Dan Saljupun Bertasbih

Ada harapan bersama pada musim dingin di Moskow, apa itu ? Salju. ya salju adalah karunia Allah SWT yang sangat dinantikan oleh siapapun yang berada di negara yang mengenal empat musim. Karena salju adalah fenomena alam yang menarik, indah dan mistis. Kenapa menarik ? Karena salju yang lembut dan berwarna putih itu demikian mempesona, dipegang amat lembut dan halus,siapapun yang memegang akan menyukainya.

Keindahan salju telah membuat para seniman berkarya, ada yang melukis, membuat puisi, membuat lagu dan sebagainya. Dan kenapa mistis ? Karena saat salju turun ada suasana yang amat menggugah perasaan, betapa besar Tuhan telah menciptakan salju, yang membuat manusia merasa bahagia karenanya, butir-butiran salju turun ke bumi dan saljupun bertasbih, hanya saja kita tak mengetahui tasbih salju itu

Salju turun ke bumi, anak-anak menyembutnya dengan riang gembira, mereka berlari dan tertawa sambil main timpuk-timpukan salju, inilah timpukan yang di bolehkan, tidak menyakitkan, justru ketika di timpuk ada kegembiraan yang luar biasa, tak ada timpukan yang membuat orang menjadi gembira, kecuali ketika ditimpuk salju. Maha besar Allah yang telah menciptakan salju yang membuat manusia manjadi begitu riang, bahagia, senang, bersuka cita. Alhamdulillah, segala puji bagiMu ya Allah yang telah menciptakan salju.

Dalam firmanNya dikatakan bahwa apa yang ada di langit dan di bumi, semua bertasbih kepadaNya, dengan demikian makhluk yang satu inipun, yaitu salju ikut bertasbih, mensucikan asmaNya yang Maha Agung, yang Maha Suci dan maha Besar. Salju yang kelihatannya biasa, menyimpan rahasia Allah yang Maha Besar, salju yang awalnya adalah air, berubah sedemikian rupa ketika suhu berkisar antara nol derajat celcius, salju bergerak diantara nol derajat tersebut, tidak boleh lebih, tidak boleh kurang, itulah sunnatullahNya.

Bila suhu terlalu tinggi bergerak ke plus, maka salju akan berubah menjadi air hujan dan sebaliknya ketika suhu menurun ketingkat yang lebih rendah yaitu minus sekian derajat celcius, maka salju bukan benda yang lembut, tapi sekeras batu ! Dan saat itu salju bukan lagi salju, tapi batus es ! Jangan coba-coba melemparkannya kepada siapapun, bila terkena, ya sama saja kita di lempar batu, bisa bocor kepala ! Bukan hanya kepala, mobil yang terkena salju yang sudah berubah menjadi es, bukan hanya penyok, tapi bisa bolong !

Lagi-lagi alam Moskow bisa dijadikan guru untuk belajar dan emang apapun yang dicptakan Allah tak ada yang sia-sia, dan Dia menciptakan sesuatu bukan main-main. Semua ciptaanNya diciptkan punya maksud dan tujuan tertentu, yang terkadang manusia begitu lemah untuk mengetahui rahasiaNya, termasuk untuk memahami salju. Sehingga salju yang turun ke bumi, sepertinya biasa-biasa saja, sama dengan kejadian atau peristiwa alam yang lainnya.

Padahal salju yang telah diciptakan Allah SWT telah membuat begitu banyak pakar ilmuwan untuk menggalinya, betapa banyak perancang-perancang busana yang membuat pakaian yang berbagai macam jenisnya untuk menyambut sang salju, betapa banyak jenis olah raga dibuat untuk menghadapi salju ini, betapa banyak jenis peralatan olah raga untuk digunakan bermain salju, betapa banyak roda mobil yang diptakan khusus menghadapi musim bersalju, betapa banyak mobil dibuat untuk menghadapi salju dan seterusnya. Allahu Akbar !

Allah benar-benar tidak bermain-main menciptakan makhluknya yang satu ini, salju ! Ya salju adalah salah satu kreasi Allah yang Maha Besar, manusia yang tak bisa main-main berhadapan dengan salju, kelihatannya sederhana, namun kita kita lalai dan menganggap remeh berhadapan dengan salju, maka baru jalan saja, bila kita tak hati-hati akan terpeleset dan jatuh. Mobil bila tidak memakai ban yang berpaku, siap-siap menerima resiko terburuk, terbalik, tabrakan atau terjungkal. Berpakainpun begitu, bila tak rapat ( Seluruh tubuh tertutup, kecuali muka), apa lagi leher tidak pakai syal, maka siap-siap menyambut sang batuk, a cough !

Jadi salju yang diciptakanNya memberikan pelajaran bagi manusia, agar berlaku bijak dalam menghadapi apapun, tidak kecuali salju. Salju yang bisa menjadi begitu lembut dan cair, namun satu saat bisa begitu keras sekeras batu kali ! Dan kitapun, manusia bisa selembut salju dan secair hujan, namun satu saat hati kita bisa sekeras batu. Hati yang lembut biasanya di isi dengan dzikir, membaca Al Qur’an, mendengar kalam Illahi dan sebagainya. Sedangkan hati yang seperti salju yang sudah menjadi es, maka hati itu sekeras batu dan hati yang sekeras batu, biasanya adalah hati yang jarang disentuh oleh dzikir, tidak membaca Al Qur’an, tidak mendengarkan kalam Illahi dan seterusnya.

Jika salju saja bertasbih kepadaNya dan dapat menunjukan kekuasaanNya, mengapa manusia begitu keras hatinya, hingga untuk bertasbih atau berdzikir kepadaNya, malesnya minta ampun. Padahal dzikir itu gratis ! Dengan mengucap tasbih, tahmid, takbir, tahlil yang begitu ringan melakukannya, tapi timbangan amalnya di hadapan Allah begitu besar ! Jika salju saja bertasbih, mengapa kita tidak ikut bertasbih dengan turunnhya salju, turunnya hujan, turunnya rezeki, turunnya nikmat, turunnya karunia kepada kita. Mengapa kita tidak bertasbih kepadaNya ? Tidak malukah kita kepada salju yang bertasbih kepadaNya ?