Mari kita simak penuturan Bakr bin Abdullah al-Muzani, seorang ulama dari generasi tabi’in tentang rahasia di balik ini, dia mengatakan:
*_”Abu Bakar tidaklah mengungguli mereka dengan banyaknya amalan sholat ataupun puasa, namun dengan sesuatu yang meresap sempurna di dalam hatinya”._*
☘ Ternyata rahasianya adalah amalan hati.
Itulah yang menyampaikan beliau kepada kedudukan yang begitu tinggi dan mulia.
Amalan hati itulah yang menjadikan iman beliau lebih berat meski ditimbang dengan iman penduduk bumi seluruhnya, sebagaimana dikatakan oleh Sahabat Umar radhiyallahu anhu.
Kita semua tahu, bahwa iman adalah amalan hati, perkataan lisan, dan amalan anggota badan. Sayangnya, seringkali usaha kita bertumpu pada bentuk lahir sebuah amalan, namun kita lupakan inti dan pokoknya, yakni amalan hati.
☘ _Pada setiap ibadah, ada inti dan ada bentuk lahir. Bentuk lahir sholat adalah ruku’, sujud, dan rukun-rukun yang lainnya, sedang intinya:_ *_kekhusyu’an._*
☘ _Bentuk lahir puasa adalah menahan diri dari semua pembatalnya mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, sedang intinya:_ *_ketakwaan._*
☘ _Bentuk lahir haji adalah towaf, sai, wukuf di arafah, mabit di muzdalifah, melempar jumroh, dst, sedang intinya:_ *_mengagungkan syiar-syiar Allah._*
☘ _Bentuk lahir ibadah doa adalah mengangkat tangan, menghadap kiblat, kata-kata munajat dan permohonan, sedang intinya:_ *_perasaan butuh dan bergantung kepada Allah._*
☘ _Bentuk lahir amalan dzikir adalah bacaan tasbih, tahlil, takbir, hamdalah, dst, sedang intinya:_ *_mengagungkan Sang Pencipta, dan hadirnya rasa cinta, takut, dan berharap kepadaNya._*
‘’’Yang terpenting dari itu semua adalah amalan hati, baru kemudian amalan luarnya.’’’
❖ Karena, kelak yang akan tersingkap adalah semua rahasia.
*[QS. At-Thoriq:9]*
❖ Kelak, yang akan disingkap adalah hati yang ada di dalam dada.
*[QS. Al-Adiyat:10]*
❖ Kelak, tidaklah selamat, kecuali orang yang mendatangi Allah dengan hati yang suci.
*[QS. Asy-Syu’aro’:89]*
❖ Kelak, tidaklah masuk surga, kecuali orang yang takut kepada Allah yang maha penyayang saat menyendiri, dan dia datang dengan hati yang bertaubat.
*[QS. Qof:33]*
“`Jika jarak di dunia ini bisa ditempuh dengan langkah kaki… maka jarak di akherat bisa ditempuh dengan langkah HATI.“`
*[Terjemahan dari status berbahasa arab]*
? Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny Lc, MA