Kepada Anda yang masih senang menikmati hidup mewah ditengah-tengah keterpurukan yang terjadi di sekeliling manusia yang lain. Kepada Anda yang gemar menghambur-hamburkan harta disaat orang lain teramat sulit mendapatkan sesuap nasi. Kepada Anda yang tak lagi peduli berapa harta terkuras untuk kesenangan yang penuh kesia-siaan ketika tetangga-tetangganya masih terus menerus merogoh kantong yang jelas kosong melompong sambil bermimpi Tuhan menaruh sekeping logam penebus dahaga.
Kepada Anda yang membuang-buang makanan setelah membelinya dengan harga yang sangat mahal, sementara di belakang mereka periuk-periuk kaleng berbunyi nyaring karena tak ada lagi yang terisi diatasnya. Atau bahkan di depan mereka anak-anak jalanan dan pengemis mengais-ngais sisa-sisa makanan dari tempat sampah Anda. Kepada Anda yang tak hentinya gemar memberikan tontonan parade kekayaan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa dengan kendaraan mentereng yang hilir-mudik melintasi mata kosong mereka.
Kepada Anda yang tak lagi peduli apakah saudaranya bisa makan atau tidak hari ini sementara ia sibuk mengatur menu makan dan jadwal tempat yang mesti dikunjungi demi memuaskan selera gengsi. Kepada Anda yang tak pernah melirik sedikitpun ke arah depan, belakang, samping kanan dan kiri mereka saat puluhan, ratusan bahkan jutaan manusia mengerang menahan lapar, kedinginan dengan pakaian yang tak kenal baru dan bagus, dan mereka yang terkapar tak berdaya bersaing dengan ganasnya kehidupan.
Kepada Anda yang terus bangga mempercantik dan memperbagus anak-anak mereka dengan segala model pakaian dan perhiasan, menyenangkan mereka dengan segudang mainan kesukaan, namun tak menghiraukan tangisan memilukan anak-anak yatim di sebelah kamar mereka, di panti-panti asuhan yang bagi mereka, untuk bermimpi mempunyai mainan dan pakaian bagus pun tak berani.
Kepada Anda yang masih senang hidup mewah, hanya satu pinta kami, buka mata dan telinga lebar-lebar! Perhatikan dan dengarkan peringatan Allah. Sekarang juga! Karena jika Anda tidak mendengar peringatan Allah, maka kami tidak akan pernah tahu kapan Allah akan membinasakan kami beserta hancurnya negeri ini.
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (Al Israa:16)