Bagi kebanyakan orang, masalah pinjam meminjam adakalanya merupakan masalah yang sensitif, utamanya bagi si peminjam, ada risiko jika saat dipinjamkan barangnya mungkin menjadi rusak, berkurang nilainya atau bahkan tidak di kembalikan. Namun tidak semua aktivitas pinjam meminjam seperti itu. Ada aktivitas pinjam meminjam di mana peminjamnya dijamin tidak akan rugi, pinjaman itu justru melahirkan ketenangan, ketentraman dan ampunan dosa bagi peminjamnya, apakah itu? Ya aktivitas pinjam meminjam seorang hamba dengan Allah SWT.
Bagitu pemurahnya Allah sehingga dunia dan alam seisinya telah Allah sediakan bagi manusia untuk dikelola dibangun, dipelihara, dan dijaga, yang pada hakekatnya adalah modal untuk dapatnya manusia sebagai hamba memberikan pinjaman kepada Rabbnya. Allah dengan Keagungan dan KebesaranNya tentu saja tidak memerlukan pinjaman itu, kitalah manusia yang membutuhkannya dengan harapan keridhoan dan balasan berlipat yang dijanjikanNya.
Jika kamu meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya Dia melipat gandakan (balasan) untukmu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Penyantun. QS At Taghabun(64): 17.
Dengan apa kita akan memberikan pinjaman kepada Allah?, salah satunya adalah dengan amal amal kebaikan yang kita lakukan. Amal amal yang dilakukan dengan tujuan hanya untuk Nya, disertai keikhlasan dan tentu dengan cara yang disyariatkanNya pula.
Tak pernah ada kata sia sia untuk sebuah amal kebaikan karena Allah tak pernah lalai menilai dan mencatat sekecil apapun amalan itu, semisal membuang duri dan menyingkirkan halangan di jalan, tidak melakukan sesuatu yang sia sia, memberikan senyum kepada saudara kita bahkan sekedar hanya menutupi atau membuang -maaf- ingus di masjid.
Dari Abu Dzarr ra, ia berkata: Nabi saw bersabda: Diperlihatkan kepadaku amal amal perbuatan ummatku, yang baik maupun yang jelek. Aku mendapatkan dalam kelompok amal perbuatan yang baik, di antaranya menghlangkan gangguan dari jalan, dan aku mendapatkan dalam kelompok amal perbuatan yang jelek, diantanya, ingus yang dibiarkan di Masjid tanpa ditutupi atau dibuang. (HR Muslim).
Begitu beruntungnya kita sebagai seorang muslim, bila di setiap tarikan nafas yang kita hembuskan, setiap langkah kaki yang kita ayunkan, setiap aliran darah yang kita denyutkan, dan setiap buah pikiran yang kita lintaskan, seluruhnya berisi qordlon hasanan (pinjaman yang baik) kepada Allah SWT, sehingga kelak kita tinggal memanen hasilnya, disaat tiada hasil panen (baca=bekal)yang lebih berharga, kecuali amal amal kebaikan kita.
Wallahua’lam bishowab.