, Islam akan tetap jaya di Indonesia, pihak lainpun mikir bila ingin mengadu domba ummat Islam. Ayo, jangan mudah terpancing, jangan mudah percaya pada yang terlihat di TV, berita dan lain sebagainya. Periksalah lagi, janagn lansung ditelan mentah-mentah, agar kita tak menyesal akhirnya.
Mari jaga citra ummat Islam, mari tumbuhkembangkan bahwa Islam adalah” rakhmatan lil alamin” rahkmat bagi seluruh alam, Islam bukan teroris! Islam ya Islam titik! Islam radikal dan Islam moderat adalah cara pihak lain untuk mengadu domba sesama ummat Islam. Ummat Islam dimanapun adanya, entah di ormas, di partai politik, di pemerintahan, di swasta dan lain sebagainya tetap satu, sekali lagi jangan mau dipecah belah, hanya gara-gara beda partai atau beda ormas! Mari tunjukan bahwa ummat Islam adalah satu dan tetap bersatu! Ummat Islam adalah bersaudara, apapun nama ormas dan partainya!
Wahai Ummat Islam bersatulah! Bersatu kita teguh, bila berceria, ummat Islam akan hancur dan Islam hanya tinggal nama!!!