Ada yang menggetarkan jiwa saat pagi- pagi, di tengah-tengah dingin yang menggigilkan, ribuan orang menuju ke beberapa titik di Moskow, Rusia, mereka bergelombang menembus kabut pagi, menuju ke beberapa masjid, diantaranya masjid yang terbesar di Moskow, Rusia, masjid Katerdal.
Mereka belum sholat subuh, karena memang belum waktunya. Loh kok sudah menjelang pagi hari belum subuh? Nah ini yang menarik. Loh apanya yang menarik? Coba aja lihat mereka bergerak membelah kabut pagi untuk sholat Idul Adha! Suatu pemandangan yang langka dinegara eks komunis ini!
Bayangkan, bukan seribu dua ribu orang, tapi puluhan ribu orang muslim dan muslimat, bergerak mengejar metro(kereta bawah tanah) di pagi itu, bukan untuk yang lain, tapi untuk ibadah, menjalankan panggilan Idul Adha, sepagi itu! Ya benar-benar sepagi itu, mataharipun belum muncul dan baru akan muncul nanti sekitar jam 08.06 wm( 12.06 WIB).
Pagi baru menunjukkan pukul 05.00 wm (waktu Moskow) namun mereka kau muslimin dan muslimat sudah mulai bergerak dari rumah, pedahal subuh masih belum hadir pada waktu, makluk di musim dingin subuh malu-malu menampak diri sepagi ini, subuh di musim dingin bergerak mulai 07.01 wm( asyik ya… sholat subuh jam 7 pagi! ) di tanggal 16 Nopember 2010 di hari Selasa lalu, waktu tersebut terus bergeser hingga puncaknya di bulan Desember mendatang. di sekitar minggu ke tiga, waktu tersebut akan kembali bergeser mundur tiap harinya.
Masyarakat muslimin dan muslimat yang bergerak dari rumahnya menuju masjid, diantara lima masjid besar di Moskow. Mnegpa sepagi itu? Karena masjid yang tersedia belum dapat menampung seluruh jamaah yang akan melaksanakan sholat Idul Adha. Bayangkan, dari sekitar 2 juta penduduk yang Muslim di Moskow baru ada lima masjid besar. Dengan demikian siapa cepat, dia yang dapat tempat duduk di dalam masjid. Loh kok jadi kesannya berebutan tempat? Iya, soalnya di saat sholat Jum’atan saja, jamaah sampai ke luar masjid, nah apa lagi di saat hari raya kurban ini, yang di Rusia di sebut Kurban Bayram, jelas ummat akan membeludak!
Ternyata benar! Di Masjid Katerdal di jalan Prospek Mira ( Jalan raya perdamaian atau jalan raya Dunia ) yang berhadapan dengan stadion olimpic ( gedung ini pernah menjadi tempat olimpiade di tahun 80 an di jaman Uni Soviet) Ya, di masjid ini, masjid yang lebih dikenal masjid Prospek Mira tak mampu menampung jamaah, hingga tiga jalan raya yang berada disekitar masjid di tutup total, untuk menampung jamaah Idul Adha ( Kurban Bayram) 70.000 orang ! Allahu Akbar!
Benar-benar luar biasa, bayangkan di negara bekas Uni Soviet, bekas sarangnya komunis, dalam waktu singkat ummat Islam telah menampak "kekuatannya" kesiarannya! Mari bayangkan, kalau orang sholat jum’at saja sampai berdiri di atas tangga menuju lantai dua, dan karena di lantai dua juga penuh, akhirnya mereka sholat di anak tangga, sambil berdiri saja! ( Ini yang penulis lihat langsung beberapa waktu lalu) nah bayangkan kalau di hari raya Idul Adha …, benar-benar seperti lautan manusia.
Jadi, jangan diukur dengan Mekkah atau Madinah, tapi lihatlah bahwa ini sholat Idul Adha dilakukan di negara mantan komunis! Benar-benar luar biasa. Oya, mengapa mereka tadi bergerak sepagi itu? Padahal sholat Idul Adhanya baru dilaksanakan pada pukul 09.00 wm ( 13.00. WIB), nah ini yang menarik, mereka rata-rata rumahnya jauh dari masjid, karena masjidnya ada disentral, sedangkan sewa rumah di sentral mahal, dengan demikian mereka berumah jauh dari sentral, agar sewa lebih murah.
Nah karena jauh itulah mereka bergerak lebih awal, lebih pagi, sekalian sholat subuh di Masjid. Oya karena jauh rumah mereka, rata-rata mereka naik metro(kereta bawah tanah) dan satu alasan lagi, sedapat mungkin sholatnya di dalam masjid, bila tidak, ya siap-siap berdingin-dingin di jalanan atau dilapangan terbuka. Nah ini lagi yang menjadi menarik perhatian, mereka yang tidak dapat sholat di dalam masjid maka "terpaksa" mereka sholat di luar, di jalanan yang ditutup, di tengah-tengah suhu sekitar 5 derajat C! Allahu Akbar.
Maka jangan dibayangkan, mereka pakai sarungan atau baju tipis, yang terlihat mereka rapat memakai jaket-jaket tebal untuk melawan dingin dan siap-siap mendengarkan khutbah yang panjang, karena biasanya sebelum khutbah ada pengumuman dan pengumumannya tentang orang-orang yang telah melakukan amal jariah yang dibacakan satu persatu, kebetulan masjidnya memang sedang di renovasi dan di pugar total, jadi butuh dana, sekaligus memotivasi orang untuk beramal jariah. Masjid yang direncanakan menjadi masjid terbesar di seluruh Eropa, dan diperkirakan akan selesai tahun 2012 mendatang, mungkin sekalian menentang ramalan kiamat akan datang tahun 2012!
Kembali ke Kurban Bayram atau Idul Adha, jadi untuk sholat idul adha di Rusia, selain butuh iman yang kuat, juga dibutuhkan fisik yang kuat pula. Loh kok bisa gitu? Iya, kalau yang imannya lemah dan fisiknya lemah, pasti segan untuk sholat Idul Adha! Apa lagi kalau melihat hukumnya yang sunnah Muakad. Yang imannya lemah berpikir, akh sunnat ini, loh wong yang wajib aja sering ditinggalkan atau tak dikerjakan, apa lagi yang sunnah, dingin-dingin, di luar lapangan lagi! Benar-benar butuh iman, mental dan fisik yang kuat.
Buktinya, jangankan yang sholat di luar lapangan dan di tengah suhu 5 derajat C, loh wong sholat di kantor yang hangat, ada sajian makanannya setelah sholat, eh … tetap saja tak sholat! Coba apa tak sedap, habis sholat Idul Adha sudah disediakan makanan ringan, kue-kue, risoles dll. Sianganya di tempat yang sama sudah disediakan nasi, lontong, gulai kambing dan gulai sapi, selesai makan-makan, ditutup sholat dzuhur, lalu pulang ke rumah masing-masing. Alhamdulillah!
Lalu kurbanya kapan? Ya sudah, di kirim dananya ke kampung halaman masing-masing di Indonesia. Mengapa ? Di Moskow, Rusia, tak boleh motong kambing sembarangan, ada tempat potong khusus( jagal) cuma sayangnya ada di luar kota! Jadi kalau kita mau kurban, ibaratnya, rumahnya di Jakarta, motong kurbanya di Bogor ! Pernah kita jamaah Indonesia melakukan kurban dengan cara itu, wah repotnya bukan main. Habis sholat Idul Adha terus meluncur ke tempat jagal, dan di sana antri! Pulang sudah gelap, sedangkan mereka hanya memotong dan menguliti saja, nah menandingkannya dan membagi-bagikanya, ya malam itu juga kita potong-potong, di garasi! Loh kok di garasi, di luar kan dingin, tak ada tempat lagi kantor yang dekat dengan air dan hangat untuk motong memotong daging, karena bila di luar dan darah berceceran, kantor bisa bau amis.
Memang unik melakukan kurban di Moskow, bukan saja kambingnya yang tak dijual di sembarang tempat, motongnyapun hanya di tempat tertentu, tak boleh di sembarangan ! Maka jangan mimpi beli kambing kurban seperti di Indonesia, di berbagai sudut biasanya di saat kurban banyak kita temukan. bahkan bisa pesan dan diantar sampai ke rumah!
Nah di Moskow, tak akan pernah bisa seperti itu, ya kalau mau seperti yang saya tulis di atas, pergi ke tempat jagal di luar kota dan potong di sana, baru bawa daging ke Moskow. Jadi, mau kurbanpun harus jalan-jalan dulu ke luar kota, tak boleh menyembelih di dalam kota!
Begitulah Kurban Bayram di Moskow, Rusia, terima kasih atas perhatiannya. sampai jumpa di lain cerita.