Shock,kaget, tak percaya saat saya melihat seorang muslimah asal Iran memakan daging babi di suatu acara pesta ulang tahun tetangga dekat. Tadinya saya pikir ia tidak tahu, namun ketika saya beri tahu ia menjawab kalo dia biasa makan daging babi dan juga minum minuman keras. Di negerinya orang-orang biasa mengkonsumsi babi dan miras.
Duh benarkah apa yang dikatakannya? Bahkan menurutnya larangan makan babi dan minum miras sungguh tak masuk akal, dan mengapa hanya agama Islam yang melarangnya? Astaghfirullah… shock,kaget dan tak percaya saya dibuatnya…
Tadinya saya ingin berdebat dengannya, bukankah sebagai muslim kita wajib berpegang teguh pada kitab Allah yang di dalamya jelas mengatur makanan dan minuman yang halal dan haram? Tapi saya urung bedebat, saya memilih pulang cepat ke rumah.
Tinggal di negeri orang dengan mayoritas penduduk non muslim membuat saya ekstra hati-hati, terutama dalam hal memilih makanan. Saat berbelanja saya pastikan daging dan ayam yang saya beli berlabel halal.
Begitu juga dalam memilih snack untuk anak-anak, dengan teliti saya baca komposisi bahan pembuatnya, Alhamdulillah produk halal tidak sulit didapat. Kami sekeluarga pun tidak mau sembarangan jajan, kami pasti selalu ke warung muslim yang dijamin kehalalannya.
Dan memakai jilbab ternyata membawa keuntungan tersendirisaat berbelanja. Pernah saya hendak membeli donat coklat di suatu swalayan, ketika melihat saya mengambil donat tsb, penjual donat melarang, donat tsb mengandung pengemulsi yang tidak halal katanya. Subhanallah… Allah masih melindungi saya.
Halal dan haram begitu penting buat saya, tapi rupanya tidak bagi semua muslim. Hati ini sungguh berduka dan penuh tanya.. duhai Saudaraku, sebegitu mudahnyakah engkau melanggar apa yg telah jelas-jelas diharamkan oleh Allah?
Engkau katakan mengapa hanya Islam yang melarang babi dan miras… Itu karena Islam adalah agama yang sungguh sempurna Saudaraku, semua hal diatur dalam Islam termasuk soal makanan dan minuman.
Subhnallah, apa yang masuk ke dalam tubuh kita pun diatur oleh Islam.…tidak boleh sembarangan… Sungguh saya sangat bersyukur karenanya.
Sejak peristiwa itu tak lepas kupanjatkan doa seusai shalat “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi karunia. “