Sabar adalah wajib menutut kesepakatan umat Islam. Karena ia adalah separuh iman. Sebab iman ada dua bagian.;yang separuh berupa sabar dan separuhnya lagi berupa syukur
Hidup mandiri identik lepas dari biaya hidup orang tua. Hal itu terjadi pada diri saya. Tuntutan untuk menafkahi sendiri begitu besar pada saat menginginkan hidup mandiri. namun hal itu tak lepas dar dukungan dan do’a orang tua. Dengan mengandalkan ijazah dan keterampilan, saya ke sana kemari melamar pekerjaan yang layak dan sesuai dengan profesionalisme. Tapi apa tah daya, modal materi atau uang tak cukup untuk mendapatkan pekerjaan itu. Karena memang zaman sekarang, apabila tak punya modal kuat, pekerjaan layak tak bisa diperoleh. Ya meskipun tidak semua perusaahan seperti itu. Meskipun begitu, saya tetap yakin bahwa Allah lah yang mengatur rejeki dengan syarat berikhitar dan berdo’a kepada Nya. Keyakinan bahwa Allah akan memerikan jalan keluar dan sesuatu yang terbaik menjadi pegangan saya waktu itu untuk selalu berusaha dan berdo’a dengan sabar menjalaninya. Toh, kalaupun saya belum mendapatkan pekerjaan itu, tapi saya terus berusaha, pasti ada hikmah yang tersembunyi dan Allah menghendaki yang lain.
Rosulullah pernah mengatakan, "ada dosa yang tak bisa dibersihkan dengan shalat, zakat, puasa dan haji, tetapi bisa dibersihkan dengan kepedihannya mencari nafkah." saya menilai kesusahan mencari nafkah merupakan salah satu musibah yang di dalamnya terdapat ampunan besar apabila dijalani dengan kesabaran dan ketabahan. Dan itu merupakan kenikmatan dan rahmat dari Allah SWT. Dengan alasan itulah, saya terus menerus menjalani hidup ini meskipun kekurangan materi dan sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang pantas. Meskipun usaha saya tidak menghasilkan hal yang bersifat duniawi, tapi mudah-mudahan saya berharap usaha saya ini menghasilkan sesuatu yang abadi, yaitu kebahagiaan di akhirat.
Disisi lain, saya pun mensyukuri nikmat Allah yang tak henti-hentinya memberikan kesehatan lahir dan bathin sehingga bisa menikmati hidup ini dengan tentram. Tanpa harus stress memikirkan materi terus menerus. Saya sadar bahwa nikmat Allah yang paling besar yang wajib disyukuri adalah nikmat iman dan Islam dalam diri kita. Bukan kenikmatan materi semata. Harta kekayaan akan habis dan tidak bermanfaat jika tidak digunakan untuk kebaikan, tetapi iman dan isalam akan menjadi bekal utama yang akan menolong kita di yaumil hisab nanti. Untuk itu saya ingin berbagi dan saling mengingatkan, bahwa mencukupi kehidupan duniawi dan ukhrowi harus seimbang. Mutiara hikmah mengatakan, "bekerjalah untuk duniamu seolah oleh akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah olah akan mati besok." Nah, dengan kesabaranlah kita bisa mencapai keduanya, kebahagiaan dunia dan akhirat. Akhirnya Hanya kepada Allah lah kita meminta, karena Allah adalah Maha Pemberi Rejeki.
Semoga tulisan in menjadi sebuah renungan bagi kita semua, untuk selalu bersabar dan bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Karena tak ada suatu masalah tanpa kehendak Nya, termasuk menjemput rejeki. Dan Allah juga tidak semata-mata mendatangkan kesulitan, kalau memang tidak sesuai dengan kesanggupan hamba Nya. Mudah-mudahan kita semua diberikan kemudahan dalam segala urusan oleh Allah SWT. Amin…